Artis Berdatangan di Rumah Duka Misbach Yusa Biran
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Sejumlah keluarga dan rekan sejawat artis terlihat berdatangan melayat ke rumah duka almarhum Misbach Yusa Biran di bilangan Jl. Besakih 7 Nomor 15, Sentul Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.
Tampak para kerabat mempersiapkan tenda dan kursi untuk menyambut kedatangan almarhum di rumah duka dan mempersiapkan proses pemakaman yang direncanakan usai Shalat Ashar di TPU Al Ihya, Pasir Kuda, Ciomas, Bogor, Rabu (11/4/2012).
Terlihat di antaranya aktor yang juga wakil Gubernur Banten Rano Karno, aktor Didi Petet dan Connie Sutedja.
Semasa hidupnya, pria kelahiran, Rangkasbitung, 11 September 1933 ini, menikah dengan aktris Nani Wijaya pada tahun 1969 dan dikaruniai enam orang anak. Cahya Kamila dan almarhumah Sukma Ayu merupakan salah satu anaknya yang mengikuti jejak di dunia akting.
Misbach merupakan pelopor film dokumentasi di Indonesia. Kontribusinya yang terbesar bagi perfilman nasional dibuktikan dengan berdirinya Sinematek Indonesia pada 1975. Lembaga itu berusaha untuk mendokumentasikan film nasional secara independen melalui lembaga yang dipimpinnya hingga tahun 2001 itu. Sosoknya bahkan menjadi identik dengan lembaga tersebut.
Karya Misbach yang pertama di dunia Film pada 1955, almarhum menulis skenario pertama dari cerpen Sjumandjaja, Kerontjong Kemajoran yang kemudian oleh Persari diangkat menjadi film berjudul Saodah. Semenjak itu kreativitasnya seakan tidak terbendung lagi, dan dituangkannya melalui penulisan skenario dan penyutradaraan film.
Selama tahun 1957-1960, Misbach membuat film pendek dan dokumenter, dan menyutradarai beberapa film layar lebar pada kurun waktu 1960-1972. Salah satu filmnya berjudul Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1967).
Film lain yang skenarionya ditulis adalah Ayahku (1987). Pada tahun 1971, Misbach sempat memutuskan untuk tidak menyutradarai film karena menolak untuk mendukung industri perfilman yang saat itu semarak dengan produksi film porno.
Sementara itu, untuk karya sastra yang dihasilkan Misbach adalah, Bung Besar (Drama), Setengah Djam Mendjelang Maut (Drama, 1968), Menjusuri Djedjak Berdarah (Novel, 1969), Keadjaiban di Pasar Senen (Antologi Cerpen, 1971), Oh, Film (Antologi Cerpen, 1973), dan Kenang-Kenangan Orang Bandel (Biografi, 2008).
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(kpl/buj/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement