Robert Blake Akhirnya Bebas Dari Tuduhan Penembakan Istrinya

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Para anggota juri membebaskan aktor Robert Blake (71) dari tuduhan pembunuhan dengan penembakan atas mendiang istrinya, Bonny Lee Bakley, empat tahun lalu. Pembebasan ini merupakan akhir dramatis dari kasus yang mirip kisah fiksi kelam.

Para anggota juri juga membebaskan Blake pada Rabu (16/3), atas tuduhan berusaha meminta seseorang membunuh Bakley tetapi mereka tak bisa setuju atas tuduhan kedua permohonan pembunuhan. Para anggota juri memilih 11 banding 1 atas pembebasan dan hakim membatalkan tuduhan, demikian dikutip dari AP (Associated Press).

Blake, yang merupakan mantan bintang serial televisi tahun 1970-an, BARETTA, menangis tanpa henti di meja terdakwa, merangkul pengacaranya dan mengeluarkan nafas berat ketika keputusan diterima.

Sementara itu, putrinya Bakley yang sudah dewasa menangis dengan tenang di belakang ruang sidang.

Di luar gedung pengadilan, Blake disambut meriah oleh para pendukungnya dan ia merokok sambil memberikan kata sambutan untuk mengucapkan terima kasih pada para pengacaranya dan para penyelidik privat.

"Grup kecil para petarung setia ini menyelamatkan hidup saya," papar Blake. Ia juga menyebut beban keuangan kasus ini padanya. "Jika Anda ingin mengetahui caranya menghabiskan US$10 juta dalam lima tahun, tanya saya," kata Blake, yang bebas atas jaminan bersyarat selama sidang peradilannya tetapi berada di bawah penahanan rumah. "Saya sudah tak punya uang. Saya memerlukan pekerjaan," tambahnya.

Pada suatu saat, Blake menanyakan jika siapapun di antara kerumunan massa bisa melepaskan gelang pengawas elektronik. Kemudian ia membungkuk dan memotong gelang di sekitar mata kakinya.

Para anggota juri yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita menyampaikan keputusan mereka pada hari kesembilan perundingan, menyusul sidang peradilan dengan mengadakan dua stuntman Hollywood yang mengatakan bahwa Blake berusaha meminta mereka membunuh Bakley.

Blake sebelumnya dihadapi hukuman penjara seumur hidup. Konon para penuntut umum tak memutuskan hukuman mati atas penembakan pada 4 Mei 2001, kurang dari enam bulan setelah pernikahan mereka.

Pihak terdakwa menganggap kasus ini lemah berdasarkan kesaksian dua stuntman yang adalah mantan pecandu berat obat-obatan. "Pihak penuntut umum membina kasus mereka dari dua pria dan tak satupun pantas dipercaya," kata pengacara Blake, M. Gerald Schwartzbach, diluar gedung pengadilan.

Tak ada saksi mata, darah atau bukti DNA yang mengaitkan Blake pada kejahatan. Pistol yang menewaskan Bakley dan ditemui di tempat pembuangan sampah, tak bisa dilacak ke Blake dan para saksi mengatakan bahwa sisa kecil bubuk mesiu yang ditemui di tangan Blake bisa berasal dari pistol berbeda yang digunakan sang aktor untuk perlindungan.

"Mereka tak bisa menempatkan pistol di tangannya," kata ketua juri Thomas Nicholson kepada para wartawan di luar gedung pengadilan. Ia menambahkan bahwa kasus ini kekurangan bukti yang bisa "mengaitkan semua kaitan dalam rantai." Nicholson menyebut salah satu stuntman "pembohong besar."

Para penuntut umum mengatakan bahwa Blake yakin istrinya menjebaknya dalam perkawinan tanpa cinta dengan kehamilan Bakley. Para penuntut umum mengatakan Blake cepat jatuh hati pada putrinya Rosie dan sangat ingin menghindari anak itu dari Bakley, yang dianggap sebagai ibu tak layak. Rosie kini berusia empat tahun dan dibesarkan putri Blake yang sudah dewasa, Delinah.

Bakley telah menikah beberapa kali sebelumnya, memiliki catatan atas penipuan melalui pos dan mencari nafkah dengan menipu uang dari para pria dan mengirimkan foto bugil dirinya dan janji seks.

Jurubicara Sandi Gibbons dari kantor jaksa penuntut umum, mengatakan pihaknya telah melakukan yang terbaik dengan kasus ini. "Juri telah mempertimbangkan buktinya dan keputusan telah diambil," ujarnya.

Pengacara Eric Dubin, yang mewakili keluarga Bakley, mengatakan bahwa keputusan ini tak akan menghentikan gugatan kematian yang salah terhadap Blake. Sidang peradilan ini akan dimulai 7 Juli mendatang. "Ketika kami menempatkan di kursi saksi, kami akan mengetahui bahwa ia bersalah di pengadilan sipil," kata Dubin.

Sidang peradilan Blake selama empat bulan adalah bagian dari banyaknya kasus para selebritis di California yang telah merupakan lahan subur bagi media tabloid dan jaringan televisi kabel. Sidang peradilan Michael Jackson yang dituduh mencabuli anak baru dimulai ketika sidang peradilan Blake akan berakhir. Sementara produser musik rock 'n roll, Phil Spector, akan disidangkan akhir tahun ini di Los Angeles atas pembunuhan seorang aktris.

Dalam kasus pembunuhan lain yang tampaknya dihasilkan khusus untuk media tabloid, Scott Peterson telah dikenakan hukuman mati beberapa jam sebelum keputusan diumumkan terhadap Blake. Peterson dituduh membunuh istrinya yang hamil delapan bulan dengan anak mereka.

Blake telah menjadi pemeran sejak masa anak-anaknya, ketika ia mmerani tokoh Mickey bermata sedih dalam film pendek Our Gang. Ia telah memerani seorang pembunuh yang dikenakan hukuman mati di masa dewasanya melalui film In Cold Blood (1967).

Sementara dalam serial televisi BARETTA, Blake memerani tokoh detektif polisi yang berbicara tegar dan bersikap pandai dengan ungkapan khasnya, "Don't do the crime if you can't do the time."

Suksesnya di dunia akting tampaknya berada di masa lalu hingga Blake hidup mendudua dan sendirian dan bertemu dengan Bakley di klub jazz lima tahun lalu. Mereka melakukan hubungan seks di truk milik Blake malam itu dan tak lama kemudian Bakley hamil dengan anak Blake. Mereka menikah pada tahun 2000 dalam akad nikah sederhana dan Bakley masih mengenakan gelang pengawas elektronik karena ia masih dalam masa cobaan atas penipuan.

Para penuntut umum mengatakan Blake membunuh istrinya setelah gagal meyakinkan pendeta yang mantan preman dan dua stuntman dari serial televisi BARETTA untuk membunuh Bakley. Salah satu stuntman mengatakan Blake sempat membicarakan Bakley "dihabisi" dan menyebut lokasi untuk pembunuhan termasuk kawasan Grand Canyon, Arizona.

Seorang mantan detektif yang pernah bekerja sebagai penyelidik privat untuk Blake, mengatakan bahwa sang aktor menawarkan penculikan Bakley, memaksakan pengguguran anaknya dan jika itu tak berjalan, "membunuhnya."

Blake mengatakan kepada pihak berwajib bahwa ia mengantar istrinya ke mobil setelah makan malam, kemudian menyadari pistol sang aktor ketinggalan di restoran Vitello's. Kemudian ia kembali ke restoran untuk mendapatkan pistolnya, kembali ke mobil dan menemui istrinya tewas tertembak, kata mantan detektif ini.

Tetapi beberapa saksi mengatakan bahwa Blake tak tampil tulus ketika ia menangis dan merintih atas pembunuhan malam itu.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(dis/dar)

Rekomendasi
Trending