Kapanlagi.com - Nurul Arifin, artis yang peduli terhadap permasalah HIV/AIDS mengatakan perkembangan penyakit tersebut di Lampung cukup cepat dan perlu diantisipasi dari berbagai sektor.

"Tiga tahun lalu saya ke Lampung baru 6 yang terdeteksi, kini sudah 85 penderita, dan ini termasuk cukup cepat perkembangannya," kata dia, yang hadir ke Lampung sebagai siswa studies strategis dalam negeri Lemhanas, Senin (25/4).

Nurul menambahkan, angka tersebut yang terdeteksi, mungkin masih banyak lagi yang tidak melapor atau terpantau oleh pihak dinas kesehatan. Karena itu, perlunya penanganan secara kolektif guna mengurangi penyebarannya.

Apalagi, lanjut dia, Lampung merupakan daerah pintu gerbang dari Sumatera ke Jawa dan sebaliknya, sehingga potensi penyebarannya cukup tinggi dan terbuka.

Menyinggung daerah mana paling rawan, Nurul mengatakan--meski tidak memaparkan data, Papua tertinggi, kemudian kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya daerah potensial penyebarannya.

"Penyebaran paling tinggi adalah hubungan seks dengan pengidap dan penggunaan jarum suntik bergantian sesama pengguna narkoba," terang artis yang juga terjun ke dunia politik itu.

Sementara Wakil Gubernur Lampung Syamsuria Ryacudu mengatakan Komite Penanggulangan Aids di Lampung mencatat terinfeksi virus tersebut mencapai 85 orang, positif menderita 18 orang--telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek dan meninggal dunia 9 orang.

Menyinggung penanggulangannya, Syamsuria menegaskan telah melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah, melakukan razia kepada PSK dan memeriksanya apakah terjangkit virus HIV.

"Namun dalam hal pengawasan sangat sulit, karena penderita tidak pernah terbuka atau melaporkannya," katanya.