Meyda Sefira Teliti Angkutan Sampah di Bandung
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Dalam skripsinya Meyda Sefira mencoba mengangkat tema tentang teknik pengambilan sampah. Banyaknya sampah yang menumpuk di Bandung membuat mahasiswa semester 8 Fakultas Teknik Lingkungan, Itenas ini ingin meneliti sejauh mana pengangkutan sampah dan seperti apa kendalanya.
"Kadang-kadang sampah itu sampai menumpuk apakah dari segi angkutan yang kurang memadai. Apakah routenya yang salah, gimana caranya biar cepat sehingga bisa sampai 4 rit. Tapi kan kadang-kadang macet terus salah route juga. Nah itu yang harus di evaluasi," ujarnya saat dijumpai di taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/2).
Meyda Sefira
Meyda melanjutkan bahwa solusi untuk mengatasi penumpukan sampah di Bandung bisa dimulai dari masyarakatnya sendiri yang juga dibantu dengan pemerintah yang harus menerapkan 3 hal penting yang harus dijalani bersama.
"Dari pemerintahnya sebenarnya ada 3 hal penting untuk mengatasi sampah. Pertama hukum, bagaimana cara harus ada hukum yang tegas untuk industri atau masyarakat yang melanggar. Yang kedua dari lembaga, kadang-kadang kan ada tumpang tindih birokrasi seharusnya tanggung jawab lembaga ini, tapi di bilang bukan. Yang ketiga perangkat masyarakat," urainya.
Dalam prakteknya, menurut Meyda saat ini masih belum optimal terlebih dalam pengawasan agar program tersebut bisa berjalan terutama dalam segi hukum.
"Dari hukum ada, tapi belum ada monitoring jadi pengawasannya belum jelas. Kalau dari segi pengangkutan minimal, dah gitu ada juga yang rusak berat akhirnya gak bisa dipakai. Jadi yang di pakai hanya beberapa unit aja, jadi gak bisa ngangkut sampah di kota Bandung. Jadi target beberapa rit itu gak bisa tercapai karena jumlah armadanya yang kurang," tukasnya
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/buj/faj)
Fajar Adhityo
Advertisement