Kapanlagi.com - Satu rilis dikirim oleh label Pro M yang terlibat perseteruan dengan salah satu artisnya yaitu Sammy Simorangkir. Dalam rilis tersebut diungkap bahwa mereka berhasil menang di Pengadilan Jakarta Pusat, atas gugatan yang dilayangkan oleh Sammy.

"Berita ini adalah tentang keadilan yang ditegakkan. Pada Hari Juma'at (5/8/2016) Sore Hari, bahwa perkara PRO-M dengan Sammy Simorangkir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah mencapai keputusan," ungkap rilis yang diterima oleh KapanLagi.com®.

Kasus ini berawal dari tuntutan Sammy yang melaporkan label yang menaunginya dengan tuduhan penipuan. Sammy menuduh Pro M melakukan wanprestasi terkait perjanjian mengenai rekaman musik, hak royalti, iklan dan juga penjualan ring back tone (RBT). Namun tuntutan tersebut ternyata gagal dan kini balik Sammy yang disebut melanggar perjanjian kerja. 

Sammy Simorangkir kalah di pengadilan dari label Pro M. ©KapanLagi.com/Budy Santoso

"Dari kacamata kami, ini adalah kemenangan mutlak, di mana hampir semua tuntutan kami dikabulkan oleh para Majelis Hakim yang telah bekerja keras untuk mencapai hasil yang adil dan benar. Kami selama ini lebih memilih untuk berdiam diri sementara pihak seberang terus berkoar di media-media tentang hal-hal tidak benar dan mungkin bertujuan untuk mencemarkan nama baik kami," tutur rilis yang dikirim dengan tertanda Jeffery Djajasaputra, Managing Director Pro M. 

Dari sisi pihak Pro M, mereka mengungkap kemenangan ini berarti pihak Sammy diharuskan membayar kerugian uang sejumlah Rp 7,9 Miliar. Sebelum ini pihak label mengaku telah memberikan down payment 1 buah mobil dan sejumlah uang kepada Sammy Simorangkir. Namun pihak Sammy mangkir dari kewajibannya, salah satunya untuk pembuatan album kedua.

Secara garis besar, meski muncul gugatan dari Sammy hal itu tak mengganggu kinerja label. Namun sempat muncul juga pihak-pihak yang jadi tidak percaya kepada label. Kemenangan di pengadilan ini jadi seperti klarifikasi pihak Pro M. 

"Kami akhiri pernyataan dengan sebuah harapan bahwa kejadian seperti ini tidak lagi dianggap teman-teman artis sebagai sebuah lelucon atau bahan coba-coba karena menyangkut hukum dan kami mengajak semua artis yang bergelut di dunia musik Indonesia untuk lebih positif dalam berkarir dan berkarya, dan secara konsisten, menghormati perjanjian dan atau kerjasama yang telah disepakati bersama dengan mitra kerja (berupa label maupun sponsor dan lain-lain) baik dalam keadaan susah maupun senang," tutup rilis tersebut.