Kapanlagi.com - Kelanjutan cerita dari Sinetron ANAK BAND hari ini bisa kamu intip di sini! 

“Wijaya masuk ke dalam kamarnya dengan sedih. Dia minta maaf karena udah berbohong sama Sheila. Saat ini, dia belum bisa mengakui kalau Sheila bukan anak kandungnya. Dia nggak mau membuat semuanya kacau.”

Cahaya dan Rahman sampai di dalam rumah. Di rumah Rahman tampak dingin sama Cahaya. Hal itu semakin membuat Cahaya makin nggak enak sama Rahman. Cahaya mau mencoba mengajak Rahman bicara.

Di dalam kamarnya, Cahaya kembali ingat sama Gilang. Dia kuatir banget sama Gilang yang kena pukul sama Rahman tadi. Dia diam-diam nelpon Dika. Dika ceritain kalau dia dan Gilang masih di tempat tadi.

Cahaya sampai di tempat Gilang tadi, tapi tempat itu sudah sepi. Tak lama Dika samperin Gilang dan ceritain kalau Gilang sudah keburu pulang karena nyangkanya Cahaya nggak bakal kesini lagi. Cahaya sedih dengernya.

Saat Gilang sampai di tempat Cahaya, dengan panik Cahaya langsung cek kondisi Gilang. Gilang disini sempat-sempatnya becandain Cahaya. Sampai akhirnya Cahaya tahu kalau Gilang nggak kenapa-napa.

Sementara itu di rumah Sheila. Sheila sengaja menunggu Wijaya pulang di teras rumah. Tak lama Wijaya sampai di rumah itu, Sheila langsung samperin Wijaya dan protes karena Wijaya pulang tapi nggak kasih tau dia.

Wijaya masuk ke dalam kamarnya dengan sedih. Dia minta maaf karena udah berbohong sama Sheila. Saat ini, dia belum bisa mengakui kalau Sheila bukan anak kandungnya. Dia nggak mau membuat semuanya kacau.

Di rumah Erick, keadaan sudah sepi karena Erick dan Bima sudah pada tidur. Tapi Miranda justru masih gelisah cemas dengan Gilang dan Cahaya. Miranda yang nggak sabar, akhirnya memutuskan untuk telpon Gilang.

Di luar kamar, ternyata Miranda benar. Di saat bersamaan, dia melihat Gilang yang baru akan masuk ke kamarnya. Miranda buru-buru kejar dan menghampiri Gilang. Gilang kaget Miranda belum tidur.

Besok paginya, Cahaya lagi siapin sarapan. Cahaya mencoba cair lagi ke Rahman. Dia panggil-panggil Rahman supaya sarapan bareng. Tak lama kemudian, Rahman keluar dari kamarnya.