Baim Wong Gandeng Korea untuk Remake Film 'TUNNEL' dengan Cita Rasa Indonesia
Diperbarui: Diterbitkan:

Baim Wong - Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Aktor sekaligus produser Baim Wong kembali membuat gebrakan di industri perfilman dengan mengumumkan proyek internasional terbarunya. Tak tanggung-tanggung, Baim Wong akan me-remake film thriller populer Korea, TUNNEL, lewat kolaborasi dengan studio film dari Negeri Ginseng tersebut.
Proyek ini dipastikan bukan sekadar adaptasi biasa. Ayah dua anak ini menegaskan bahwa film tersebut akan digarap dengan sentuhan khas Indonesia yang kuat, menjadikannya sebuah karya yang relevan bagi penonton Tanah Air. Keputusan ini lahir dari proses negosiasi yang panjang dan tidak instan.
Baim mengungkapkan bahwa tawaran untuk me-remake film datang dari berbagai pihak, namun keseriusan yang ditunjukkan oleh studio Korea kali ini benar-benar berbeda. Hal inilah yang membuatnya tertarik untuk menjajaki kemungkinan kerja sama lebih lanjut.
Advertisement
"Pertama kali ditawarkan, banyak sekali versi remake, termasuk dari beberapa PH luar negeri. Tapi yang terakhir ini berbeda mereka terlihat sangat serius," ujar Baim Wong saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Simak berita lainnya di Liputan6.com
1. Bolak Balik Jakarta Korea
Demi memastikan komitmen kedua belah pihak, tim produksi Baim bahkan harus melakukan perjalanan bolak-balik antara Jakarta dan Korea sebanyak empat hingga lima kali. Baim menegaskan bahwa ia hanya mau terlibat dalam proyek yang didasari oleh kesungguhan, mengingat betapa kompleksnya proses pembuatan sebuah film.
"Kami baru mau terlibat kalau mereka juga benar-benar serius. Kalau hanya sekadar menawarkan, kami tidak tertarik. Karena membuat film itu sulit harus ada ketertarikan dan kesungguhan," ucap Baim.
(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)
2. Diberi Keleluasaan
Salah satu faktor kunci yang akhirnya membuat ayah dari Kiano dan Kenzo ini mantap menerima proyek tersebut adalah keleluasaan penuh yang diberikan kepadanya untuk mengubah skenario. Pihak Korea memberinya mandat untuk mengadaptasi cerita agar sesuai dengan konteks sosial dan budaya Indonesia.
"Poin paling penting, saya dikasih keleluasaan mengubah skenario, tidak harus seperti film aslinya. Di situ saya mau terima tawarannya, setelah berbulan-bulan kita meeting," jelas Baim.
3. Lebih Dari Sekadar Bisnis
Lebih dari sekadar proyek bisnis, Baim memandang kolaborasi ini sebagai sebuah jembatan untuk membawa nama Indonesia lebih bersinar di panggung perfilman Asia. Ia berambisi untuk membuktikan bahwa sineas lokal mampu menghasilkan karya adaptasi berkualitas tinggi dengan identitas yang kuat.
"Kami ingin berbeda, ingin hasilnya bagus, dan satu lagi kami ingin Indonesia ada di sana," tegasnya.
Kepercayaan dari pihak Korea ini tampaknya juga tak lepas dari gaung dua film Baim sebelumnya, SUKMA dan LEMBAYUNG, yang kabarnya terdengar hingga ke sana. Film TUNNEL versi Indonesia ini dijadwalkan akan memulai proses syutingnya pada tahun 2026 mendatang.
(Amanda Manopo resmi menikah, ini curhatan pertamanya setelah jadi istri Kenny Austin.)
(kpl/far/ums)
Advertisement
-
Event Indonesia Liputan6.com Hadirkan 'LagiDiskon' Dalam Rangka Harbolnas