Kapanlagi.com - Banyak lembaga maupun perorangan yang menjadi sasaran kemarahan keluarga Arumi Bachsin seiring perjalanan mereka menemukan sang anak yang hingga kini masih menghilang. Seorang relawan bernama Gufron adalah salah satu di antara mereka.Pria yang sebelumnya bekerja sebagai asisten Seto Mulyadi itu dituding sebagai dalang pelarian Arumi. Karena dialah yang mengantarkan bintang akting dan model itu ke Kantor KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) hingga 'menghilang' sampai sekarang ini."Sekarang ini faktanya bahwa anak itu (Arumi) yang datang kepada saya meminta tolong. Jadi, tugas dan kewajiban saya sebagai relawan perlindungan anak untuk melakukan langkah-langkah pertolongan, dan saya melakukan itu atas keinginan Arumi sendiri," ungkap Gufron menanggapi tuduhan sebagai otak mafia hilangnya Arumi.Gufron yang didampingi kuasa hukumnya, Muhammad Joni, Rabu (23/3) sore, di Gedung Dana Graha, Jl. Gondangdia Kecil, No.12-14, Menteng, Jakarta Pusat, menegaskan bahwa Arumi dalam posisi meminta tolong. Sehingga akan semakin salah atau bahkan bisa dihukum, jika dirinya tidak memberikan pertolongan."Arumi yang meminta tolong kepada saya. Sebagai aktivis anak saya mengacu kepada Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 78. Jadi siapa yang tahu ada kekerasan terhadap anak tetapi tidak melapor, itu ada sanksi pidananya. Jadi makanya saya melakukan langkah-langkah konstruktif, melakukan langkah-langkah perlindungan," urainya menjelaskan.Gufron menegaskan bahwa saat itu dirinya hanya mendampingi yang bersangkutan, dalam hal ini Arumi ke KPAI. Bahkan seandainya Arumi hari ini masih meminta dirinya mendampingi pun, sebagai aktivis anak akan dilakukan oleh Gufron."Saya hanya diminta mendampingi. Bahkan kalau diizinkan pun, sampai saat ini saya akan tetap mendampingi Arumi. Tapi biarlah, sekarang dia sudah ditangani dan dalam perlindungan LPSK," tegasnya.