Dewi Lestari Satukan Musik Dan Cerpen Dalam 'Rectoverso'
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Penulis muda Dewi Lestari atau dikenal dengan nama pena Dee tidak berhenti berinovasi dalam berkarya.
"Saya sekarang sedang menyiapkan buku yang merupakan fiksikalisasi musik, judulnya Rectoverso, artinya cermin dari bahasa Latin," tutur Dee ketika ditemui seusai pengumuman KLA di Plasa Senayan, Kamis malam.
Buku itu, papar mantan personel trio vokal Rida, Sita, Dewi tersebut akan dijual bersama sebuah CD yang berisi lagu yang menginspirasi cerpen-cerpen yang ditulisnya.
"Ada sekitar 10 sampai 12 lagu yang akan disiapkan untuk buku itu," kata Dewi yang juga pernah menulis lagu untuk suaminya, penyanyi Marcell, selain menulis lagu untuk trio Rida, Sita, Dewi dulunya.
Advertisement
Cerpen-cerpen yang ada dalam Rectoverso, disebut Dee merupakan interpretasi dari lagu-lagu yang ditulisnya itu, sehingga dapat dimaklumi bahwa album itu tidak akan dijual terpisah dari bukunya.
"Sampai sekarang sudah sekitar 70% selesai, mungkin akan diluncurkan tahun depan, bisa buku ini dulu atau Supernova," lanjut ibu satu anak itu.
Setelah trio Rida, Sita, Dewi bubar, Dee memang dikenal sebagai penulis dengan novel serial Supernova.
Pertama mengeluarkan novel pertamanya Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, Dee sempat menimbulkan kegemparan karena tema kontroversial yang diangkatnya yaitu mengenai kisah cinta pasangan homoseksual.
Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh kemudian disusul dengan Akar dan Petir dan Partikel yang akan diluncurkan tahun depan. Untuk Supernova, Dee mengaku telah menyiapkan rancangan untuk enam buku.
Hingga saat ini, disebutnya sambutan publik terhadap karyanya cukup menggembirakan sehingga ia bisa membukukan angka 170 ribu eksemplar bagi ketiga novel Supernova yang telah diluncurkan.
Selain serial Supernova, Dee juga menulis kumpulan cerpen Filosofi Kopi yang berhasil terpilih menjadi nominasi penghargaan karya sastra bergengsi Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2006, kali kedua ia dinominasikan setelah Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh.
Dee tidak membawa pulang penghargaan KLA 2006, namun ia tidak terlalu memperdulikan hal itu.
"Masuk lima besar saja sudah merupakan prestasi sendiri, (karena) tidak banyak penghargaan sastra yang prestisius di Indonesia," kata Dee sambil tersenyum.
Penulis asal Bali, Gde Aryantha Soethama malam itu memenangkan KLA 2006 kategori prosa lewat karyanya Mandi Api dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp100 juta. Seno Gumira Ajidarma memenangkan penghargaan yang sama tahun lalu lewat karyanya Kitab Omong Kosong.
(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)
(*/erl)
Erlin
Advertisement
-
Fashion Selebriti Indonesia Potret Cantik Syahnaz Sadiqah Pakai Batik, Pancarkan Pesona Istri Pejabat