in partnership with Indosiar

Gugat Cerai Terpaksa Jadi Pilihan (2)

Pasrah Digugat Ayu Ting Ting, Enji Harapkan Jumpa Anak

Penulis: Adhib Mujaddid

Diperbarui: Diterbitkan:

Pasrah Digugat Ayu Ting Ting, Enji Harapkan Jumpa Anak Enji dan Ayu @foto: KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Pasrah. Mungkin kata itu yang ada dalam diri Hendry Baskoro Hendarso alias Enji saat Ayu Ting Ting melayangkan gugatan cerai di Pengadilan Agama Depok beberapa hari lalu. Kendati pasrah namun Enji tidak tinggal diam untuk melihat dari dekat anak hasil pernikahan mereka.
Seperti diketahui Ayu Ting Ting telah melahirkan bayi perempuan yang masih dirahasiakan namanya oleh pelantun Salah Alamat itu. Apalagi kabar kelahiran bayi Ayu pun ditutupi keluarganya sehingga Enji seolah mati kutu menghadapi kenyataan demikian.

Ketika keduanya sedang berbahagia @foto: KapanLagi.com®Ketika keduanya sedang berbahagia @foto: KapanLagi.com®


"Kalau emang itu anak saya, kenapa saya dilarang untuk ketemu? Nggak tahu itulah arahnya ke mana, saya nggak dikasih ketemu, nggak tahu," katanya baru-baru ini.
Karena tindakan itu, ia merasa aneh. Apalagi Enji ingin ikut andil memberikan nama pada anaknya. Ia mengaku sedih dengan tindakan Ayu dan keluarganya.
"Kalau saya merasa dipermainkan kayaknya enggak. Tapi saya merasa aneh, heran, kenapa saudara pada nanya? Kenapa ditutupin kalau itu anak saya? Kenapa ditutupin? Ada apa sebenarnya kok ditutupin seperti ini?" tanya Enji.

Tak seindah harapan @foto: KapanLagi.com®Tak seindah harapan @foto: KapanLagi.com®


"Padahal itu kan anak saya pengen ketemu. Pengen berikan nama. Sampai saat ini saya belum bisa ketemu. Sedih banget anak lahir gak tau kapan keluarga menutupi. Saya tanya kelurga Ayu, mereka semua menutupi," tambahnya.
Enji juga beranggapan bahwa bila ia bisa melihatnya, ia bisa sekaligus membantah rumor yang mengatakan bayi itu bukan hasil pernikahannya dengan Ayu.
"Kalau memang anak kandung saya nggak mungkin dibuat susah ketemu. Saya tegesin kalau itu anak saya ya. Kenapa dipersulit ketemu ?," terangnya lagi.
Namun keinginan bersua dengan anak sepertinya belum terlaksana. Apalagi Ayu yang ditemani kuasa hukum melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Depok. Enji mengaku kaget dengan ulah Ayu ini. Karena sebenarnya ia hanya ingin melihat dan member nama si jabang bayi.
"Mereka katanya nggak mau pakai kuasa hukum, katanya gitu tapi kok sekarang ini? Mungkin ada keperluan lain, nggak tau. Kaget aja gitu. Tapi oke kalo soal gugatan, itu saya bilang. Apapun yang mereka lakukan itu saya terima dengan ikhlas, di mana mereka bisa seneng, silakan," urai Enji.


Enji menegaskan bahwa ia sebenarnya tidak peduli dengan apapun yang dilakukan Ayu. Apa yang diinginkannya hanya satu, yakni izin untuk bertemu bayi yang diyakini sebagai anaknya.
"Sekali lagi saya tegesin, yang lain saya nggak masalahin. Mau gugat terserah tapi yang penting pengen ketemu anak, jangan mempersulit. Dan saya mau ngomong mau sebenci apapun sama saya, tolong kasih izin saya ketemu anak saya, itu aja," pintanya.
Bahkan sebagai rasa tanggung jawab sebagai bapak anak tersebut, Enji siap membiayai semua keperluan si anak. "Dari awal belum lahir, kita cek cok, saya ngomong mau gimana keadaannya, mau nggak sama-sama lagi tapi itu tetap anak saya. Punya hak biayai anak saya, saya akan biayai anak saya, itu wajib ya, pasti saya nafkahi," akunya.

Dengan kejadian ini, Enji berharap memetik pelajaran berharga. Semisal lebih mementingkan keluarga dibandingkan pekerjaan seraya menyerahkan semua persoalan ini seiring berjalannya waktu.
"Terus terang pelajarannya banyak, pertama pembelajaran saya itu bisa deket lagi sama keluarga. Tadinya saya fokus kerja cari duit dan keluarga  nggak deket. Peran orangtua wah, nggak tau saya jadi apa. Teman-teman banyak yang kasih support biar saya semangat. Tapi nggak mudah ya, soalnya di depan mata. Saya berharap Ayu sama saya tapi kenyatannya? Insya Allah saya bisa hadapin,” terangnya.
Pun dengan kondisi saat ini, ia mengaku ikhlas dan pasrah. Kendati dari hati paling dalam Enji sangat ingin melihat dari dekat buah hatinya dan menyelesaikan masalah rumah tangga lewat pengadilan agama bukan sesuatu yang diinginkan.
"Soal gugatan ya ikutin aja. Saya nggak mau gimana-gimana. Maunya apa, saya ikhlas, silahkan. Kalau ditanya cerai yang terbaik ya nggak, siapa mau yang pisah? Ini maunya dia, ya udah saya hargai itu. Tapi jangan anak jadi korban orang tua," imbuhnya.
 

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/dis/adb)

Editor:

Adhib Mujaddid

Rekomendasi
Trending