Oliver Stone: Kekuatan Masih Memerintah Dunia
Kapanlagi.com - Oliver Stone, seorang veteran perang Vietnam dan juga sutradara film PLATONN, membahas warisan Perang Vietnam dan menyuarakan keprihatinannya tentang aksi militer terakhir Amerika Serikat di Irak.
Tiga dasawarsa sejak berakhirnya era Vietnam itu merupakan 'suatu perjalanan panjang yang menyadarkan' Stone dan rakyat Amerika, katanya.
Stone mengatakan kisah tentang Vietnam yang terluka seperti Ron Kovic dan para pengungsi Vietnam seperti Le Ly Hayslip yang diceritakan dalam film-filmnya, BORN ON THE FOURTH OF JULY (1989) dan HEAVEN AND EARTH (1993) mengilhami banyak orang Amerika untuk belajar kebenaran tentang perang itu.
"Sifat perang, sifat dunia adalah kekuatan," kata Stone kepada Kantor Berita Jepang Kyodo,dalam wawancara di sebuah hotel di Los Angeles. "Dunia terpecah dengan cara itu," dan ia mempelajarinya dari pertempuran di Vietnam.
Advertisement
Stone meninggalkan Universitas Yale dan bergabung dengan Angkatan Darat AS tahun 1967. Ia dikirim ke Vietnam tahun 1968, dan bertugas di negara tersebut selama 15 bulan.
Yang benar-benar ia saksikan adalah tentara yang kehilangan apa yang benar dan apa yang salah, dan banyak penduduk sipil tewas. Ia membawa pengalaman pribadi ini ke dalam film layar lebar PLATONN.
Stone sendiri terluka dua kali dan memperoleh medali Bronze Star dan Purple Heart selama 15 bulan bertugas di Vietnam.
Stone menunjuk beberapa kemiripan antara Perang Vietnam dan Perang Irak, "Kedua perang bertujuan mencapai kekuasaan, yang disamarkan melalui ideologi -- ideologi kebebasan dan demokrasi, kekuasaan uang militer, minyak, dan lainnya."
"Dengan demikian kekuasaan memerintah," katanya. "Sangat jelas. Lebih jelas daripada saat tahun 60-an atau 80-an saat Pemerintahaan Reagan."
"Irak akan diubah menjadi Vietnam lain," peringatnya.
Kenyataannya, hampir 20.000 orang Irak tewas dan masih banyak lagi, demikian menurut "Iraq Body Count", suatu kelompok survei sipil internasional, sementara lebih dari 1.500 orang Amerika dikatakan tewas.
Yang membuat Stone gelisah saat ini adalah arah yang diambil Pemerintah AS mengenai masalah keamanan nasional dan perang terhadap teror.
"Jalan itu demikian mirip dengan Jerman pada tahun 1930-an," kata Stone. "Di Reichstag, mereka menyalahkannya pada teroris. Yang dilakukan Hitler dan Yahudi adalah teroris, untuk mengatakan negara itu `kami akan melanggar undang-undang.`"
Stone menekankan bahwa Amerika harus berubah, karena tidak akan ada harapan bila jalan ini terus ditempuh.
"Dan suatu kisah tentang harapan menentang kekuasaan (adalah) rakyat, seperti Kovic dan hayslip, dan barangkali saya sendiri, dapat membuat suatu perbedaan, saya harap," kata Stone.
Stone menekankan bahwa cara terbaik perang melawan "kekuasaan" adalah menceritakan kisah tersebut berulang kali dari generasi ke generasi.
"Film PLATONN` diperuntukan tahun 1989 dan buku BORN ON THE FOURTH OF JULY untuk tahun 1979," kata Stone. "Tetapi kita harus memperbarui kisah tersebut karena orang-orang lupa."
"Kita harus menceritakan kisah tentang Irak seperti yang kami lakukan tentang Vietnam," katanya. Tetapi, ia ingin meneruskan obornya pada generasi lebih muda, paling tidak mulai sekarang.
"Ini mestinya dilakukan generasi lainnya, tetapi mereka akan menjual kisah yang sama (seperti Vietnam). Saya menjaminnya," katanya.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(*/dar)
Advertisement
-
Teen - Fashion Kasual Celana Jeans Ala Anak Skena: Pilihan Straight sampai Baggy yang Wajib Dicoba
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
