Cara Menanam Kacang Hijau: Panduan Lengkap dari Biji hingga Panen

Cara Menanam Kacang Hijau: Panduan Lengkap dari Biji hingga Panen
Cara Menanam Kacang Hijau (c) Ilustrasi AI

Kapanlagi.com - Kacang hijau merupakan tanaman legum yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Cara menanam kacang hijau dapat dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penanaman konvensional di tanah terbuka hingga sistem modern seperti hidroponik. Tanaman ini cocok untuk pemula karena perawatannya relatif sederhana dan masa panennya cukup singkat.

Budidaya kacang hijau tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga dapat dilakukan di pekarangan rumah menggunakan pot atau polybag. Metode penanaman yang fleksibel ini membuat kacang hijau menjadi pilihan ideal untuk pertanian urban atau pekarangan produktif. Dengan pemahaman yang tepat tentang teknik penanaman, siapa pun dapat memulai budidaya tanaman bergizi tinggi ini.

Keberhasilan menanam kacang hijau sangat bergantung pada pemilihan benih berkualitas, media tanam yang tepat, dan perawatan yang konsisten. Tanaman ini dapat tumbuh optimal pada berbagai kondisi, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Pemahaman mengenai cara menanam kacang hijau dari biji hingga teknik pemeliharaan akan membantu menghasilkan panen yang melimpah.

1. Mengenal Tanaman Kacang Hijau dan Syarat Tumbuhnya

Mengenal Tanaman Kacang Hijau dan Syarat Tumbuhnya (credit: unsplash)

Kacang hijau (Vigna radiata L.) adalah tanaman polong-polongan yang telah lama dibudidayakan di Indonesia sebagai sumber protein nabati. Tanaman ini memiliki siklus hidup pendek, umumnya dapat dipanen dalam waktu 55-65 hari setelah tanam. Kacang hijau tumbuh dengan sistem perakaran yang kuat dan mampu mengikat nitrogen dari udara, sehingga bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Syarat tumbuh optimal untuk kacang hijau meliputi suhu udara antara 25-30°C dengan curah hujan sekitar 50-200 mm per bulan. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh minimal 8-10 jam per hari untuk pertumbuhan maksimal. Ketinggian tempat yang ideal berkisar antara 0-1000 meter di atas permukaan laut, meskipun dapat tumbuh hingga ketinggian 1500 mdpl dengan produktivitas yang lebih rendah.

Media tanam yang cocok untuk kacang hijau adalah tanah gembur dengan pH 5,5-7,5 dan drainase yang baik. Tanah liat berpasir atau tanah lempung yang kaya bahan organik memberikan hasil terbaik. Kacang hijau tidak menyukai tanah yang tergenang air karena dapat menyebabkan pembusukan akar dan menghambat pertumbuhan tanaman.

Pemilihan varietas juga mempengaruhi keberhasilan budidaya, dengan varietas unggul seperti Vima-1, Vima-2, dan Murai yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit. Varietas lokal juga masih banyak digunakan petani karena adaptasinya yang baik terhadap kondisi setempat. Pengetahuan tentang karakteristik tanaman ini menjadi dasar penting sebelum memulai cara menanam kacang hijau dengan metode apapun.

2. Cara Menanam Kacang Hijau dari Biji

Cara Menanam Kacang Hijau dari Biji (c) Ilustrasi AI

Penanaman kacang hijau dari biji merupakan metode yang paling umum dan efektif dilakukan. Langkah pertama adalah memilih biji berkualitas yang berasal dari tanaman sehat, berukuran seragam, dan bebas dari hama penyakit. Biji yang baik memiliki warna hijau cerah, tidak keriput, dan tidak berlubang.

Proses persiapan biji dimulai dengan seleksi dan perendaman dalam air selama 2-4 jam untuk mempercepat perkecambahan. Biji yang mengapung sebaiknya dibuang karena kemungkinan besar tidak akan berkecambah dengan baik. Setelah direndam, biji ditiriskan dan dapat langsung ditanam atau disemai terlebih dahulu tergantung metode yang dipilih.

Untuk penanaman langsung, buat lubang tanam sedalam 2-3 cm dengan jarak tanam 20x40 cm atau 25x25 cm tergantung varietas. Masukkan 2-3 biji per lubang, kemudian tutup dengan tanah tipis dan siram secukupnya. Penyiraman awal harus dilakukan dengan hati-hati agar biji tidak terbawa air atau terlalu dalam tertimbun tanah.

Perkecambahan biasanya terjadi dalam 3-5 hari setelah tanam dengan munculnya kecambah berwarna putih kekuningan. Setelah tanaman berumur 7-10 hari, lakukan penjarangan dengan menyisakan satu tanaman terbaik per lubang. Cara menanam kacang hijau dari biji ini dapat diterapkan baik untuk penanaman di tanah terbuka, pot, maupun polybag dengan penyesuaian jarak tanam sesuai wadah yang digunakan.

3. Cara Menanam Kacang Hijau di Tanah Terbuka

Cara Menanam Kacang Hijau di Tanah Terbuka (credit: unsplash)

Penanaman kacang hijau di tanah terbuka memberikan ruang tumbuh optimal dan hasil panen yang lebih banyak. Persiapan lahan dimulai dengan pembersihan gulma dan sisa tanaman sebelumnya, kemudian dilakukan pengolahan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 20-30 cm. Tanah yang gembur memudahkan penetrasi akar dan meningkatkan aerasi tanah.

Setelah pengolahan, buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 20-30 cm, dan panjang menyesuaikan lahan. Jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm untuk memudahkan perawatan dan sirkulasi udara. Aplikasikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-15 ton per hektar yang dicampur merata dengan tanah, kemudian diamkan selama 7-10 hari sebelum tanam.

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan jarak 20x40 cm atau sistem larikan dengan jarak dalam baris 20 cm dan jarak antar baris 40 cm. Masukkan 2-3 biji per lubang dengan kedalaman 2-3 cm, tutup dengan tanah tipis, lalu siram secukupnya. Penyiraman rutin dilakukan terutama pada fase awal pertumbuhan hingga tanaman berumur 2 minggu.

Pemupukan susulan diberikan pada umur 2-3 minggu setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan dosis 100-150 kg per hektar. Penyiangan gulma dilakukan 2-3 kali selama masa tanam untuk mengurangi kompetisi nutrisi. Cara menanam kacang hijau di tanah terbuka ini cocok untuk skala komersial dengan produktivitas mencapai 1-1,5 ton per hektar tergantung varietas dan perawatan.

4. Cara Menanam Kacang Hijau di Pot dan Polybag

Budidaya kacang hijau dalam wadah terbatas seperti pot atau polybag sangat cocok untuk lahan sempit atau pekarangan rumah. Pilih pot atau polybag berukuran minimal diameter 20-25 cm dengan kedalaman 25-30 cm agar sistem perakaran dapat berkembang optimal. Pastikan wadah memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat merusak akar.

Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1 untuk menghasilkan media yang gembur dan kaya nutrisi. Campuran ini memberikan drainase baik sekaligus mampu menahan kelembapan yang cukup. Isi wadah hingga 3/4 bagian, sisakan ruang untuk penyiraman dan pertumbuhan tanaman.

Tanam 2-3 biji kacang hijau per pot dengan kedalaman 2 cm, kemudian tutup dengan tanah tipis dan siram hingga lembap. Letakkan pot di tempat yang mendapat sinar matahari langsung minimal 6-8 jam per hari. Setelah tanaman tumbuh dan berumur 7-10 hari, lakukan penjarangan dengan menyisakan satu tanaman terkuat per pot.

Penyiraman dilakukan setiap pagi atau sore hari tergantung kelembapan media, hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan busuk akar. Pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK atau pupuk organik cair diberikan setiap 2 minggu sekali dengan dosis sesuai anjuran kemasan. Cara menanam kacang hijau di pot atau polybag ini memungkinkan pemantauan lebih intensif dan hasil panen yang cukup untuk konsumsi keluarga, dengan satu pot dapat menghasilkan 50-100 gram biji kering.

5. Cara Menanam Kacang Hijau Secara Hidroponik

Cara Menanam Kacang Hijau Secara Hidroponik (c) Ilustrasi AI

Sistem hidroponik untuk kacang hijau merupakan metode modern yang efisien dalam penggunaan air dan lahan. Meskipun tidak sepopuler sayuran daun, kacang hijau dapat dibudidayakan secara hidroponik terutama untuk produksi tauge atau kecambah. Sistem yang cocok untuk kacang hijau adalah sistem wick (sumbu) atau sistem NFT (Nutrient Film Technique) yang telah dimodifikasi.

Persiapan dimulai dengan menyiapkan wadah hidroponik, media tanam inert seperti rockwool, cocopeat, atau hidroton, serta larutan nutrisi AB mix dengan konsentrasi EC 1,2-1,5 mS/cm dan pH 6,0-6,5. Media tanam hidroponik harus memiliki porositas baik agar udara dan nutrisi dapat mengalir dengan lancar ke sistem perakaran. Sistem drainase yang baik juga penting untuk mencegah akar terendam terlalu lama.

Biji kacang hijau disemai terlebih dahulu pada rockwool atau cocopeat yang telah dibasahi dengan air bersih. Setelah berkecambah dan berumur 5-7 hari dengan daun pertama mulai membuka, bibit dipindahkan ke sistem hidroponik utama. Pastikan akar terendam sebagian dalam larutan nutrisi dengan bagian pangkal batang tetap kering untuk mencegah pembusukan.

Pengelolaan larutan nutrisi dilakukan dengan pengecekan rutin EC dan pH setiap 2-3 hari, serta penggantian larutan setiap 1-2 minggu. Kacang hijau hidroponik membutuhkan pencahayaan yang cukup, dapat menggunakan sinar matahari langsung atau lampu grow light dengan intensitas minimal 2000 lux. Cara menanam kacang hijau hidroponik ini lebih cocok untuk produksi tauge berkualitas tinggi yang bersih dan bebas kontaminasi tanah, dengan masa panen tauge hanya 3-5 hari setelah perkecambahan.

6. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Kacang Hijau

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Kacang Hijau (c) Ilustrasi AI

Perawatan tanaman kacang hijau yang tepat menentukan kualitas dan kuantitas hasil panen. Penyiraman dilakukan secara teratur terutama pada fase vegetatif awal dan saat pembungaan, namun harus dikurangi saat memasuki fase pengisian polong untuk mencegah pembusukan. Frekuensi penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembapan tanah, umumnya 1-2 kali sehari pada musim kemarau dan dapat dikurangi saat musim hujan.

Pemupukan susulan diberikan pada umur 2-3 minggu setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan seimbang atau pupuk organik cair. Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara dikocor di sekitar tanaman atau disemprotkan pada daun untuk penyerapan lebih cepat. Hindari pemupukan nitrogen berlebihan saat fase generatif karena dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebih dan mengurangi pembentukan polong.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara preventif dengan menjaga kebersihan lahan dan rotasi tanaman. Hama utama kacang hijau meliputi ulat polong, kutu daun, dan thrips yang dapat dikendalikan dengan pestisida nabati atau insektisida sesuai ambang ekonomi. Penyakit seperti karat daun, bercak daun, dan busuk akar dapat dicegah dengan pengaturan drainase yang baik dan aplikasi fungisida bila diperlukan.

Penyiangan gulma dilakukan 2-3 kali selama masa tanam untuk mengurangi kompetisi nutrisi, air, dan cahaya. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dapat menjadi inang hama dan penyakit sehingga harus dikendalikan sejak dini. Pembumbunan atau penggemburan tanah di sekitar pangkal batang dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkuat berdirinya tanaman dan merangsang pertumbuhan akar lateral. Perawatan intensif ini memastikan tanaman tumbuh sehat dan produktif hingga masa panen tiba.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk panen kacang hijau?

Kacang hijau umumnya dapat dipanen pada umur 55-65 hari setelah tanam tergantung varietas yang digunakan. Varietas genjah dapat dipanen lebih cepat sekitar 50-55 hari, sedangkan varietas dalam membutuhkan waktu hingga 70 hari. Tanda kacang hijau siap panen adalah polong berwarna cokelat kehitaman dan kering, serta biji di dalamnya keras saat ditekan.

Apakah kacang hijau bisa ditanam dari batang atau stek?

Kacang hijau tidak dapat diperbanyak melalui stek batang karena termasuk tanaman semusim yang tidak membentuk akar adventif pada batang. Metode perbanyakan yang efektif hanya melalui biji atau benih. Berbeda dengan tanaman tahunan, kacang hijau memiliki siklus hidup pendek dan setelah panen tanaman akan mati, sehingga untuk penanaman berikutnya harus menggunakan biji baru.

Berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman kacang hijau?

Kebutuhan air kacang hijau bervariasi tergantung fase pertumbuhan. Pada fase awal hingga 2 minggu setelah tanam, tanaman membutuhkan penyiraman rutin setiap hari untuk menjaga kelembapan media. Saat fase vegetatif hingga pembungaan, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari tergantung cuaca. Menjelang panen, penyiraman dikurangi untuk mempercepat pengeringan polong dan mencegah pembusukan.

Apakah kacang hijau cocok ditanam secara hidroponik untuk produksi biji?

Kacang hijau secara teknis dapat ditanam hidroponik hingga menghasilkan biji, namun kurang efisien dibandingkan penanaman konvensional. Sistem hidroponik lebih cocok untuk produksi tauge atau kecambah kacang hijau yang bernilai ekonomis tinggi dan masa produksi sangat singkat. Untuk produksi biji, penanaman di tanah atau media padat dalam pot lebih direkomendasikan karena tanaman membutuhkan penyangga kuat saat polong mulai terbentuk.

Media tanam apa yang paling baik untuk menanam kacang hijau di polybag?

Media tanam terbaik untuk kacang hijau di polybag adalah campuran tanah, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1. Campuran ini memberikan struktur gembur, drainase baik, dan nutrisi cukup untuk pertumbuhan optimal. Alternatif lain adalah campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan yang sama. Pastikan media memiliki pH 6,0-7,0 dan bebas dari patogen atau benih gulma.

Bagaimana cara mengatasi hama ulat polong pada kacang hijau?

Pengendalian ulat polong dapat dilakukan secara mekanis dengan memungut ulat secara manual atau memasang perangkap feromon untuk menangkap ngengat dewasa. Pengendalian biologis menggunakan predator alami seperti Trichogramma atau aplikasi Bacillus thuringiensis efektif dan ramah lingkungan. Jika serangan berat, dapat digunakan insektisida kimia sesuai dosis anjuran dengan memperhatikan masa tunggu panen untuk keamanan konsumsi.

Apakah kacang hijau memerlukan pupuk khusus atau cukup dengan pupuk organik?

Kacang hijau sebagai tanaman legum memiliki kemampuan mengikat nitrogen dari udara melalui bintil akar, sehingga kebutuhan nitrogen relatif rendah. Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang yang diberikan saat persiapan lahan umumnya sudah cukup untuk pertumbuhan optimal. Namun, pemupukan susulan dengan NPK dosis rendah atau pupuk organik cair dapat meningkatkan produktivitas, terutama pada tanah yang kurang subur. Hindari pemupukan nitrogen berlebihan karena dapat menghambat pembentukan polong.

Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Rekomendasi
Trending