Kapanlagi.com - Kemuning menarik dukungannya pada pernikahan Abah dan Bu Ratna. Hal itu bikin Abah tersadar bahwa ia dan ketiga putrinya sudah seperti politikus. Bagaimana tidak, Kemuning hanya mau mendukung jika Abah merestui hubungannya dengan Anton. Sementara Cempaka sudah mendukungnya karena sudah diberi 3 buah sepeda motor. Melati masih tetap pada pendiriannya untuk tidak memberikan restu.

Para putri Abah mulai bimbang dalam memberikan dukungan pada Abah untuk menikahi Bu Ratna. Terlebih Melati yang tetap keukeuh pada pendiriannya.

Abah lantas tersadar bahwa yang ia butuhkan adalah dukungan-dukungan tulus, bukan atas dasar syarat seperti ini. Ketiganya lantas terdiam, seluruh padangan tertuju pada Melati. “Abah bisa menikah tanpa persetujuan Mel” tukas Melati sembari berjalan ke kamar.

Selanjutnya abah bertemu dengan Bu Ratna. Di kesempatan itu Bu Ratna ceritakan soal Bondan yang sedang dilema. Bu Ratna lagi-lagi meminta hubungannya dengan Abah begini-begini saja sebab ia masih harus mengedepankan kepentingan anak-anaknya. Mendengar itu Abah jadi makin galau.

Abah yang galau jadi sering berdiam diri di Mushola. Hal itu tentu bikin putri-putrinya makin khawatir.

Kegalauan Abah tak kunjung hilang. Kini abah lebih sering berdiam diri di mushola. Melihat Abah begitu, bikin Kemuning dan Cempaka nggak tega. Mereka lantas membujuk Melati untuk memberikan restu.

“Baik, kalau yang kalian inginkan saya menikah lalu keluar dari rumah ini. Baik, carikan saya laki-laki!” lolong Melati dengan segenap emosi. Tak berselang lama Abah ditemui oleh Haji Jafar. Haji Jafar melamar Melati untuk dijadikan istri kedua. Akankah Abah berikan restu demi kelancaran misinya menikahi Bu Ratna?

Berita Foto

+6

Sinetron TIADA HARI YANG TAK INDAH Segera Tayang, Intip Pemainnya