1. Rutin Ikut Event Balapan

Keseriusannya ini bahkan membawanya untuk rutin berpartisipasi dalam salah satu event balap hard enduro terbesar di Indonesia, Black Parade. Ia mengaku sudah lima kali ikut serta dalam ajang bergengsi tersebut.

"Rutin ikut balapan juga. Ada event salah satu yang terbesar lah, namanya Black Parade, itu udah 13 edisi, mereka bikin tahun ini edisi ke-13, aku ikut dari 9, 10, 11, 12, sama ke-13," paparnya.

2. Tak Kejar Menang

Meski rutin ikut kompetisi, pria berusia 43 tahun ini memiliki target yang realistis. Ia sadar lawannya adalah para pembalap profesional yang jauh lebih muda dan berlatih setiap hari.

"Nggak ngejar menang, karena lawannya muda-muda kan. Lawannya pro semua yang mainnya tiap hari gitu," akunya.

3. Bahagia jadi Finisher

Tujuan utamanya dalam setiap balapan adalah berhasil mencapai garis finis. Baginya, mampu menyelesaikan lintasan hard enduro yang sangat teknikal dan menguras fisik sudah merupakan sebuah pencapaian besar.

"Aku cuma ngejar jadi finisher. Jadi dua hari event, aku bisa finish itu udah happy banget," jelasnya.

Menurutnya, balapan jenis ini membutuhkan persiapan yang matang, baik dari segi fisik maupun teknik berkendara yang mumpuni. "Karena memang hard enduro jadi memang teknikal banget, butuh fisik, butuh teknik yang bagus, yang cukuplah," pungkas Darius Sinathrya.