Nurul Arifin: Sinetron dan Film Stimulan AIDS
Kapanlagi.com - Kasus penularan HIV dan penyakit AIDS di Indonesia terus meningkat, meskipun berbagai upaya pencegahan tidak henti dilakukan. Hal ini diakui bintang film senior Nurul Arifin, yang kini mengabdikan hampir seluruh kehidupannya sebagai relawan independen dalam membantu pencegahan semakin merebaknya penyakit mematikan tersebut.
"Ya, jumlahnya terus meningkat," katanya di sela acara syukuran rencana edar ulang film Naga Bonar (1980-an), di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, terus merebaknya HIV/AIDS disebabkan perubahan perilaku dalam masyarakat, terutama remaja dan kawula muda, dalam menyikapi masuknya budaya "Barat" berupa pergaulan bebas dan hubungan seks pranikah. HIV/AIDS, katanya, termasuk penyakit menular akibat hubungan seks tidak sehat dan berganti-ganti pasangan. "Selain seks bebas, suami atau isteri yang berselingkuh pun bisa tertular," katanya.
Perubahan perilaku itu sendiri antara lain juga dipengaruhi tayangan tidak mendidik dalam film maupun sinetron. "Jadi sinetron dan film juga termasuk stimulan, sesuatu yang merangsang tumbulnya perubahan behavior dalam masyarakat kita," katanya.
Advertisement
Ia tidak menjelaskan jenis film/sinetron yang dimaksudkan, kecuali bahwa "sekarang ini banyak" . Karena itu, kesadaran masyarakat akan bahaya HIV/AIDS dan cara pencegahannya harus terus dibangun, dan itu menuntut tanggung jawab seluruh pihak, pemerintah dan masyarakat segala lapisan.
Selain hubungan seks tidak sehat dan berganti-ganti pasangan, HIV/AIDS juga menular dari interaksi darah lewat jarum suntik, umumnya terjadi di kalangan pengguna narkoba, dan pisau cukur.
Sejak menjadi relawan AIDS, Nurul Arifin sering memberikan advokasi di berbagai instansi, kota besar maupun pedesaan. "Syukur Alhamdulilah, sampai sekarang saya masih terus memberikan advokasi," katanya.Â
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(*/erl)
Advertisement
