Happy Salma: Pria dan Wanita Saling Membutuhkan
Happy Salma @Foto: KapanLagi.com®
Kapanlagi.com - Kesetaraan antara pria dan wanita memang kerap menjadi pembahasan oleh beberapa orang tertentu. Ada yang menentang adanya kesetaraan itu, namun ada pula yang mendukung. Tak lepas dari kodratnya, pria dan wanita sebenarnya sudah punya porsi masing-masing.
Sejak era Kartini, 100 tahun yang lalu, tidak ada yang menyangka bila wanita dapat memperoleh pendidikan yang sederajat dengan pria seperti sekarang ini. Kartini adalah pejuang hak wanita untuk bisa bersekolah. Namun, siapa yang tahu bagaimana jadinya kesetaraan itu 100 tahun mendatang?
Happy Salma
Soal kesetaraan, Happy Salma angkat bicara. "Seiring perkembangan zaman. Tapi seratus tahun lalu, orang gak bisa membayangkan perempuan bisa bersekolah tinggi dan berkarir di samping laki-laki. Saya gak bisa ngebayangin nanti kesetaraan akan seperti apa," ungkapnya saat dijumpai di TMII pada Selasa (10/4) lalu.
Menurut Happy, tekanan wanita adalah saat mereka dihadapkan pada dogma, dengan surga dan neraka. Happy sendiri tidak bisa berkomentar banyak soal hal itu. Baginya wanita dan dogma itu masalah yang sulit, yang merupakan pergulatan pribadi.
Kesetaraan di Indonesia, bahkan kita pernah punya presiden wanita. "Tapi kita pernah punya presiden perempuan. Bagi saya, laki-laki itu tidak memiliki apa yang ada dalam perempuan, begitupun sebaliknya. Dan di situ kita sebenarnya saling membutuhkan," pungkas Happy.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(kpl/ato/dew)
Advertisement
