Cara Menanam Ketela Rambat: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam ketela rambat (credit:Image b
Kapanlagi.com - Ketela rambat atau ubi jalar merupakan tanaman umbi-umbian yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai kondisi lahan dan cocok untuk ditanam baik di pekarangan rumah maupun lahan pertanian yang lebih luas.
Cara menanam ketela rambat sebenarnya tidak terlalu rumit dan bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk pemula. Dengan teknik penanaman yang tepat, hasil panen ubi jalar bisa melimpah dan berkualitas baik.
Menurut Dinas Pertanian, tanaman ubi jalar membutuhkan tanah yang cukup lembab terutama pada waktu muda dan memerlukan ketersediaan air yang memadai jika ditanam di musim kemarau. Pemahaman tentang syarat tumbuh ini menjadi kunci keberhasilan budidaya ketela rambat.
Advertisement
1. Mengenal Tanaman Ketela Rambat
Ketela rambat atau yang dikenal dengan nama ilmiah Ipomoea batatas adalah tanaman merambat yang menghasilkan umbi sebagai bagian yang dapat dikonsumsi. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Convolvulaceae dan telah lama menjadi sumber karbohidrat alternatif yang penting bagi masyarakat Indonesia. Ubi jalar memiliki berbagai varietas dengan warna umbi yang beragam, mulai dari putih, kuning, oranye, hingga ungu, masing-masing dengan kandungan nutrisi yang berbeda.
Tanaman ini sangat adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan dan dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketela rambat memiliki sistem perakaran yang kuat dan mampu tumbuh di tanah yang kurang subur sekalipun, meskipun hasil terbaik tetap diperoleh dari tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Daun ketela rambat berbentuk jantung atau berlekuk dengan batang yang menjalar di permukaan tanah, membentuk penutupan lahan yang baik.
Keunggulan utama dari budidaya ketela rambat adalah masa panennya yang relatif singkat, berkisar antara 3-4 bulan tergantung varietasnya. Tanaman ini juga memiliki ketahanan yang baik terhadap hama dan penyakit dibandingkan dengan tanaman umbi lainnya. Selain umbinya, daun ketela rambat juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran yang kaya nutrisi, sehingga tidak ada bagian tanaman yang terbuang percuma.
Nilai ekonomis ketela rambat terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatannya. Umbi yang kaya akan beta-karoten, serat, dan antioksidan ini menjadi pilihan pangan sehat yang semakin diminati. Permintaan pasar yang stabil membuat budidaya ketela rambat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, baik untuk konsumsi lokal maupun industri pengolahan pangan.
2. Syarat Tumbuh Optimal Ketela Rambat
Memahami syarat tumbuh tanaman ketela rambat adalah langkah awal yang penting sebelum memulai budidaya. Tanaman ini membutuhkan kondisi lingkungan tertentu untuk dapat tumbuh optimal dan menghasilkan umbi berkualitas.
- Iklim dan Suhu - Ketela rambat membutuhkan hawa panas dan udara lembab untuk pertumbuhan optimal. Suhu ideal untuk budidaya berkisar antara 21-27 derajat Celsius. Tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari untuk proses fotosintesis yang maksimal, yang akan berpengaruh langsung pada pembentukan dan pembesaran umbi.
- Kondisi Tanah - Tanah yang ideal untuk menanam ketela rambat adalah tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Keasaman tanah yang sesuai berkisar pada pH 5,5-7,5, dengan pH optimal sekitar 6,0-6,5. Tanah yang terlalu padat atau becek akan menghambat pertumbuhan umbi dan meningkatkan risiko pembusukan.
- Ketinggian Tempat - Meskipun dapat tumbuh di berbagai ketinggian, ketela rambat tumbuh paling baik di dataran rendah hingga menengah dengan ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian yang lebih tinggi, pertumbuhan tanaman cenderung lebih lambat dan ukuran umbi yang dihasilkan lebih kecil.
- Ketersediaan Air - Tanaman ketela rambat membutuhkan kelembaban tanah yang cukup, terutama pada fase awal pertumbuhan. Namun, tanaman ini juga toleran terhadap kekeringan setelah fase vegetatif. Curah hujan ideal berkisar antara 750-1500 mm per tahun dengan distribusi yang merata.
- Jenis Lahan - Ketela rambat dapat ditanam di lahan kering, lahan bekas sawah, atau bahkan lahan marginal. Lahan bekas sawah yang memiliki struktur tanah gembur dan kandungan bahan organik tinggi sangat cocok untuk budidaya. Lahan dengan topografi datar hingga sedikit miring lebih disukai untuk memudahkan pengelolaan.
Melansir dari berbagai sumber pertanian, pemilihan lokasi yang tepat sesuai dengan syarat tumbuh akan menentukan 50% keberhasilan budidaya ketela rambat. Oleh karena itu, evaluasi lahan sebelum penanaman sangat penting untuk dilakukan agar investasi waktu dan biaya tidak sia-sia.
3. Persiapan Lahan dan Media Tanam
Persiapan lahan yang baik merupakan fondasi penting dalam cara menanam ketela rambat yang berhasil. Tahap ini tidak boleh diabaikan karena akan mempengaruhi pertumbuhan akar dan pembentukan umbi nantinya.
- Pembersihan Lahan - Langkah pertama adalah membersihkan lahan dari gulma, sisa tanaman sebelumnya, dan sampah organik lainnya. Pastikan area tanam bersih agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Gulma yang dibiarkan akan bersaing dengan tanaman ketela rambat dalam memperebutkan nutrisi dan air.
- Pengolahan Tanah - Lakukan penggemburan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 30-40 cm. Tanah yang gembur akan memudahkan pertumbuhan akar dan pembesaran umbi. Biarkan tanah yang sudah diolah terpapar sinar matahari selama 3-7 hari untuk membunuh patogen dan hama yang ada di dalam tanah.
- Pembuatan Bedengan - Buatlah bedengan dengan lebar 80-100 cm, tinggi 30-40 cm, dan panjang sesuai kebutuhan lahan. Jarak antar bedengan sekitar 40-50 cm untuk memudahkan perawatan dan sirkulasi udara. Bedengan yang tinggi akan mencegah genangan air dan memudahkan pemanenan umbi.
- Pemberian Pupuk Dasar - Campurkan pupuk kandang atau kompost yang sudah matang sebanyak 10-15 ton per hektar ke dalam tanah bedengan. Tambahkan juga pupuk NPK dengan dosis sesuai rekomendasi, biasanya sekitar 200-300 kg per hektar. Pupuk dasar ini akan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman selama masa pertumbuhan.
- Pengaturan pH Tanah - Jika pH tanah terlalu asam (di bawah 5,5), lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 1-2 ton per hektar. Taburkan kapur secara merata dan biarkan bereaksi dengan tanah selama 1-2 minggu sebelum penanaman. Pengaturan pH yang tepat akan meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
- Pemasangan Mulsa (Opsional) - Untuk hasil yang lebih optimal, terutama di musim kemarau, dapat dipasang mulsa plastik hitam perak atau mulsa organik seperti jerami. Mulsa akan membantu menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga suhu tanah tetap stabil.
Persiapan lahan yang matang akan memberikan lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman ketela rambat. Investasi waktu dan tenaga pada tahap ini akan terbayar dengan hasil panen yang melimpah dan berkualitas tinggi.
4. Pemilihan dan Persiapan Bibit Ketela Rambat
Kualitas bibit sangat menentukan keberhasilan budidaya ketela rambat. Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang sehat, produktif, dan tahan terhadap gangguan hama penyakit.
- Sumber Bibit Berkualitas - Pilihlah bibit dari tanaman induk yang sehat, produktif, dan bebas dari hama penyakit. Tanaman induk yang baik berumur 2,5-3 bulan dengan pertumbuhan yang vigor dan tidak menunjukkan gejala penyakit. Hindari mengambil bibit dari tanaman yang kerdil, berdaun kuning, atau terserang hama.
- Bagian Tanaman untuk Bibit - Bibit ketela rambat berupa stek batang yang diambil dari bagian tengah tanaman induk. Bagian ujung batang terlalu muda dan mudah layu, sedangkan bagian pangkal terlalu tua dan lambat berakar. Pilih batang yang berdiameter sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
- Ukuran Stek - Potong batang dengan panjang 25-30 cm dengan 5-7 ruas atau buku. Gunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih untuk menghindari luka yang tidak rata. Lakukan pemotongan pada pagi hari saat tanaman masih segar dan kandungan airnya tinggi.
- Perlakuan Bibit - Setelah dipotong, biarkan stek di tempat teduh selama 1-2 jam agar getah mengering dan luka potongan menutup. Untuk meningkatkan persentase tumbuh, ujung stek dapat dicelupkan ke dalam larutan hormon perakaran atau air kelapa selama 15-30 menit. Perlakuan ini akan mempercepat pembentukan akar.
- Seleksi Bibit - Lakukan seleksi ketat terhadap bibit yang akan ditanam. Buang bibit yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, patah, atau rusak. Bibit yang berkualitas akan memiliki batang yang kokoh, berwarna hijau segar, dan memiliki mata tunas yang jelas di setiap bukunya.
- Penyimpanan Sementara - Jika tidak langsung ditanam, simpan bibit di tempat teduh dan lembab. Hindari paparan sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan bibit layu. Bibit sebaiknya ditanam maksimal 2-3 hari setelah pemotongan untuk menjaga kesegarannya.
Pemilihan bibit yang tepat merupakan investasi awal yang akan menentukan produktivitas tanaman. Bibit berkualitas tinggi akan menghasilkan tanaman yang seragam, pertumbuhan yang cepat, dan umbi yang besar serta berkualitas baik.
5. Teknik Penanaman Ketela Rambat yang Benar
Teknik penanaman yang tepat akan memastikan bibit tumbuh dengan baik dan menghasilkan umbi yang optimal. Cara menanam ketela rambat yang benar meliputi beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan.
- Waktu Penanaman - Waktu terbaik untuk menanam ketela rambat adalah pada awal musim hujan atau saat tanah memiliki kelembaban yang cukup. Jika menanam di musim kemarau, pastikan tersedia sistem irigasi yang memadai. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk mengurangi stres pada bibit akibat penguapan yang tinggi.
- Jarak Tanam - Atur jarak tanam sekitar 25-30 cm dalam barisan dan 80-100 cm antar barisan. Jarak tanam yang tepat akan memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan batang dan pembentukan umbi. Populasi tanaman ideal berkisar 30.000-40.000 tanaman per hektar.
- Cara Menanam Stek - Buat lubang tanam sedalam 5-10 cm menggunakan tugal atau alat lainnya. Tanam stek dengan posisi miring atau horizontal dengan 2-3 buku tertanam dalam tanah dan 2-3 buku di atas permukaan tanah. Posisi miring akan menghasilkan lebih banyak umbi dibandingkan posisi tegak.
- Kedalaman Penanaman - Pastikan kedalaman tanam tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal. Penanaman yang terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan tunas, sedangkan yang terlalu dangkal membuat tanaman mudah roboh dan umbi terbentuk di permukaan tanah. Kedalaman ideal adalah 5-10 cm dengan bagian yang tertanam memiliki minimal 2 buku.
- Pemadatan Tanah - Setelah stek ditanam, padatkan tanah di sekitar stek dengan lembut agar kontak antara stek dan tanah menjadi baik. Pemadatan yang terlalu keras akan menghambat pertumbuhan akar, sementara yang terlalu longgar membuat stek mudah goyah dan sulit berakar.
- Penyiraman Awal - Lakukan penyiraman segera setelah penanaman untuk membantu pemulihan bibit dan merangsang pertumbuhan akar. Siram dengan air secukupnya, jangan terlalu banyak hingga tergenang. Penyiraman rutin dilakukan setiap hari selama 1-2 minggu pertama atau sampai bibit benar-benar tumbuh.
- Penyulaman - Lakukan pengecekan 7-10 hari setelah tanam untuk melihat bibit yang tidak tumbuh atau mati. Segera lakukan penyulaman dengan bibit baru agar populasi tanaman tetap optimal dan pertumbuhan seragam. Penyulaman sebaiknya dilakukan maksimal 2 minggu setelah penanaman.
Teknik penanaman yang benar akan menghasilkan persentase tumbuh yang tinggi dan pertumbuhan tanaman yang seragam. Hal ini akan memudahkan dalam perawatan dan pemanenan nantinya, serta menghasilkan produktivitas yang maksimal.
6. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman
Perawatan yang intensif selama masa pertumbuhan akan menentukan kualitas dan kuantitas hasil panen ketela rambat. Pemeliharaan yang baik mencakup berbagai aspek mulai dari penyiraman hingga pengendalian hama penyakit.
Penyiraman merupakan faktor penting terutama pada fase awal pertumbuhan tanaman. Pada 2-3 minggu pertama setelah tanam, tanaman membutuhkan kelembaban tanah yang cukup untuk pembentukan akar. Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari jika tidak ada hujan, terutama pada pagi atau sore hari. Setelah tanaman berumur 1 bulan, frekuensi penyiraman dapat dikurangi karena sistem perakaran sudah terbentuk dengan baik. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan umbi, terutama menjelang masa panen.
Pemupukan susulan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan pembentukan umbi. Pemupukan pertama dilakukan pada umur 2-3 minggu setelah tanam dengan pupuk NPK dosis rendah untuk merangsang pertumbuhan akar dan tunas. Pemupukan kedua diberikan pada umur 6-8 minggu dengan dosis yang lebih tinggi untuk mendukung pembentukan umbi. Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara ditugal atau dibenamkan di samping tanaman dengan jarak 10-15 cm dari batang, kemudian ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan melalui daun juga dapat dilakukan sebagai tambahan untuk mempercepat pertumbuhan.
Penyiangan gulma harus dilakukan secara rutin untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan nutrisi, air, dan cahaya matahari. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 3-4 minggu setelah tanam, kemudian diulang setiap 3-4 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. Lakukan penyiangan dengan hati-hati agar tidak merusak akar dan umbi yang sedang terbentuk. Penggunaan mulsa dapat mengurangi pertumbuhan gulma dan frekuensi penyiangan. Gulma yang dicabut dapat dijadikan kompos atau dibenamkan ke dalam tanah sebagai bahan organik.
Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara preventif dan kuratif. Hama yang sering menyerang ketela rambat antara lain boleng (Cylas formicarius), ulat daun, dan tikus. Penyakit yang umum adalah busuk batang, bercak daun, dan penyakit virus. Lakukan monitoring rutin untuk mendeteksi serangan sejak dini. Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan mengambil hama secara manual, biologis dengan memanfaatkan musuh alami, atau kimiawi dengan pestisida jika serangan sudah parah. Rotasi tanaman dan sanitasi lahan juga penting untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama waktu panen ketela rambat setelah tanam?
Ketela rambat umumnya dapat dipanen pada umur 3-4 bulan setelah tanam, tergantung pada varietas yang ditanam. Varietas genjah dapat dipanen lebih cepat sekitar 90-100 hari, sedangkan varietas dalam membutuhkan waktu 120-150 hari. Tanda tanaman siap panen adalah daun mulai menguning dan pertumbuhan vegetatif melambat.
2. Apakah ketela rambat bisa ditanam di pot atau polybag?
Ya, ketela rambat dapat ditanam di pot atau polybag dengan ukuran minimal 30-40 cm. Gunakan media tanam berupa campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik dan letakkan di tempat yang mendapat sinar matahari penuh. Perawatan di pot memerlukan perhatian lebih pada penyiraman dan pemupukan.
3. Bagaimana cara agar umbi ketela rambat besar dan banyak?
Untuk menghasilkan umbi yang besar dan banyak, pastikan tanah gembur dan kaya bahan organik, berikan pupuk kalium yang cukup untuk pembentukan umbi, lakukan penyiraman teratur terutama saat fase pembentukan umbi, dan hindari pemupukan nitrogen berlebihan yang akan membuat tanaman lebih banyak menghasilkan daun daripada umbi. Jarak tanam yang tepat juga mempengaruhi ukuran umbi.
4. Apakah daun ketela rambat perlu dipangkas?
Pemangkasan daun ketela rambat tidak wajib dilakukan, namun dapat dilakukan untuk mengarahkan energi tanaman ke pembentukan umbi. Jika pertumbuhan daun terlalu lebat, dapat dilakukan pemangkasan ringan pada bagian ujung batang. Namun, pemangkasan berlebihan justru dapat mengurangi hasil fotosintesis dan menghambat pembentukan umbi.
5. Apa penyebab umbi ketela rambat kecil-kecil?
Umbi ketela rambat yang kecil dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jarak tanam yang terlalu rapat, kekurangan unsur kalium, tanah yang terlalu padat atau becek, serangan hama boleng yang merusak umbi, atau pemanenan yang terlalu dini. Pastikan semua faktor pertumbuhan optimal untuk mendapatkan umbi berukuran besar.
6. Bisakah ketela rambat ditanam di lahan yang sama berulang kali?
Sebaiknya hindari penanaman ketela rambat di lahan yang sama secara terus menerus karena dapat meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit serta menurunkan kesuburan tanah. Lakukan rotasi tanaman dengan jenis tanaman lain seperti kacang-kacangan atau jagung minimal 1-2 musim tanam. Jika terpaksa menanam di lahan yang sama, lakukan pengolahan tanah yang intensif dan tambahkan bahan organik yang cukup.
7. Bagaimana cara menyimpan hasil panen ketela rambat agar tahan lama?
Setelah dipanen, bersihkan umbi dari tanah yang menempel dan biarkan mengering di tempat teduh selama 1-2 hari untuk proses curing. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik dengan suhu sekitar 13-15 derajat Celsius. Hindari penyimpanan di kulkas karena dapat mengubah tekstur dan rasa. Umbi yang disimpan dengan baik dapat bertahan 2-3 bulan.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(kpl/vna)
Advertisement