Marhaban Ya Ramadhan: Sambutan Hangat untuk Bulan Penuh Berkah
Diperbarui: Diterbitkan:

Ilustrasi Masjid (credit: pixabay/hisalman)
Kapanlagi.com - Bulan Ramadhan selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Saat kedatangannya semakin dekat, sebuah ungkapan khas sering terdengar di Indonesia: "Marhaban ya Ramadhan." Ungkapan ini bukan sekadar sapaan biasa, melainkan sebuah sambutan yang dipenuhi dengan kegembiraan dan harapan. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kata-kata tersebut tersimpan makna yang jauh lebih dalam?
"Marhaban ya Ramadhan," yang berarti "Selamat datang, wahai Ramadhan," adalah ungkapan yang mencerminkan rasa syukur dan kesiapan umat Islam untuk menyambut bulan suci yang penuh berkah ini dengan hati yang terbuka. Tidak hanya itu, ungkapan ini juga mengandung pesan spiritual yang kaya.
Cendekiawan Muslim, Muhammad Quraish Shihab, menjelaskan bahwa makna "Marhaban" lebih dari sekadar "selamat datang." Ia mencerminkan sikap lapang dada dan penerimaan yang tulus. Ini adalah cerminan kesiapan umat Islam untuk menerima kehadiran bulan Ramadhan dengan penuh sukacita dan kerendahan hati.
Advertisement
1. Arti Harfiah dan Filosofi dari "Marhaban Ya Ramadhan"
Ungkapan "Marhaban ya Ramadhan" bukan sekadar sapaan, melainkan sebuah undangan yang hangat dan penuh makna untuk menyambut bulan suci dengan hati yang lapang dan penuh sukacita. Dalam bahasa Arab, "Marhaban" berasal dari kata "rahba," yang berarti luas, mencerminkan kesiapan kita untuk menerima segala kebaikan yang dibawa oleh Ramadhan.
Quraish Shihab menjelaskan bahwa kata “rahba” menggambarkan luasnya hati yang siap menyambut kehadiran Ramadhan tanpa rasa terpaksa. Ini adalah bentuk sikap spiritual yang mengajak umat untuk menyambut bulan suci dengan penuh suka cita dan tidak ada perasaan kesal atau keberatan. Sebagai tambahan, “Marhaban” juga menggambarkan keramahan dan rasa hormat terhadap bulan yang dianggap sebagai tamu yang mulia dalam ajaran Islam.
Makna lain dari ungkapan ini adalah kesiapan untuk memperbaiki diri. Sebagaimana diungkapkan oleh Quraish Shihab, Ramadhan adalah stasiun dalam perjalanan hidup umat Islam menuju Allah, tempat untuk mengambil bekal dan memperbaiki kekurangan diri. Ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Tradisi "Marhaban Ya Ramadhan" dalam Budaya Islam Indonesia
Di Indonesia, ungkapan "Marhaban ya Ramadhan" telah menjadi semacam lagu yang menggema dalam kehidupan masyarakat Muslim, menyambut dengan antusias bulan suci yang sarat berkah.
Lebih dari sekadar ucapan, tradisi ini menciptakan semangat kolektif yang mempererat tali persaudaraan di antara umat Islam, di mana kebahagiaan dan persiapan spiritual saling dibagikan.Dari menyusun jadwal ibadah hingga merancang momen berbuka puasa dan berbagai kegiatan sosial, ungkapan ini menjadi lambang kebersamaan dalam merayakan kedatangan Ramadhan.
Dalam konteks yang lebih luas, "Marhaban ya Ramadhan" mengandung makna mendalam yang membangkitkan semangat ibadah dan memperkaya kualitas spiritual umat Islam, mengingatkan kita bahwa bulan ini adalah waktu yang penuh berkah dan peluang emas untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Advertisement
3. Mengapa Mengucapkan "Marhaban Ya Ramadhan" Itu Penting?
Ucapan "Marhaban ya Ramadhan" bukan sekadar sapaan biasa, melainkan sebuah ungkapan penuh makna yang menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur atas datangnya bulan suci. Dalam pandangan Islam, Ramadhan lebih dari sekadar waktu untuk berpuasa; ia adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan, keberkahan, dan rahmat dari Allah SWT.
Dengan melafalkan ungkapan ini, umat Islam tidak hanya mengekspresikan rasa syukur, tetapi juga mempersiapkan diri secara spiritual untuk memperbaiki diri dan menyiapkan bekal dalam perjalanan menuju-Nya.
Seperti yang diungkapkan oleh Quraish Shihab, ini adalah saat yang tepat untuk mempererat hubungan dengan Tuhan dan sesama, sekaligus memperkuat solidaritas di antara umat Islam, saling memberi semangat dan dukungan dalam menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.
4. Keutamaan dan Berkah dari Mengucapkan "Marhaban Ya Ramadhan"
Mengucapkan "Marhaban ya Ramadhan" bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah ungkapan penuh makna yang sarat berkah. Dalam ajaran Islam, menyambut bulan suci ini dengan sukacita dan hati yang terbuka diyakini mampu membuka pintu-pintu keberkahan.
Ungkapan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki akhlak, dan menjauhi segala perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama. "Marhaban ya Ramadhan" menjadi simbol kesiapan umat untuk menjalani kewajiban dengan semangat dan keikhlasan.
Dengan merenungkan makna di balik ungkapan ini, diharapkan semangat Ramadhan dapat menyebar, membawa kedamaian, dan meningkatkan kualitas spiritual setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menyambut Ramadhan dengan Penuh Harapan dan Keikhlasan
Bulan Ramadhan hadir sebagai ladang keberkahan dan kesempatan emas untuk meraih ampunan dari Allah. Dengan hati yang tulus dan penuh harapan, umat Islam menyambutnya dengan ucapan "Marhaban ya Ramadhan", yang bukan sekadar sapaan, melainkan sebuah komitmen untuk memperbaiki diri dan menyiapkan bekal menuju hidup yang lebih bermakna.
Saat mengucapkan kalimat ini, mari kita ingat bahwa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperdalam ibadah, memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta, dan meningkatkan kualitas diri sebagai Muslim. Semoga Ramadhan kali ini menjadi momen transformasi spiritual yang membawa keberkahan yang melimpah.
6. FAQ
Apa arti "Marhaban ya Ramadhan"?
"Marhaban ya Ramadhan" berarti "Selamat datang wahai Ramadhan", yang menggambarkan kegembiraan dan kesiapan umat Islam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.
Mengapa "Marhaban ya Ramadhan" menjadi tradisi penting di Indonesia?
Ungkapan ini menjadi tradisi karena melambangkan semangat kebersamaan, kegembiraan, dan kesiapan spiritual umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan.
Apa makna mendalam dari kata “Marhaban”?
“Marhaban” berasal dari kata “rahba” yang berarti luas, menggambarkan hati yang lapang dan penuh kegembiraan dalam menyambut Ramadhan.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement