Teater Koma Hadirkan 'Republik Petruk'

Penulis: Anton

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Teater Koma mengawali 2009 dengan sebuah pementasan sandiwara terbaru berjudul 'Republik Petruk' di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada 9 - 25 Januari. Pertunjukan berlangsung pukul 19:30 WIB setiap hari, kecuali Senin libur.Pemimpin Teater Koma, Nano Riantiarno, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan 'Republik Petruk' merupakan produksi ke-116 dan merupakan lakon pamungkas dari Trilogi Republik.Dua judul sebelumnya adalah 'Republik Bagong' (2001) dan 'Republik Togog' (2004)."Kalau pada 2007 dan 2008 kami mengangkat tema yang serius dan berat, kali ini Teater Koma ingin kembali membuat karya bersifat opera, satir, parodikal, dan dikemas dengan kegembiraan yang inspiratif," katanya.Nano merupakan penulis skenario sekaligus sutradara 'Republik Petruk'.Ia menjelaskan ada beberapa hal yang ingin disampaikan kepada publik lewat kisah Petruk, salah satunya ajakan untuk lebih berhati-hati menjelang Pemilu 2009 agar masyarakat bisa memilih pemimpin yang tepat bukan sosok yang berjiwa seperti Petruk."Apa yang ingin saya bicarakan dalam 'Republik Petruk' adalah akumulasi dari apa yang ada di sekitar kita. Lewat kisah ini nanti saya ingin mengajak bagaimana penonton bisa lebih optimistis di tengah pesimisme melihat keadaan negara ini," katanya.Pemimpin Produksi 'Republik Petruk' Ratna Riantiarno menjelaskan lakon kali ini ibarat cermin buram negeri ini.Ia mengungkapkan 'Republik Petruk' adalah sebuah kisah tentang pemimpin yang sesungguhnya bukan pemimpin melainkan hanya badut belaka, sebuah lakon yang tragis, kocak, getir, dan konyol."Petruk menjadi raja bergelar Prabu Belgeduwelbeh Tongtongsot akibat tuah jimat titipan, ketika dia naik tahta berbagai kekacauan terjadi karena konon ketika Petruk menjadi raja maka seakan hilang sudah harapan meraih masa depan yang lebih baik karena semua berhenti pada wacana saja," kata Ratna.Penuh KejutanNano menambahkan dalam pementasan kali ini banyak kejutan yang akan ditampilkan Teater Koma dari sisi musik dan tari yang selama ini hampir jarang ditemukan pada pementasan sebelumnya.Elly Luthan yang sepanjang karirnya hanya terlibat pada produksi tari kali ini didaulat sebagai penata gerak. Sementara dari sisi musik akan digarap sangat unik dan riang gembira oleh Idrus Madani yang selama ini aktif memproduksi musik teater."Dalam pementasan nanti Anda juga akan melihat bagaimana sosok wayang ditafsir campuran antara wayang dan gaya harajuku. Kenapa memilih harajuku? karena kami ingin mendekatkan wayang pada generasi muda dan harajuku tidak jauh dengan wayang salah satunya dari sisi kekayaan warna," kata Nano.'Republik Petruk' dibintangi oleh Budi Ros, Ratna Riantiarno, Rita Matumona, Salim Bungsu, Cornelia Agatha, Dudung Hadi, Dorias Pribadi, Alex Fatahillah, Emanuel Handoyo, Supartono JW, Budi Suryadi, Sriyatun, dan Tuti Haryati.Tiket pertunjukan dijual mulai harga Rp30 - 100 ribu. Ratna memberi harga khusus pelajar dan mahasiswa sebesar Rp15 ribu di balkon dengan menunjukkan kartu pelajar atau kartu mahasiswa ketika membeli tiket."Sudah menjadi tradisi kami bahwa ada tiket untuk pelajar dan mahasiswa, tujuannya adalah kami ingin apresiasi dari mereka dan memberi kesempatan mereka untuk menonton," kata Ratna.  

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(kpl/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending