1. Perlu Adaptasi

Shinta tak menampik ada sedikit adaptasi saat kembali beraksi di atas panggung sebagai MC.

"Tapi karena memang sudah pernah, jadi kayak menghafal aja gitu. Bedanya suasana aja, karena ini off-air, penontonnya ribuan, energinya juga beda banget," katanya.

2. Tampil di Depan Ribuan Orang

Artis berusia 39 tahun ini mengakui bahwa semua hal itu bisa dipelajari, kalau ada kemauan. Shinta pun sudah pernah menjadi pembawa acara di TV, tepatnya dari tahun 2010 hingga 2012.

Menariknya, meski tampil di hadapan ribuan orang, Shinta justru tidak merasa grogi sama sekali jadi MC di Panggung Gembira Ria.

"Mungkin udah biasa juga, udah lama juga di dunia entertainment. Udah banyak sering ketemu orang gitu, jadi gak ada grogi sih cuman kadang-kadang nge-blank aja. Udah mau ngomong apa lagi ya, kadang-kadang udah kehabisan akal gitu, kehabisan kata gitu," tuturnya.

3. Belajar Banyak Hal Baru

Meski sudah lama berkecimpung di dunia hiburan, Shinta Bachir mengaku pengalaman menjadi MC off-air di panggung musik membuatnya kembali belajar banyak hal baru.

"Sekarang aku ngerasa kalau memang mau balik lagi ke MC, aku harus banyak belajar lagi. Mulai dari kosa kata, gaya bicara yang lebih kekinian, sampai lihat dengan jenis event-nya. Kayak event musik, banyak orang-orang galau, jadi harus banyak kata-kata yang relate sih," jelasnya.

4. Bukan soal Bayaran Tapi Pengalaman

Ditanya soal perbandingan bayaran antara akting dan MC, Shinta menjawab jujur tanpa banyak basa-basi. Kalau syuting, tentu adalah adalah dunianya, sedangkan MC menjadi hal baru. Tapi bukan masalah bayarannya tapi pengalaman, serta ilmunya diambil.

Jika ada tawaran menjadi MC, Shinta mengaku siap. Meski sudah lama menjadi artis, ia tetap ingin selalu belajar.

5. Umur Tak Jadi Penghalang Untuk Belajar

"Pokoknya kalo ada kesempatan Kita terus belajar, jangan sampai kita berhenti sampai di situ aja. Pokoknya kita jangan karena ngerasa sudah tua atau sudah lama di dunia entertainment, terus kita merasa puas," pungkas Shinta.

"Kita terus harus belajar lagi. Kita asah lagi Kemampuan kita, kekurangannya kita, belajar dari yang sudah-sudah, 'oh aku kekurangannya disini Kekurangannya begini ya Berarti kita harus belajar lagi'," tutupnya.