Nurul Arifin Kunjungi Korban Banjir di Karawang
Kapanlagi.com - Aktivis sosial yang juga aktris Nurul Arifin, bersama Wakil Bupati Karawang, Eli Amalia Priatna, anggota DPRD Sony Hersona dan sejumlah pejabat Karawang lainnya, Rabu (20/2), mengunjungi beberapa rumah yang terendam banjir di tiga desa di daerah itu.Ketiga desa tersebut ialah Desa Rengasdengklok Utara, Desa Kertasari Kecamatan Rengasdengklok dan Desa Panyingkiran Kecamatan Rawamerta. Di Desa Rengasdengklok Utara, wakil bupati memberikan bantuan untuk 237 rumah di Desa Rengasdengklok Utara dan 43 rumah di Desa Kertasari milik warga yang merupakan korban banjir. Warga setempat masing-masing mendapatkan bingkisan sembako.Di tempat yang sama, Nurul Arifin mengatakan, bencana yang terjadi di Karawang kali ini bukan hanya bencana daerah, tapi sudah menjadi bencana nasional dan bahkan internasional. Hal tersebut karena musibah banjir terkait dengan isu dampak pemanasan global.Atas kondisi itu, ia menyarankan agar masyarakat Karawang bisa mengubah pola hidup bersih agar banjir tidak lagi terjadi. "Intinya, kita semua harus hidup bersih untuk mencegah terjadinya bencana," katanya.Banjir di Karawang sendiri, yang sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir, merendam 19 kecamatan dari total 30 kecamatan di Karawang. Ke-19 kecamatan tersebut ialah Kecamatan Rengasdengklok, Tirtajaya, Pedes, Cibuaya, Cilebar, Rawamerta, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran, Jayakerta, Kotabaru, Batujaya, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Pangkalan, Kutawaluya, Pakisjaya, Tirtamulya, dan Purwasari.Sedangkan pada Selasa (19/2), banjir juga sudah melanda sejumlah daerah di Kecamatan Karawang Barat dan Klari. Daerah Kecamatan Karawang Barat merupakan daerah perkotaan di Karawang. Sementara itu, hingga Rabu (20/2) ini, ratusan korban banjir di dua desa di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang hingga kini masih memilih bertahan di tempat pengungsian, sejak tiga pekan terakhir terjadinya banjir di sekitar Karawang.Warga memilih memilih bertahan karena hingga kini banjir masih menggenangi rumah warga setempat, hingga sekitar satu meter. Hujan yang terus mengguyur daerah sekitar Karawang sampai saat ini, membuat khawatir warga setempat karena ketinggian air semakin bertambah.Di tempat pengungsian, tidak sedikit warga yang terserang penyakit. Salah seorang Warga Dusun Kalijaya II, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang Popon (25) mengaku anak pertamanya Jamil (8 bulan), terkena diare sejak dua hari lalu.Namun, ia mengaku tidak berani membawa anaknya ke tempat pengobatan gratis, karena berdasarkan informasi yang diperoleh, hanya pasien yang memiliki kartu miskin saja yang bisa berobat. Sedangkan untuk mengobati anaknya itu, Popon mengaku harus membayar di sebuah klinik di Rengasdengkok.Seorang warga Dusun Katalaya, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Winarya (35) mengaku keluarganya terpaksa bertahan di pengungsian karena hingga kini banjir masih belum surut.Di tenda pengungsian, ia mengaku belum mendapatkan bantuan dari Pemkab Karawang. "Saya memang mendengar, bantuan dari Pemkab Karawang sudah sampai ke kantor desa. Tapi, sampai sekarang belum kami terima. Bantuan yang saya terima, hanya beras seadanya dan sejumlah bungkus mie instan," katanya.Kondisi warga di pengungsian terlihat memprihatinkan. Sejumlah warga banyak yang tidur di dalam tenda dengan alas seadanya. Sedangkan tenda itu didirikan secara sederhana, hanya menggunakan bambu sebagai tiang. Untuk penghalangnya menggunakan bahan terpal yang disambung dengan karung dan plastik bekas.Â
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(*/boo)
Advertisement
