Renny Djajusman Bersyukur Pelaku 'Teror Ganja' Tertangkap

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Renny Djajusman Bersyukur Pelaku 'Teror Ganja' Tertangkap

Kapanlagi.com - Seniman Renny Djayusman merasa bersyukur atas tertangkapnya orang iseng yang sengaja mengirimkan paket ganja ke rumahnya oleh Polda Metro Jaya, Jakarta. Ibu dua anak itu merasa dirugikan atas kirimkan barang haram tersebut, dan menyarankan masyarakat agar segera melapor ke pihak yang berwajib jika mengalami hal yang sama seperti dirinya.
"Saya nggak kenal, nggak tahu sama sekali. Saya bersyukur, apresiasi kami setinggi-tingginya atas nama rakyat yang pernah menerima ini. Saya sama Ratih Sang, sangat memohon dan menyarankan, apabila ada hal-hal yang negatif cepat pergi ke polisi,” terang Renny Djayusman di kantor Dir Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (31/5/2012).
Kejadian tersebut berawal saat kedua anak Renny, Growong dan Yuka menerima kiriman dua surat berisi ganja seberat satu gram dan 1,1 gram melalui jasa pengiriman TIKI dan JNE, Kamis (24/5) sekitar pukul 11.00 WIB. Renny melaporkan pengiriman teror surat mencurigakan tersebut kepada petugas Polda Metro Jaya.
"Kamis lalu melaporkan, sudah tertangkap. Kalau nurutin kata hati mau gue habisin tuh. Tanggal 24 isi paket ganja sama surat, Senin kirim surat, Selasa kirim surat lagi,” paparnya.
Polisi berhasil meringkus pelaku, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Kelautan dan Perikanan berinisial MRS alias TRS. Identitas pelaku berhasil ditelusuri berdasarkan identitas dan alamat pengirim surat, yakni Rosmiati beralamat di SMKN 2 Jakarta, Jl, Batu 3, Gambir, Jakarta Pusat, 10110 (021-3846219) dan Rosmiati beralamat Jl. Jati Raya, Gang Maat, Nomor 24/B, RT 08/31 09, Bedeng, Pasar Cengkareng, Jakarta Barat 11730, 082122915106.
Berdasarkan penyelidikan, petugas menemukan indikasi MRS sengaja mengirimkan paket ganja mengatasnamakan Rosmiati yang bertujuan agar V tersangkut kasus narkoba dan berurusan dengan polisi. MRS dan V merupakan pasangan yang kini sedang dalam proses cerai.
"Surat itu membuat saya merasa terteror. Sudah betul-betul meneror. Kapolda mendinginkan suasana hati saya. Senin, anak saya Yuka teriak ada surat, betul-betul terteror dan tidak nyaman. Motifnya untuk kepentingan diri sendiri. Mudah-mudahan pengalaman ini tidak dialami warga Indonesia yang lain. Teror bukan hanya bom tapi mental kita,” tandasnya.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/gum/dar)

Rekomendasi
Trending