Kapanlagi.com - Sebuah Dialog Budaya digelar untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Culture in Development Forum (WCF) - Bali Forum. Dialog digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menjaring aspirasi dan masukan dari para praktisi, akademisi dan organisasi yang berkaitan dengan isu-isu kebudayaan dan pembangunan kesejahteraan rakyat. 
Acaranya yang digelar di Hotel Alila, Jakarta, Rabu (5/12), dibuka oleh Plt. Direktur Jenderal Kebudayaan, Prof. H. Kacung Marijan, Ph.D. 
Dalam dialog tersebut, hadir beberapa budayawan dan tokoh-tokoh budaya antara lain Jaya Suprana, Eka Budianta, Luluk Sumiarso, Radhar Panca Dahana, Taufik Rahzedn dan Putu Fajar Arcana.
"Tujuan dari Dialog Budaya ini adalah untuk menindaklanjuti hasil-hasil yang telah dicapai berdasarkan serangkaian kegiatan persiapan World Culture in Development Forum (WCF) - ‘Bali Forum’ 2013 yang telah diselenggarakan sebelumnya," kata Kacung Marijan dalam siaran pers yang diterima KapanLagi.com®, Kamis (6/12).
Sebelumnya telah digelar acara yang sama, yakni Dialog Budaya di Museum Rudana (Bali), Grand Strategy Meeting di Hotel Santika Siligita (Bali) dan di Hotel Inna Garuda Malioboro (Yogyakarta).
Lebih jauh Marijan mengatakan, Dialog Budaya kali ini juga diharapkan jadi ajang komunikasi strategis antara Pemerintah, para pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait lainnya demi tercapainya pemahaman dan kesadaran masyarakat luas akan pentingnya penyelenggaraan WCF bagi Indonesia maupun dunia.
WCF Bali Forum 2013 akan digelar pada 24 - 29 November 2013. Forum ini juga diharapkan mempererat hubungan antarbangsa, menciptakan peradaban dunia yang harmonis, menjunjung tinggi serta menghargai keunikan dan keanekaragaman budaya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.