Cara Menyimpan Jamur di Kulkas dan Tanpa Kulkas agar Tetap Segar

Cara Menyimpan Jamur di Kulkas dan Tanpa Kulkas agar Tetap Segar
cara menyimpan jamur di kulkas dan tanpa kulkas

Kapanlagi.com - Jamur merupakan bahan makanan yang kaya nutrisi namun memiliki masa simpan yang relatif singkat. Mengetahui cara menyimpan jamur di kulkas dan tanpa kulkas dengan benar sangat penting untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.

Penyimpanan jamur yang tidak tepat dapat menyebabkan jamur cepat lembek, berlendir, atau bahkan busuk dalam waktu singkat. Dengan teknik penyimpanan yang benar, jamur dapat bertahan lebih lama dan tetap mempertahankan tekstur serta rasanya.

Artikel ini akan membahas berbagai metode cara menyimpan jamur di kulkas dan tanpa kulkas yang efektif dan praktis. Anda akan mempelajari langkah-langkah detail untuk menjaga kesegaran jamur dalam jangka waktu yang lebih panjang.

1. Mengapa Penyimpanan Jamur Memerlukan Perhatian Khusus

Mengapa Penyimpanan Jamur Memerlukan Perhatian Khusus (c) Ilustrasi AI

Jamur memiliki kandungan air yang sangat tinggi, mencapai 80-90% dari total beratnya. Karakteristik ini membuat jamur sangat rentan terhadap kelembaban berlebih yang dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dan jamur pembusuk. Struktur jamur yang berpori juga membuatnya mudah menyerap kelembaban dari lingkungan sekitar, sehingga memerlukan metode penyimpanan yang tepat.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), jamur segar sebaiknya disimpan pada suhu 2-4°C dengan kelembaban relatif 95% untuk mempertahankan kualitas optimalnya. Kondisi penyimpanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan jamur kehilangan tekstur renyahnya dan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan.

Faktor lain yang mempengaruhi daya tahan jamur adalah sirkulasi udara. Jamur membutuhkan pertukaran udara yang baik untuk mencegah penumpukan kelembaban berlebih. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat atau plastik kedap udara justru akan mempercepat pembusukan karena kondensasi yang terbentuk.

Berbagai jenis jamur seperti jamur tiram, jamur kuping, jamur kancing, dan jamur shiitake memiliki karakteristik penyimpanan yang sedikit berbeda. Namun prinsip dasarnya tetap sama: menjaga keseimbangan kelembaban dan sirkulasi udara yang baik untuk mempertahankan kesegaran jamur.

2. Cara Menyimpan Jamur di Kulkas dengan Benar

Cara Menyimpan Jamur di Kulkas dengan Benar (c) Ilustrasi AI

Kulkas merupakan tempat penyimpanan yang paling umum dan efektif untuk menjaga kesegaran jamur. Berikut adalah langkah-langkah detail cara menyimpan jamur di kulkas:

  1. Jangan Mencuci Jamur Sebelum Disimpan - Jamur yang dicuci akan menyerap air berlebih dan mempercepat pembusukan. Bersihkan jamur hanya sesaat sebelum akan dimasak dengan cara menyeka menggunakan tisu atau kain lembab.
  2. Keluarkan dari Kemasan Plastik Asli - Kemasan plastik kedap udara akan menyebabkan kondensasi dan kelembaban berlebih. Pindahkan jamur ke wadah yang memungkinkan sirkulasi udara lebih baik.
  3. Gunakan Paper Bag atau Kantong Kertas - Masukkan jamur ke dalam kantong kertas coklat yang dapat menyerap kelembaban berlebih sambil tetap menjaga jamur tidak terlalu kering. Lipat bagian atas kantong dengan longgar, jangan ditutup rapat.
  4. Lapisi dengan Tisu Dapur - Letakkan beberapa lembar tisu dapur di dasar wadah penyimpanan untuk menyerap kelembaban. Ganti tisu setiap 2-3 hari jika terlihat basah untuk menjaga kondisi optimal.
  5. Simpan di Rak Tengah atau Bawah Kulkas - Hindari menyimpan jamur di pintu kulkas karena suhu di area tersebut tidak stabil. Rak tengah atau bawah memiliki suhu yang lebih konsisten sekitar 2-4°C.
  6. Pisahkan dari Bahan Makanan Berbau Kuat - Jamur mudah menyerap aroma dari makanan lain seperti bawang, durian, atau ikan. Simpan jamur terpisah atau dalam wadah yang dapat melindunginya dari kontaminasi aroma.
  7. Periksa Kondisi Secara Berkala - Cek jamur setiap 2-3 hari untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan. Buang jamur yang sudah berlendir atau berbau tidak sedap untuk mencegah kontaminasi pada jamur lainnya.

Melansir dari United States Department of Agriculture (USDA), jamur segar yang disimpan dengan metode yang tepat di kulkas dapat bertahan hingga 7-10 hari. Namun, sebaiknya konsumsi jamur dalam waktu 5 hari untuk mendapatkan kualitas dan rasa terbaik.

3. Cara Menyimpan Jamur Tanpa Kulkas yang Efektif

Cara Menyimpan Jamur Tanpa Kulkas yang Efektif (c) Ilustrasi AI

Tidak semua orang memiliki akses kulkas atau ruang penyimpanan yang cukup. Berikut adalah metode cara menyimpan jamur tanpa kulkas yang dapat diterapkan:

  1. Pilih Ruangan Sejuk dan Kering - Tempatkan jamur di ruangan dengan suhu sekitar 15-20°C, jauh dari sinar matahari langsung dan sumber panas seperti kompor atau oven. Ruangan dengan ventilasi baik sangat ideal untuk penyimpanan jamur.
  2. Gunakan Wadah Berlubang - Letakkan jamur dalam keranjang anyaman bambu atau wadah plastik berlubang yang memungkinkan sirkulasi udara optimal. Hindari wadah tertutup rapat yang dapat menyebabkan kelembaban berlebih.
  3. Lapisi dengan Kain Bersih - Bungkus jamur dengan kain katun bersih atau handuk dapur yang dapat menyerap kelembaban. Pastikan kain tidak terlalu basah, cukup sedikit lembab untuk menjaga jamur tidak kering.
  4. Metode Pengeringan Parsial - Angin-anginkan jamur di tempat teduh selama 2-3 jam untuk mengurangi kadar air permukaan. Jamur yang sedikit kering akan lebih tahan lama meskipun tanpa kulkas, namun jangan sampai terlalu kering.
  5. Ganti Alas Secara Rutin - Jika menggunakan tisu atau kain sebagai alas, ganti setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri dari kelembaban yang terserap. Kebersihan adalah kunci utama penyimpanan tanpa kulkas.
  6. Pisahkan Jamur yang Rusak - Periksa jamur setiap beberapa jam dan segera pisahkan jamur yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Satu jamur yang busuk dapat mempercepat pembusukan jamur lainnya.

Cara menyimpan jamur tanpa kulkas memiliki keterbatasan waktu yang lebih singkat, biasanya hanya bertahan 1-2 hari tergantung kondisi ruangan. Metode ini lebih cocok untuk penyimpanan jangka pendek atau jika jamur akan segera dimasak.

4. Teknik Pembekuan Jamur untuk Penyimpanan Jangka Panjang

Pembekuan merupakan solusi terbaik untuk menyimpan jamur dalam jangka waktu yang lebih panjang. Berikut adalah panduan lengkap membekukan jamur:

  1. Bersihkan Jamur dengan Benar - Seka jamur menggunakan tisu lembab atau sikat lembut untuk menghilangkan kotoran. Jika perlu dicuci, keringkan segera dengan tisu dapur hingga benar-benar tidak ada air yang tersisa.
  2. Potong Sesuai Kebutuhan - Iris jamur sesuai ukuran yang biasa digunakan untuk memasak. Jamur yang sudah dipotong akan lebih praktis saat akan digunakan dan tidak perlu dicairkan terlebih dahulu.
  3. Blansir Jamur (Opsional) - Rebus jamur dalam air mendidih selama 1-2 menit, lalu tiriskan dan dinginkan dengan cepat dalam air es. Proses blansir membantu mempertahankan tekstur dan warna jamur saat dibekukan.
  4. Keringkan Sempurna - Pastikan jamur benar-benar kering sebelum dibekukan untuk mencegah kristal es yang berlebihan. Gunakan tisu dapur atau biarkan jamur mengering di udara selama 15-20 menit.
  5. Tata dalam Wadah Freezer - Susun jamur dalam satu lapisan di atas nampan atau loyang, bekukan selama 2-3 jam hingga keras. Setelah beku, pindahkan ke dalam kantong plastik freezer atau wadah kedap udara.
  6. Buang Udara Berlebih - Keluarkan sebanyak mungkin udara dari kantong plastik sebelum ditutup untuk mencegah freezer burn. Gunakan sedotan untuk menyedot udara atau tekan kantong perlahan sambil menutupnya.
  7. Beri Label dan Tanggal - Tulis jenis jamur dan tanggal pembekuan pada wadah atau kantong. Jamur beku dapat bertahan hingga 10-12 bulan di freezer dengan suhu -18°C atau lebih rendah.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science, jamur yang diblansir sebelum dibekukan mempertahankan hingga 90% kandungan nutrisinya. Proses pembekuan yang tepat juga menjaga tekstur jamur tetap baik saat dimasak kembali.

5. Metode Pengeringan Jamur untuk Penyimpanan Alternatif

Metode Pengeringan Jamur untuk Penyimpanan Alternatif (c) Ilustrasi AI

Pengeringan adalah cara tradisional yang efektif untuk menyimpan jamur dalam jangka waktu sangat panjang tanpa memerlukan kulkas. Jamur kering dapat bertahan hingga 1 tahun jika disimpan dengan benar.

Proses pengeringan jamur dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode penjemuran alami dilakukan dengan mengiris jamur tipis-tipis setebal 3-5 mm, lalu menjemurnya di bawah sinar matahari tidak langsung selama 2-3 hari hingga benar-benar kering dan rapuh. Pastikan jamur dijemur di tempat yang bersih dan terlindung dari debu serta serangga dengan menggunakan kain kasa atau penutup jaring.

Metode oven merupakan alternatif yang lebih cepat dan higienis. Susun irisan jamur di atas loyang yang dialasi kertas roti, panggang dalam oven dengan suhu 60-70°C selama 4-6 jam dengan pintu oven sedikit terbuka untuk sirkulasi udara. Balik jamur setiap 1-2 jam agar kering merata. Jamur dianggap sudah kering sempurna jika terasa rapuh dan mudah patah saat ditekuk.

Untuk penyimpanan jamur kering, masukkan ke dalam wadah kaca kedap udara atau kantong plastik ziplock yang sudah dikeluarkan udaranya. Tambahkan silica gel atau beras kering dalam wadah untuk menyerap kelembaban yang mungkin masuk. Simpan di tempat sejuk, kering, dan gelap untuk mempertahankan kualitas jamur kering.

Melansir dari Food and Agriculture Organization (FAO), jamur kering mempertahankan sebagian besar nutrisi penting seperti protein, serat, dan mineral. Untuk menggunakan jamur kering, rendam dalam air hangat selama 20-30 menit hingga mengembang kembali sebelum dimasak.

6. Kesalahan Umum dalam Menyimpan Jamur yang Harus Dihindari

Kesalahan Umum dalam Menyimpan Jamur yang Harus Dihindari (c) Ilustrasi AI

Banyak orang melakukan kesalahan dalam menyimpan jamur yang justru mempercepat kerusakan. Berikut adalah kesalahan umum yang perlu dihindari:

  1. Mencuci Jamur Sebelum Disimpan - Ini adalah kesalahan paling umum yang membuat jamur cepat berlendir dan busuk. Jamur seperti spons yang menyerap air dengan cepat, sehingga mencucinya sebelum disimpan akan membuat jamur terlalu lembab.
  2. Menyimpan dalam Plastik Tertutup Rapat - Wadah atau kantong plastik kedap udara mencegah sirkulasi udara dan menyebabkan kondensasi. Kelembaban yang terperangkap akan mempercepat pertumbuhan jamur dan bakteri pembusuk.
  3. Menempatkan di Pintu Kulkas - Suhu di pintu kulkas tidak stabil karena sering dibuka-tutup. Fluktuasi suhu ini dapat mempercepat kerusakan jamur dan mengurangi masa simpannya.
  4. Menyimpan Bersama Bahan Berbau Kuat - Jamur mudah menyerap aroma dari makanan lain seperti bawang, petai, atau ikan. Hal ini akan mengubah rasa dan aroma jamur saat dimasak.
  5. Tidak Membuang Jamur yang Rusak - Membiarkan jamur yang sudah busuk bercampur dengan jamur segar akan mempercepat pembusukan seluruh jamur. Segera pisahkan dan buang jamur yang menunjukkan tanda kerusakan.
  6. Menggunakan Wadah Basah - Menyimpan jamur dalam wadah yang masih basah atau lembab akan menambah kelembaban berlebih. Pastikan semua wadah dan alas penyimpanan dalam kondisi kering.
  7. Menyimpan Terlalu Lama - Meskipun dengan metode penyimpanan yang tepat, jamur segar tetap memiliki batas waktu. Jangan menyimpan jamur segar lebih dari 10 hari meskipun masih terlihat baik.

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), jamur yang disimpan dengan benar akan mempertahankan kualitas terbaiknya dalam 5-7 hari pertama. Setelah periode tersebut, meskipun masih aman dikonsumsi, kualitas tekstur dan rasa jamur akan mulai menurun.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

Berapa lama jamur bisa bertahan di kulkas?

Jamur segar yang disimpan dengan benar di kulkas dapat bertahan hingga 7-10 hari. Namun, untuk kualitas terbaik, sebaiknya konsumsi dalam waktu 5 hari setelah pembelian. Jamur yang sudah dimasak dapat bertahan 3-5 hari di kulkas dalam wadah tertutup.

Apakah jamur harus dicuci sebelum disimpan?

Tidak, jamur sebaiknya tidak dicuci sebelum disimpan karena akan menyerap air berlebih dan cepat busuk. Bersihkan jamur hanya sesaat sebelum akan dimasak dengan cara menyeka menggunakan tisu lembab atau sikat lembut untuk menghilangkan kotoran.

Bagaimana cara mengetahui jamur sudah tidak layak konsumsi?

Jamur yang sudah tidak layak konsumsi menunjukkan tanda-tanda seperti permukaan berlendir, tekstur lembek, warna berubah menjadi gelap atau kecoklatan, muncul bintik-bintik hitam, dan mengeluarkan bau tidak sedap atau asam. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera buang jamur tersebut.

Bisakah jamur beku langsung dimasak tanpa dicairkan?

Ya, jamur beku dapat langsung dimasak tanpa proses pencairan terlebih dahulu. Bahkan, memasak jamur dalam kondisi beku akan menghasilkan tekstur yang lebih baik karena mencegah jamur menjadi terlalu lembek. Tambahkan langsung jamur beku ke dalam masakan dengan waktu memasak yang sedikit lebih lama.

Apakah semua jenis jamur bisa disimpan dengan cara yang sama?

Secara umum, prinsip penyimpanan untuk semua jenis jamur sama yaitu menjaga kelembaban seimbang dan sirkulasi udara baik. Namun, jamur dengan tekstur lebih padat seperti jamur shiitake cenderung lebih tahan lama dibanding jamur dengan tekstur lembut seperti jamur tiram. Jamur kancing dalam kemasan tertutup bisa bertahan lebih lama jika tidak dibuka.

Bagaimana cara menyimpan jamur tanpa kulkas agar tahan lama?

Cara menyimpan jamur tanpa kulkas yang paling efektif adalah dengan mengeringkannya. Iris jamur tipis-tipis dan jemur di bawah sinar matahari tidak langsung atau gunakan oven dengan suhu rendah hingga benar-benar kering. Jamur kering dapat bertahan hingga 1 tahun jika disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering.

Apakah jamur yang sudah berubah warna masih aman dikonsumsi?

Perubahan warna pada jamur tergantung tingkat keparahannya. Jamur yang sedikit kecoklatan di bagian tepi masih aman dikonsumsi jika tidak berlendir dan tidak berbau. Namun, jika jamur sudah berwarna sangat gelap, hitam, atau disertai lendir dan bau tidak sedap, sebaiknya tidak dikonsumsi karena sudah mengalami pembusukan.

(kpl/fed)

Rekomendasi
Trending