Kapanlagi.com - Sekitar tahun 2006, nama Romy Rafael muncul di layar kaca dengan ilmu hipnotisnya yang membuat masyarakat terkagum-kagum. Setelahnya, beberapa orang pun mencoba membuat acara televisi dengan menampilkan adegan hipnotis yang kebablasan. Hingga akhirnya KPI mengeluarkan larangan acara televisi yang menampilkan adegan hipnotis atau sebagainya.

Hal ini pun merugikan pria yang memiliki nama asli Romy Tunggul Widodo itu. Dari pengalamannya belajar ilmu hipnotis dan kegunaannya di Amerika selama empat tahun, Romy menjelaskan bahwa ilmu hipnotis atau hypnotherapy bukan sekedar ilmu yang menidurkan orang dan kemudian bicara banyak soal kehidupan pribadinya. Lewat acaranya, Lintas Imaji yang disiarkan di NET TV, Romy ingin memberikan edukasi lain tentang ilmu hipnotis tersebut.

"Reputasi hypnotherapy jelek. Hypno kan luas, yg gw lakukan tetap hypno, tapi gak tidur basicnya. Pelaku lainnya tau cuma tidur. Mereka taunya itu. Nah gue pake pakem yg lain tanpa dilarang KPI," ungkap Romy saat ditemui disela syuting Lintas Imaji di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Lewat 'Lintas Imaji' Romy ingin memberi pengetahuan baru © KapanLagi.com/Mathias Purwanto

Lewat acara itu pun, Romy menegaskan bahwa dirinya bukan lah seorang pesulap seperti yang banyak dikatakan kebanyakan orang. "Romy Rafael bukan tukang sulap, tapi lebih ke psikologi. Melalui acara Lintas Imaji saya ingin rebranding, yang paling penting acaranya enggak direkayasa," terangnya.

Kini, selain menjadi seorang host dalam acara Lintas Imaji, pria yang pernah menorehkan rekor MURI dengan menghipnotis 5000 orang itu juga tengah menyiapkan sebuah buku terbarunya. Beberapa buku yang telah disiapkannya tersebut salah satunya adalah memberikan edukasi cara menaklukan phobia lewat ilmu hypnotherapy.

"Buku sudah jadi, tinggal cari publishernya. Selama ini made by order. Buku pertama saya luncurkan waktu pertama kali Pergub DKI membuat soal larangan merokok di beberapa tempat. Buku lain nunggu timing yang pas, seperti melahirkan dengan aman, cara mengatasi phobia. Sementara masih made by order," tuntasnya.