Remy Sylado Tidak Punya Spesialisasi
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Remy Sylado menyatakan dirinya tidak memiliki spesialisasi di bidang seni dan budaya yang ditekuninya selama ini. Seniman yang disebut sebagai 'serba bisa' itu bahkan mengatakan bahwa pengkhususan kebisaan di bidang seni dan budaya adalah perbuatan yang dapat diartikan menghina Tuhan.
"Bakat seni adalah anugerah ilahi. Membeda-bedakannya berarti menghina Tuhan," kata pria berusia 60 tahun yang bernama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong tersebut, dalam jumpa pers pengumuman penerima Satya Lancana Kebudayaan, Hadiah Seni dan Anugerah Kebudayaan 2004 di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, membeda-bedakan kemampuan berkesenian dengan penyebutan spesialis jelas tidak menghargai bakat yang adalah anugerah dari Tuhan.
"Jadi, kalau saya bikin karya seni, itu adalah bentuk tanggung jawab saya kepada Tuhan," katanya.
Advertisement
Remy juga mengungkapkan bahwa seniman-seniman besar di dunia umumnya tidak hanya memiliki satu kemampuan dalam satu bidang khusus.
"Kesenian saling terkait satu sama lain. Penyair-penyair China jaman Dinasti Tang, mereka bukan hanya ahli membuat syair tetapi juga pesilat dan pemain opera," ujarnya mencontohkan.
Remy Sylado ditetapkan sebagai penerima Satya Lancana Kebudayaan 2004 bersama sembilan tokoh lain, yakni Putu Wijaya, Suka Hardjana, Abdul Hamid Jabbar (almarhum), Nortier Simanungkalit, Hj. Andi Siti Nurhaeni Sapada, H.A. Muhammad Rum, Edward Hutabarat, Mursal Esten (almarhum), dan Bambang Hasrinuksmo (almarhum).
Penyerahan penghargaan yang merupakan apresiasi pemerintah kepada para penyair, dramawan, komponis, koreografer, penulis buku, ahli tradisi, perancang busana dan budayawan itu akan diserahkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Jero Wacik, pada Senin (19/12), di Jakarta.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(*/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement