Nurul Arifin Sambut Positif Pembebasan Akbar

Kapanlagi.com - Menyusul pengajuan kasasi terdakwa kasus non bajeter Bulog, Akbar Tanjung yang disetujui oleh Mahkamah Agung, beberapa pihak yang menentang penilaian tersebut bergolak dan ribuan mahasiswa langsung turun ke jalan. Aksi protes ini tidak hanya terjadi di Jakarta saja akan tetapi juga ke daerah-daerah menunjukkan betapa terusiknya nurani rakyat Indonesia yang masih peduli pada hukum. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Sultan Hamangkubowono X memilih mundur sebagai calon presiden dari partai Golkar. Sedangkan Abdul Rahman Saleh SH MH yang merupakan salah seorang dari lima Hakim Agung berani berbeda pendapat dengan empat mitranya juga memilih mundur dari Kejaksaan Agung dengan alasan beban moral.

Tapi tanggapan yang berbeda tentu saja datang dari kubu pendukung Akbar Tanjung yang salah satunya yakni aktris dan aktivis, Nurul Arifin. Isteri presenter Mayong Suryolaksono ini justru menilai putusan Kejaksaan Agung memang sudah sewajarnya dilakukannya. Hal ini tentu saja karena ia menilai Akbar bukan orang yang bersalah dengan bukti-bukti yang memang tidak mendukung.

Tidak hanya itu menurutnya, "Masa di mana Akbar menunggu putusan peradilan selama dua tahun, sebenarnya sudah menjadi sanksi sosial yang sanga berat dan menyakitkan ketimbang sanksi tahanan. Kalau enggak tahan, bisa sakit jiwa itu," ujar caleg nomer tiga daerah pemilihan Jawa Barat VI meliputi Kerawang dan Purwakarta.

Lebih lanjut Nurul juga menyayangkan, kenapa masyarakat luas tidak membuka mata dan menerima bahwa Golkar yang sekarang sudah berjalan dengan paradigma baru yang berbeda dengan jaman orde baru.

"Katanya masyarakat ingin berubah. Kami rasanya sudah melakukan perubahan, dengan paradigma partai yang baru. Tapi kalau masyarakat tidak melihat kami berubah, kami sulit juga. Yang menurut kami tidak adil, bagaimana cara orang memandang Golkar sampai saat ini," jelas artis berkarakter kelahiran Bandung, 18 Juli 1966 ini.

Nurul yang sudah Hajjah ini juga mengakui dirinya merasa ditinggalkan banyak orang, terutama kawan-kawan sesama aktivis, termasuk sikap suaminya sendiri yang diketahui non-politis (segan bercampur-gaul dengan kalangan politisi), ketika ia memutuskan untuk menjadi bagian dari Golkar. Kendati demikian hal ini disikapi Nurul dengan bijaksana dan bahkan ingin mengangkat kembali citra Golkar. Tapi apa sebenarnya alasannya bergabung dengan Golkar?

"Karena sampai sekarang, Golkar masih menjadi kendaraan politik terbesar dan terefektif. Kekuatan politik partai ini masih menyerupai kekuatan politik bangsa ini. Saya belum melihat kekuatan politik lain yang sebesar dan seefektif Golkar," jelas aktivis perempuan yang banyak bergerak di bidang narkoba dan HIV/AIDS. Nurul juga tidak merasa Golkar menungganginya atau sebaliknya.

"Karena yang menjadi konsentrasi saya, memperbaiki nasib perempuan, meredusir berbagai kasus HIV/AIDS dan narkoba semaksimal mungkin. Silakan mengukur atau menilai eksistensi saya dari ketiga hal ini," harap wanita yang nampaknya rela menanggalkan atribut keartisannya dengan tidak mungkin syuting sinetron lagi karena waktunya sudah habis tersita untuk rapat-rapat partai yang kadang berlangsung alot sampai dinihari.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

(dis/dar)

Rekomendasi
Trending