Peluncuran Buku Baru Musisi Enteng Tanamal Ramai Dihadiri Penyanyi Ternama

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Peluncuran Buku Baru Musisi Enteng Tanamal Ramai Dihadiri Penyanyi Ternama
Enteng Tanamal © KapanLagi.com/Matias Purwanto

Kapanlagi.com - Suasana hangat dan penuh nostalgia menyelimuti Perpustakaan Nasional pada Kamis (9/10/2025), saat musisi legendaris Enteng Tanamal meluncurkan buku biografinya yang berjudul Memahami Hak Cipta dan Tata Kelola Royalti Dalam Industri Musik Indonesia.

Acara ini bukan sekadar peluncuran buku, tetapi juga menjadi perayaan ulang tahun ke-81 sang legenda yang telah menorehkan sejarah panjang di dunia musik Tanah Air.

Baca berita lainnya seputar musisi senior tanah air di Liputan6.com.


1. Dihadiri para Public Figure

Peluncuran buku ini dihadiri oleh banyak tokoh penting dari dunia musik dan pemerintahan. Tak hanya para sahabat dan rekan musisi, tetapi juga Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut hadir memberi dukungan.

Dari kalangan artis, tampak wajah-wajah familiar seperti Kris Dayanti, Nia Daniati, Ermy Kulit, Vonny Sumlang, Andre Hehanusa, Obbie Mesakh, Chandra Darusman, Dwikki Dharmawan, Lisa A. Riyanto, dan Reynold Panggabean. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa sosok Enteng Tanamal memiliki tempat istimewa di hati para pelaku industri musik Indonesia.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

2. Panduan Penting

Enteng Tanamal © KapanLagi.com/Matias Purwanto

Dalam sambutannya, Enteng Tanamal menjelaskan bahwa buku tersebut bukan hanya menceritakan perjalanan hidupnya, tetapi juga menjadi panduan penting untuk memahami hak cipta dan tata kelola royalti di Indonesia.

"Ya, buku ini tak hanya mengisahkan perjalanan bermusik saya, tetapi juga berisi tentang bagaimana seharusnya mengelola royalti berdasarkan pengalaman nyata, bukan teori. Belakangan banyak ribut-ribut soal royalti kan, nah itu karena ada kesenjangan antara pencipta lagu dan penyanyi atau pemusik," ungkap Enteng.

3. Sangat Dibutuhkan

Enteng Tanamal © KapanLagi.com/Matias Purwanto

Lebih lanjut, Enteng menegaskan bahwa buku ini juga bisa menjadi referensi penting bagi media agar tidak salah menulis informasi tanpa sumber yang jelas.

"Kita lihat faktanya banyak pencipta yang sudah tua-tua, ada yang sudah meninggal dan meninggalkan ahli waris, mereka semua berharap dengan adanya royalti ini. Kalau yang muda dan lagi ngetop sih mungkin kurang peduli ya, tetapi untuk yang sudah tua-tua ini kan sangat dibutuhkan sekali," ujarnya menambahkan.

4. Sangat Minim

Enteng Tanamal © KapanLagi.com/Matias Purwanto

Menurut Enteng, penghargaan terhadap pencipta lagu di Indonesia masih sangat minim. Ia menyoroti bahwa di masa lalu, banyak pencipta lagu yang karyanya hanya dibayar murah dan bahkan dijual putus tanpa mendapatkan royalti berkelanjutan.

"Dulu pencipta lagu itu karyanya dihargai 25 ribu per lagu, itupun jual putus. Jadi lagu mau diapain saja sama produser dia sudah tidak dapat apa-apa lagi. Tapi kalau pemusiknya masih lumayan lah, apalagi penyanyinya, kalau lagunya meledak bisa dapat juta-jutaan. Buku ini bisa jadi panduan bagaimana kita mengelola royalti musik berdasarkan kenyataan," katanya.

5. Kiprah Panjang

Enteng Tanamal © KapanLagi.com/Matias Purwanto

Buku biografi ini juga menggambarkan kiprah panjang Enteng Tanamal di dunia musik Indonesia, termasuk kisahnya mendirikan organisasi musik pertama, Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI).

Perjalanan tersebut menjadi fondasi penting bagi lahirnya Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) pertama di Indonesia, yaitu LMK KCI, yang kini berperan besar dalam sistem royalti musik nasional.

6. Peran Besar

Enteng Tanamal © KapanLagi.com/Matias Purwanto

Salah satu momen yang menyentuh datang dari diva pop Indonesia, Kris Dayanti. Ia mengenang peran besar Enteng Tanamal di awal kariernya.

"Dulu ada ajang yang namanya Asia Bagus, acara itu diadakan di Singapura. Nah, saya adalah salah satu pesertanya, karena harus pergi ke luar negeri maka Om Enteng lah yang pertama kali membuatkan paspor saya," kenang Kris Dayanti.

7. Menjadi Juri

Lebih lanjut, KD juga mengungkapkan bahwa Enteng Tanamal menjadi juri di ajang tersebut dan menyaksikan langsung kemenangan pertamanya.

"Diajang Asia Bagus yang pertama itu Om Enteng jadi juri mewakili Indonesia, kebetulan saya yang menang. Waktu itu saya membawakan lagu berjudul Learning From Love ciptaan Tengku Malinda," ujarnya penuh haru.

8. Terus Menginspirasi

Acara peluncuran buku dan ulang tahun Enteng Tanamal ini tidak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga momentum penting untuk mengingatkan pentingnya perlindungan hak cipta dan kesejahteraan para pencipta lagu.

Kehadiran para musisi lintas generasi dan tokoh pemerintahan menjadi bukti bahwa perjuangan Enteng Tanamal untuk memajukan industri musik Indonesia masih relevan dan terus menginspirasi hingga kini.

9. Q & A Seputar Enteng Tanamal

Siapakah Enteng Tanamal?
Enteng Tanamal adalah seorang musisi dan aktor senior Indonesia yang lahir pada 9 Oktober 1943 atau 1944. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemimpin orkes Pantja Nada, serta aktif di PAPPRI dan YKCI, juga seorang komposer populer dan penerima Lifetime Achievement Award AMI.

Apa judul buku baru yang diluncurkan oleh Enteng Tanamal?
Buku baru yang diluncurkan oleh Enteng Tanamal berjudul Memahami Hak Cipta dan Tata Kelola Royalti dalam Industri Musik Indonesia.

(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)

Rekomendasi
Trending