Cara Menanam Gambas: Panduan Lengkap di Pot, Polybag, dan Tanah Terbuka

Cara Menanam Gambas: Panduan Lengkap di Pot, Polybag, dan Tanah Terbuka
cara menanam gambas (credit:Image by AI)

Kapanlagi.com - Gambas atau oyong merupakan tanaman sayuran merambat yang populer di Indonesia dengan nilai ekonomis cukup tinggi. Budidaya gambas dapat dilakukan dengan berbagai metode mulai dari penanaman di pot, polybag, hingga lahan terbuka sesuai dengan ketersediaan lahan yang dimiliki. Tanaman ini tergolong mudah dibudidayakan dan cocok untuk pemula yang ingin memulai berkebun.

Cara menanam gambas yang tepat akan menentukan keberhasilan panen dengan hasil yang optimal dan berkualitas. Pemilihan media tanam, teknik perbanyakan, serta perawatan yang sesuai menjadi kunci utama dalam budidaya tanaman sayuran ini. Gambas dapat diperbanyak melalui biji sebagai metode paling umum, namun juga bisa melalui stek batang atau pemanfaatan akar untuk kondisi tertentu.

Melansir dari berbagai sumber pertanian, gambas tumbuh optimal pada suhu 25-30°C dengan kelembapan sedang hingga tinggi. Tanaman ini membutuhkan paparan sinar matahari penuh dan media tanam yang gembur dengan drainase baik untuk mendukung pertumbuhan akar yang kuat serta produktivitas buah yang maksimal.

1. Mengenal Tanaman Gambas dan Syarat Tumbuhnya

Mengenal Tanaman Gambas dan Syarat Tumbuhnya (c) Ilustrasi AI

Gambas (Luffa acutangula) adalah tanaman sayuran merambat dari famili Cucurbitaceae yang memiliki buah berbentuk silindris memanjang dengan permukaan beralur. Tanaman ini berasal dari Asia tropis dan telah lama dibudidayakan di Indonesia sebagai sayuran konsumsi maupun komoditas ekonomi. Buah gambas muda dikonsumsi sebagai sayuran dengan tekstur renyah dan rasa yang sedikit manis, sementara buah tua dapat dimanfaatkan sebagai spons alami setelah dikeringkan.

Syarat tumbuh gambas cukup fleksibel namun ada beberapa kondisi optimal yang perlu dipenuhi. Tanaman ini memerlukan suhu udara antara 25-30°C dengan kelembapan relatif 60-80% untuk pertumbuhan maksimal. Gambas dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 800 mdpl, meskipun produktivitas terbaik dicapai pada ketinggian 200-600 mdpl. Paparan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari sangat penting untuk pembungaan dan pembuahan yang optimal.

Media tanam untuk gambas harus memiliki tekstur gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. pH tanah ideal berkisar antara 6,0-7,0 dengan kandungan unsur hara yang cukup terutama nitrogen untuk pertumbuhan vegetatif dan fosfor-kalium untuk pembungaan. Tanaman ini tidak tahan genangan air namun membutuhkan kelembapan tanah yang konsisten, sehingga sistem irigasi atau penyiraman yang teratur sangat diperlukan terutama pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan buah.

Gambas termasuk tanaman yang responsif terhadap pemupukan organik maupun anorganik. Pemberian pupuk kandang atau kompos pada media tanam akan meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah untuk pertumbuhan akar yang lebih baik. Selain itu, tanaman ini memerlukan penyangga atau ajir karena sifatnya yang merambat, dengan tinggi rambatan bisa mencapai 3-5 meter tergantung varietas dan kondisi pertumbuhan.

2. Cara Menanam Gambas dari Biji

cara menanam gambar dari biji (c) Ilustrasi AI

Penanaman gambas dari biji merupakan metode perbanyakan yang paling umum dan mudah dilakukan baik untuk skala rumahan maupun komersial. Biji gambas memiliki tingkat perkecambahan yang tinggi jika menggunakan benih berkualitas dari buah yang sudah tua dan sehat.

1. Pemilihan dan Persiapan Benih

Pilih biji gambas dari buah yang sudah benar-benar matang dengan ciri kulit buah mengeras dan berwarna cokelat kehitaman. Keluarkan biji dari buah, cuci bersih untuk menghilangkan lendir, kemudian jemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari hingga kering. Biji yang baik memiliki ukuran besar, penuh, dan tidak keriput dengan warna cokelat kehitaman mengkilap.

2. Penyemaian Benih

Siapkan media semai berupa campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1 dalam polybag kecil atau tray semai. Rendam biji dalam air hangat selama 6-12 jam untuk mempercepat perkecambahan. Tanam biji sedalam 1-2 cm dengan posisi mendatar, kemudian tutup tipis dengan media semai dan siram secara perlahan. Letakkan di tempat teduh dengan kelembapan terjaga hingga biji berkecambah dalam 5-7 hari.

3. Perawatan Bibit

Setelah berkecambah, pindahkan bibit ke tempat yang mendapat sinar matahari pagi. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari dengan volume air secukupnya agar media tetap lembap namun tidak tergenang. Bibit siap dipindahkan ke media tanam permanen setelah berumur 2-3 minggu atau telah memiliki 3-4 helai daun sejati dengan tinggi sekitar 10-15 cm.

4. Pemindahan ke Media Tanam Permanen

Pindahkan bibit dengan hati-hati agar akar tidak rusak, sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk mengurangi stres tanaman. Buat lubang tanam sesuai ukuran polybag semai, masukkan bibit beserta media semaiannya, kemudian timbun dan padatkan tanah di sekitar pangkal batang. Siram segera setelah penanaman dan berikan naungan sementara selama 2-3 hari untuk adaptasi.

5. Penanaman Langsung Tanpa Semai

Cara menanam gambas dari biji juga bisa dilakukan langsung di lokasi tanam tanpa melalui penyemaian. Buat lubang tanam sedalam 2-3 cm, masukkan 2-3 biji per lubang, tutup dengan tanah tipis dan siram. Setelah tumbuh dan memiliki 2 daun sejati, lakukan penjarangan dengan menyisakan 1 tanaman terkuat per lubang. Metode ini lebih praktis namun memerlukan benih lebih banyak dan perawatan ekstra pada fase awal.

3. Cara Menanam Gambas di Pot dan Polybag

cara menanam di pot dan polybag (c) Ilustrasi AI

Budidaya gambas dalam pot atau polybag menjadi solusi praktis bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan namun tetap ingin menanam sayuran sendiri. Metode ini cocok untuk pekarangan rumah, balkon, atau rooftop dengan hasil yang tetap optimal jika perawatan dilakukan dengan tepat.

1. Pemilihan Wadah Tanam

Gunakan pot atau polybag berukuran minimal 30-40 cm dengan kedalaman 35-40 cm untuk memberikan ruang pertumbuhan akar yang cukup. Pot dari bahan plastik, tanah liat, atau drum bekas yang telah dibersihkan dapat digunakan. Pastikan wadah memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar.

2. Persiapan Media Tanam

Campurkan tanah subur, kompos atau pupuk kandang matang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1 untuk mendapatkan media yang gembur dan kaya nutrisi. Tambahkan sedikit pasir jika tanah terlalu liat untuk memperbaiki drainase. Isi wadah tanam hingga 3/4 bagian, sisakan ruang untuk penyiraman dan penambahan mulsa. Media tanam yang baik akan terasa ringan, gembur, dan tidak menggumpal saat digenggam.

3. Penanaman Bibit

Buat lubang tanam di tengah wadah sedalam ukuran polybag semai. Keluarkan bibit gambas dari polybag semai dengan hati-hati, usahakan media semai tidak hancur agar akar tidak rusak. Masukkan bibit ke lubang tanam, timbun dengan media hingga pangkal batang, lalu padatkan perlahan. Siram dengan air secukupnya hingga media basah merata namun tidak tergenang.

4. Pemasangan Ajir atau Penyangga

Pasang ajir atau penyangga setinggi 1,5-2 meter di samping tanaman segera setelah penanaman untuk menghindari kerusakan akar di kemudian hari. Gunakan bambu, kayu, atau pipa PVC sebagai penyangga utama. Untuk hasil maksimal, buat struktur penyangga berbentuk A atau teralis agar sulur gambas dapat merambat dengan baik dan buah tidak menyentuh tanah sehingga terhindar dari pembusukan.

5. Penempatan dan Perawatan

Letakkan pot atau polybag di lokasi yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari terutama saat musim kemarau, sesuaikan volume air dengan kondisi kelembapan media. Berikan pupuk NPK dengan dosis rendah (1 sendok teh per 5 liter air) setiap 2 minggu sekali mulai umur 3 minggu setelah tanam. Lakukan pemangkasan tunas samping yang berlebihan agar pertumbuhan fokus pada batang utama dan produksi buah lebih optimal.

4. Cara Menanam Gambas di Tanah Terbuka

Cara Menanam Gambas di Tanah Terbuka (c) Ilustrasi AI

Penanaman gambas di lahan terbuka memberikan ruang pertumbuhan yang lebih luas sehingga produktivitas tanaman dapat maksimal. Metode ini cocok untuk budidaya skala menengah hingga komersial dengan potensi hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan sistem pot atau polybag.

  1. Persiapan Lahan
    Pilih lokasi dengan paparan sinar matahari penuh dan tidak tergenang air. Bersihkan lahan dari gulma, bebatuan, dan sisa tanaman sebelumnya. Lakukan pengolahan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 30-40 cm untuk menggemburkan struktur tanah dan memperbaiki aerasi. Biarkan tanah terbuka selama 3-7 hari agar terkena sinar matahari yang dapat membunuh patogen dan hama tanah.
  2. Pembuatan Bedengan
    Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, dan panjang menyesuaikan lahan dengan jarak antar bedengan 50-60 cm. Bedengan berfungsi untuk memperbaiki drainase dan memudahkan perawatan tanaman. Campurkan pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 10-15 ton per hektar ke dalam tanah bedengan, ratakan dan biarkan selama 5-7 hari sebelum penanaman.
  3. Pengaturan Jarak Tanam
    Buat lubang tanam pada bedengan dengan jarak 60-80 cm dalam baris dan 100-120 cm antar baris untuk memberikan ruang pertumbuhan yang cukup. Lubang tanam dibuat dengan diameter 30 cm dan kedalaman 30 cm. Campurkan tanah galian dengan kompos dan pupuk NPK (15:15:15) sebanyak 1 sendok makan per lubang, kemudian timbun kembali dan biarkan selama 2-3 hari sebelum penanaman.
  4. Penanaman dan Pemasangan Ajir
    Tanam bibit gambas pada lubang tanam di sore hari untuk mengurangi stres tanaman. Timbun pangkal batang dengan tanah hingga padat, lalu siram dengan air secukupnya. Pasang ajir setinggi 2-3 meter di samping setiap tanaman atau buat sistem lanjaran dengan tali rafia yang dibentangkan di atas bedengan. Sistem lanjaran memudahkan sulur merambat dan memaksimalkan paparan sinar matahari pada seluruh bagian tanaman.
  5. Pemeliharaan Intensif
    Lakukan penyiraman rutin terutama pada fase pertumbuhan awal hingga tanaman berumur 1 bulan, setelah itu sesuaikan dengan kondisi cuaca. Berikan pupuk susulan NPK (16:16:16) dengan dosis 5-10 gram per tanaman setiap 2 minggu sekali dengan cara ditabur melingkar di sekitar tanaman kemudian disiram. Lakukan penyiangan gulma secara berkala dan pengendalian hama penyakit dengan pestisida organik atau kimia sesuai kebutuhan.
  6. Pemangkasan dan Pengaturan Cabang
    Pangkas tunas-tunas samping pada batang utama hingga ketinggian 50 cm dari permukaan tanah agar pertumbuhan fokus ke atas. Biarkan 2-3 cabang utama berkembang untuk produksi buah yang optimal. Buang daun-daun tua atau yang terserang penyakit untuk menjaga sirkulasi udara dan mengurangi kelembapan berlebih yang dapat memicu penyakit.

5. Cara Menanam Gambas dari Batang dan Akar

cara menanam gambas (c) Ilustrasi AI

Selain dari biji, gambas juga dapat diperbanyak melalui stek batang atau pemanfaatan bagian akar meskipun metode ini kurang populer dibandingkan perbanyakan generatif. Teknik vegetatif ini biasanya dilakukan untuk tujuan khusus seperti mempertahankan sifat unggul tanaman induk atau mempercepat masa produktif.

Perbanyakan dari Stek Batang

Pilih batang gambas yang sehat, tidak terserang hama penyakit, dan berumur sekitar 2-3 bulan dengan diameter minimal 1 cm. Potong batang sepanjang 20-30 cm dengan minimal 3-4 ruas menggunakan pisau atau gunting tajam yang telah disterilkan. Bagian bawah potongan dibuat miring untuk memperluas area penyerapan air dan nutrisi, sementara bagian atas dipotong lurus dan disisakan 1-2 helai daun yang dipotong setengahnya untuk mengurangi penguapan.

Rendam bagian bawah stek dalam larutan hormon perangsang akar seperti rootone atau air kelapa selama 30-60 menit untuk meningkatkan keberhasilan perakaran. Siapkan media semai berupa campuran tanah, sekam bakar, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1 dalam polybag atau pot kecil. Tancapkan stek sedalam 5-7 cm atau sekitar 2 ruas ke dalam media, padatkan media di sekitar stek, kemudian siram hingga basah merata.

Letakkan stek di tempat teduh dengan kelembapan tinggi, bisa dengan menutup menggunakan plastik transparan untuk menjaga kelembapan. Lakukan penyiraman rutin 2 kali sehari dengan semprotan halus agar media tetap lembap. Akar akan mulai tumbuh dalam 2-3 minggu yang ditandai dengan munculnya tunas baru. Setelah akar cukup kuat dan tunas berkembang baik, stek dapat dipindahkan ke media tanam permanen dengan cara yang sama seperti bibit dari biji.

Pemanfaatan Bagian Akar

Metode perbanyakan dari akar pada gambas sangat jarang dilakukan karena tingkat keberhasilannya rendah dan memerlukan teknik khusus. Namun dalam kondisi tertentu, akar adventif yang muncul dari bagian batang yang menyentuh tanah dapat dimanfaatkan. Caranya adalah dengan menimbun sebagian batang gambas yang masih menempel pada tanaman induk dengan tanah gembur hingga terbentuk akar pada bagian yang tertimbun.

Setelah akar tumbuh cukup banyak (biasanya 3-4 minggu), potong batang yang menghubungkan dengan tanaman induk menggunakan pisau tajam steril. Gali bagian yang berakar dengan hati-hati agar akar tidak putus, kemudian pindahkan ke polybag atau langsung ke lokasi tanam permanen. Metode ini lebih cocok untuk tanaman gambas yang ditanam merambat di tanah atau sistem pertanian organik yang menginginkan perbanyakan tanpa benih.

6. Perawatan dan Pemupukan Tanaman Gambas

Perawatan dan Pemupukan Tanaman Gambas (c) Ilustrasi AI

Perawatan yang tepat dan pemupukan yang teratur merupakan kunci keberhasilan budidaya gambas untuk menghasilkan buah berkualitas dengan produktivitas tinggi. Tanaman yang terawat baik akan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit dan menghasilkan buah lebih banyak.

1. Penyiraman

Gambas membutuhkan kelembapan tanah yang konsisten terutama pada fase pertumbuhan vegetatif dan pembentukan buah. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari dengan volume air yang cukup hingga media tanam lembap namun tidak tergenang. Pada musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman dan pastikan drainase berfungsi baik untuk mencegah genangan yang dapat menyebabkan busuk akar. Tanaman yang kekurangan air akan menunjukkan gejala daun layu dan pertumbuhan terhambat.

2. Pemupukan Dasar dan Susulan

Berikan pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 2-3 kg per tanaman sebagai pupuk dasar saat persiapan media tanam. Pupuk susulan pertama diberikan saat tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam menggunakan pupuk NPK (16:16:16) dengan dosis 5 gram per tanaman. Pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan dosis yang sama hingga tanaman mulai berbunga. Saat memasuki fase pembungaan dan pembuahan, tingkatkan dosis pupuk menjadi 10 gram per tanaman dengan komposisi tinggi kalium untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah.

3. Pengikatan dan Pemangkasan

Ikat sulur gambas pada ajir atau lanjaran secara berkala menggunakan tali rafia dengan ikatan longgar agar tidak melukai batang. Arahkan pertumbuhan sulur agar merambat teratur dan mendapat paparan sinar matahari optimal. Lakukan pemangkasan tunas air atau tunas samping yang tumbuh berlebihan pada bagian bawah batang hingga ketinggian 50 cm untuk mengalihkan energi tanaman ke pertumbuhan buah. Pangkas juga daun-daun tua, rusak, atau terserang penyakit untuk menjaga kesehatan tanaman dan sirkulasi udara yang baik.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama utama yang menyerang gambas antara lain kutu daun, lalat buah, dan ulat penggerek buah. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati seperti ekstrak daun mimba atau bawang putih setiap minggu sebagai tindakan preventif. Untuk serangan berat, gunakan insektisida kimia sesuai dosis anjuran. Penyakit yang sering muncul adalah embun tepung, layu fusarium, dan busuk buah. Pencegahan dilakukan dengan menjaga sanitasi kebun, rotasi tanaman, dan penyemprotan fungisida berbahan aktif mankozeb atau tembaga sesuai kebutuhan.

5. Penyiangan dan Mulsa

Lakukan penyiangan gulma secara berkala minimal 2 minggu sekali untuk mengurangi kompetisi nutrisi dan air dengan tanaman gambas. Gulma juga dapat menjadi inang hama dan penyakit sehingga harus dikendalikan. Aplikasi mulsa dari jerami, sekam padi, atau plastik mulsa hitam perak di sekitar tanaman dapat membantu menjaga kelembapan tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga suhu tanah tetap stabil. Mulsa organik juga akan terurai menjadi bahan organik yang menyuburkan tanah.

7. Panen dan Pasca Panen Gambas

Panen dan Pasca Panen Gambas (c) Ilustrasi AI

Gambas mulai dapat dipanen pada umur 40-50 hari setelah tanam tergantung varietas dan kondisi pertumbuhan. Buah yang siap panen memiliki ciri ukuran optimal sesuai varietas (umumnya 20-30 cm), warna hijau segar, permukaan masih muda dan tidak mengeras, serta tekstur buah masih empuk saat ditekan. Panen dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu tidak terlalu panas untuk menjaga kesegaran buah.

Cara memanen gambas adalah dengan memotong tangkai buah menggunakan pisau atau gunting tajam yang bersih, sisakan tangkai sepanjang 2-3 cm pada buah. Hindari memetik dengan cara menarik atau memutar karena dapat merusak tanaman dan mengurangi produktivitas panen berikutnya. Panen dilakukan secara berkala setiap 2-3 hari sekali karena buah gambas cepat tumbuh dan akan mengeras jika terlambat dipanen. Satu tanaman gambas yang sehat dapat menghasilkan 15-25 buah selama masa produktifnya yang berlangsung 2-3 bulan.

Setelah dipanen, buah gambas harus segera dibersihkan dari kotoran dengan cara dilap menggunakan kain bersih, hindari mencuci dengan air karena dapat mempercepat pembusukan. Sortasi buah berdasarkan ukuran dan kualitas untuk memudahkan pemasaran. Buah dengan kualitas baik memiliki bentuk lurus, tidak cacat, dan bebas dari serangan hama penyakit. Simpan buah di tempat sejuk dengan suhu 10-15°C dan kelembapan 85-90% untuk menjaga kesegaran. Gambas dapat bertahan 5-7 hari dalam kondisi penyimpanan yang baik.

Untuk pemasaran, kemas buah gambas dalam keranjang bambu atau plastik berlubang dengan kapasitas 5-10 kg per kemasan. Hindari penumpukan yang terlalu tinggi karena dapat menyebabkan buah terluka dan cepat busuk. Distribusi sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah panen untuk menjaga kesegaran dan nilai jual. Gambas yang dipanen pada ukuran optimal dan ditangani dengan baik akan memiliki daya simpan lebih lama dan harga jual lebih tinggi di pasaran.

8. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama gambas bisa dipanen setelah ditanam?

Gambas mulai dapat dipanen pada umur 40-50 hari setelah tanam tergantung varietas dan kondisi perawatan. Buah pertama biasanya muncul setelah tanaman berumur 35-40 hari, dan dapat dipanen saat mencapai ukuran optimal 20-30 cm dengan tekstur masih muda dan empuk. Masa produktif tanaman berlangsung selama 2-3 bulan dengan panen berkala setiap 2-3 hari sekali.

2. Apakah gambas bisa ditanam di pot atau polybag?

Ya, gambas sangat cocok ditanam dalam pot atau polybag dengan ukuran minimal diameter 30-40 cm dan kedalaman 35-40 cm. Gunakan media tanam yang gembur berupa campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan wadah memiliki lubang drainase yang baik dan sediakan ajir atau penyangga setinggi minimal 1,5-2 meter untuk tempat merambat. Perawatan intensif dengan penyiraman dan pemupukan teratur akan menghasilkan produktivitas yang baik meskipun ditanam dalam wadah terbatas.

3. Bagaimana cara menanam gambas dari biji?

Pilih biji dari buah gambas yang sudah tua dan matang sempurna, cuci bersih dan jemur hingga kering. Rendam biji dalam air hangat selama 6-12 jam sebelum disemai untuk mempercepat perkecambahan. Semai biji dalam media campuran tanah, kompos, dan sekam bakar sedalam 1-2 cm, siram secara rutin dan letakkan di tempat teduh. Biji akan berkecambah dalam 5-7 hari, dan bibit siap dipindahkan ke media permanen setelah berumur 2-3 minggu atau memiliki 3-4 helai daun sejati.

4. Apakah gambas bisa ditanam dari stek batang?

Gambas dapat diperbanyak melalui stek batang meskipun metode ini kurang populer dibandingkan dari biji. Pilih batang sehat berumur 2-3 bulan dengan diameter minimal 1 cm, potong sepanjang 20-30 cm dengan 3-4 ruas. Rendam bagian bawah dalam hormon perangsang akar, kemudian tancapkan ke media semai yang gembur sedalam 5-7 cm. Jaga kelembapan tinggi dengan penyiraman rutin, akar akan tumbuh dalam 2-3 minggu dan stek siap dipindahkan setelah tunas berkembang baik.

5. Berapa jarak tanam gambas yang ideal di tanah terbuka?

Jarak tanam gambas yang ideal di lahan terbuka adalah 60-80 cm dalam baris dan 100-120 cm antar baris untuk memberikan ruang pertumbuhan yang cukup. Jarak ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik, memudahkan perawatan, dan mengoptimalkan paparan sinar matahari pada seluruh bagian tanaman. Untuk sistem lanjaran atau teralis, jarak tanam bisa sedikit lebih rapat yaitu 50-60 cm dalam baris dengan jarak antar baris tetap 100-120 cm.

6. Pupuk apa yang bagus untuk tanaman gambas?

Pupuk terbaik untuk gambas adalah kombinasi pupuk organik dan anorganik. Gunakan pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 2-3 kg per tanaman sebagai pupuk dasar saat persiapan media tanam. Untuk pupuk susulan, berikan NPK (16:16:16) dengan dosis 5-10 gram per tanaman setiap 2 minggu sekali. Saat fase pembungaan dan pembuahan, tingkatkan kandungan kalium dengan menggunakan pupuk NPK formula tinggi K seperti 15:15:20 untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah.

7. Apa penyebab bunga gambas rontok dan tidak jadi buah?

Bunga gambas yang rontok dan tidak jadi buah dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan penyerbukan karena minimnya serangga penyerbuk, kekurangan unsur hara terutama fosfor dan kalium, kelembapan tanah yang tidak stabil, atau suhu udara yang terlalu tinggi di atas 35°C. Untuk mengatasinya, lakukan penyerbukan manual dengan kuas halus pada pagi hari, berikan pupuk dengan kandungan P dan K yang cukup, jaga kelembapan tanah secara konsisten, dan berikan naungan parsial jika suhu terlalu tinggi.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Rekomendasi
Trending