10 Lakon di Anime yang Tiba-Tiba Jadi Villain karena Dipaksa Keadaan, Bikin Plot Makin Seru

Penulis: Shaheen Fadhiya Hannanah

Diterbitkan:

10 Lakon di Anime yang Tiba-Tiba Jadi Villain karena Dipaksa Keadaan, Bikin Plot Makin Seru
Temukan 10 lakon anime yang berubah jadi villain karena keadaan, bikin plot makin seru.

Kapanlagi.com - Dalam dunia anime, tak jarang tokoh protagonis yang awalnya penuh harapan dan cita-cita justru berubah menjadi villain karena tekanan keadaan. Transformasi mengejutkan ini bukan hanya menambah kedalaman karakter, tetapi juga menghadirkan konflik yang lebih emosional dan kompleks. Perubahan dari pahlawan menjadi musuh ini sering dipicu oleh trauma, pengkhianatan, ambisi, atau kondisi dunia yang tak adil.

Dirangkum KapanLagi.com dari ebrbagai sumber pada Kamis, (5/6/2025), artikel ini akan mengupas daftar lakon di anime yang tiba-tiba menjadi villain karena dipaksa oleh keadaan, membuat alur cerita mereka makin menggigit dan tak mudah dilupakan.

1. Light Yagami: Saat Dewa Keadilan Menjadi Raja Teror

Light Yagami adalah siswa jenius yang awalnya hanya ingin menciptakan dunia tanpa kejahatan. Namun, saat ia menemukan Death Note dan menyadari kekuatannya, idealismenya mulai berubah menjadi obsesi.

Ia perlahan menjelma menjadi sosok yang percaya bahwa hanya dirinya yang layak menentukan siapa yang hidup dan mati. Keputusan-keputusan ekstrem yang diambil Light adalah cerminan bagaimana kekuasaan absolut bisa merusak moralitas seseorang.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Lelouch Lamperouge: Pahlawan Pemberontak yang Mengorbankan Segalanya

Lelouch adalah seorang pangeran buangan yang ingin membalas dendam kepada Kekaisaran Britannia yang menindas rakyat. Dengan kekuatan Geass, ia menjadi sosok Zero dan memimpin revolusi yang kacau dan berdarah.

Meski awalnya bertujuan mulia, keputusan-keputusannya sering membawa penderitaan besar. Transformasi Lelouch menjadi “villain” adalah akibat langsung dari beban misi besar yang memaksanya mengorbankan sisi kemanusiaannya.

3. Angelo Lagusa: Anak Baik yang Terjerumus dalam Dunia Balas Dendam

Angelo kehilangan seluruh keluarganya karena ulah mafia, dan sejak itu ia hidup hanya untuk membalas dendam. Identitas barunya sebagai Avilio Bruno membuatnya menyusup ke dunia kriminal untuk menghancurkan musuh dari dalam.

Meski ia tak pernah berniat menjadi penjahat, jalan yang ia tempuh mengaburkan batas antara balas dendam dan kekejaman. Sosok Angelo menunjukkan bahwa luka masa lalu bisa mendorong seseorang melakukan hal-hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

4. Twelve & Nine: Teroris yang Terpaksa Memerangi Negara Mereka Sendiri

Dalam Terror in Resonance, Twelve dan Nine merupakan remaja jenius korban eksperimen rahasia pemerintah. Demi membuka mata publik terhadap kebenaran yang disembunyikan, mereka memilih menjadi teroris.

Aksi-aksi mereka penuh simbolisme dan emosi yang dalam, menjadikan mereka sebagai villain yang kompleks dan tragis. Meskipun dianggap sebagai ancaman oleh masyarakat, niat mereka lahir dari pengalaman pahit yang tidak adil.

5. Tanya Degurechaff: Gadis Kecil yang Terjebak dalam Mesin Perang

Tanya adalah reinkarnasi dari seorang pria atheis yang dihukum oleh entitas misterius dan dilahirkan kembali di dunia perang. Meski tubuhnya kecil dan tampak polos, Tanya dikenal sebagai komandan militer kejam dan licik.

Semua tindakannya dilandasi oleh keinginan bertahan hidup di dunia yang keras dan penuh kekacauan. Perannya sebagai villain tumbuh bukan karena ambisi jahat, melainkan sebagai reaksi terhadap sistem dan dunia yang brutal.

6. Lupin III: Pencuri Legendaris yang Dikenal Baik, Tapi Dianggap Buruk

Lupin III adalah pencuri ulung yang sering dianggap sebagai penjahat oleh hukum, tetapi ia memiliki moral unik dan tak jarang membantu orang tertindas. Ia menggunakan kecerdasan dan kelicikannya untuk mengalahkan musuh-musuh yang lebih korup dari dirinya.

Meskipun tak sesuai dengan norma pahlawan klasik, tindakannya seringkali membuatnya tampak seperti villain. Keberadaannya menggambarkan tokoh abu-abu yang tak bisa dikotakkan sebagai baik atau jahat.

7. Ainz Ooal Gown: Pemimpin Guild yang Berubah Menjadi Raja Kematian

Ketika terjebak dalam dunia game sebagai Overlord undead, Ainz awalnya hanya ingin melindungi guild miliknya. Namun, demi bertahan dan menjaga martabatnya di dunia baru, ia mulai menaklukkan wilayah dan membunuh tanpa ampun.

Lambat laun, ia lebih memikirkan citranya sebagai penguasa ketimbang nilai-nilai kemanusiaan yang dulu ia miliki. Transformasinya menjadi villain adalah hasil dari situasi ekstrem dan tekanan eksistensial yang terus membayangi.

8. Lucy: Gadis Eksperimen yang Membalas dengan Kekejaman

Lucy adalah Diclonius, makhluk dengan kekuatan psionik luar biasa yang sejak kecil mengalami kekerasan dan diskriminasi. Pengalaman pahitnya memunculkan kepribadian ganda dan dorongan membunuh yang tak bisa ia kendalikan.

Meskipun dalam dirinya tersimpan sisi lembut dan rapuh, dunia terus memaksa Lucy untuk bertahan dengan cara paling brutal. Akibatnya, ia dianggap sebagai villain, meski sebenarnya hanya korban dari kebiadaban manusia.

9. Alucard: Senjata Manusia yang Menjadi Monster Penghukum

Alucard adalah vampir kuat yang bekerja untuk organisasi anti-monster Hellsing. Ia adalah simbol kekuatan mutlak, siap menghancurkan siapa pun yang dianggap musuh.

Walaupun ia berpihak pada manusia, metode yang ia gunakan begitu kejam hingga membuatnya lebih tampak seperti monster daripada pahlawan. Kehadirannya sebagai “villain” justru dibentuk oleh sistem yang memanfaatkan kekuatannya tanpa mempertimbangkan dampaknya pada moralitas.

10. Eren Yeager: Pahlawan Umat Manusia yang Menjadi Ancaman Dunia

Eren memulai kisahnya sebagai anak yang ingin membebaskan umat manusia dari ancaman Titan. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa musuh sebenarnya adalah dunia luar yang menindas bangsanya.

Keputusannya untuk menghancurkan dunia demi melindungi rakyatnya membuatnya menjadi tokoh yang sangat kontroversial. Perjalanan Eren dari pahlawan menjadi villain menggambarkan bagaimana rasa sakit, ketakutan, dan cinta bisa mengubah seseorang secara drastis.

(kpl/sfh)

Rekomendasi
Trending