Gainax Resmi Bubar! Intip Anime Terakhir dari Studio Legendaris Ini

Gainax Resmi Bubar! Intip Anime Terakhir dari Studio Legendaris Ini
Wish Upon the Pleiadis

Kapanlagi.com - Studio Gainax, sebuah nama besar yang telah mengukir sejarah di industri anime, akhirnya resmi dibubarkan pada 11 Desember 2025. Penutupan ini mengakhiri perjalanan 42 tahun yang penuh dengan karya inovatif dan gejolak yang tak terduga.

Pembubaran Gainax terjadi setelah serangkaian masalah keuangan, salah urus, dan skandal yang berkepanjangan. Situasi pelik ini telah memburuk secara signifikan sejak sekitar tahun 2012.

Pengajuan kebangkrutan dilakukan pada Mei 2024, diikuti dengan pengumuman publik pada 7 Juni 2024, dan penghentian operasional. Kini, merek dagang Gainax telah dialihkan kepada Studio Khara dan pihak lainnya.

1. Jejak Gemilang Gainax di Industri Anime

Gainax dikenal sebagai studio yang melahirkan banyak karya ikonik dan revolusioner dalam sejarah anime. Judul-judul seperti Neon Genesis Evangelion, Gunbuster, dan Gurren Lagann telah membentuk generasi penggemar.

Karya-karya ini tidak hanya menghibur, tetapi juga seringkali menggabungkan genre mecha dengan tema psikologis dan filosofis yang mendalam.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Awal Mula Kemunduran Gainax

Kemunduran studio Gainax mulai terasa sekitar tahun 2012, ditandai dengan keputusan manajemen yang kurang tepat. Berbagai investasi di luar inti bisnis anime, seperti restoran dan perusahaan CG, justru memicu masalah keuangan.

Selain itu, pinjaman besar tanpa jaminan kepada para eksekutif turut memperparah kondisi utang studio yang terus membengkak.

3. Skandal dan Krisis Keuangan yang Memuncak

Situasi keuangan Gainax semakin parah, dengan akumulasi utang mencapai lebih dari ¥380 juta pada tahun 2020. Krisis ini diperparah oleh hilangnya staf produksi anime yang memilih mendirikan studio afiliasi.

Puncaknya terjadi pada 2019, ketika presiden Gainax saat itu, Tomohiro Maki, ditangkap karena tindakan tidak senonoh, yang merusak citra dan kapasitas operasional studio secara total.

4. Pengalihan Merek Dagang Gainax ke Studio Lain

Setelah pengajuan kebangkrutan, merek dagang Gainax secara resmi dialihkan kepada Studio Khara, yang didirikan oleh Hideaki Anno, salah satu pendiri Gainax dan kreator Evangelion. Studio Khara bekerja sama dengan Kadokawa dan Studio Trigger.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan semua hak kekayaan intelektual dan materi produksi Gainax dialihkan dengan benar kepada pemilik dan pencipta yang sah.

5. Wish Upon the Pleiades: Anime Terakhir dari Gainax

Di tengah gejolak dan kemunduran, proyek anime terakhir yang secara langsung diproduksi oleh Gainax adalah serial Wish Upon the Pleiades atau Houkago no Pleiades. Anime ini menjadi penanda akhir era produksi studio legendaris tersebut.

Serial ini awalnya dirilis sebagai animasi web sebelum diadaptasi menjadi serial televisi penuh, menunjukkan upaya terakhir Gainax dalam berkarya

6. Kisah Petualangan Subaru dan Para Gadis Penyihir

Wish Upon the Pleiades mengisahkan Subaru, seorang gadis pecinta bintang yang bertemu kelompok gadis penyihir di observatorium sekolah. Mereka bertugas mengumpulkan 'pecahan mesin' untuk alien kecil dari Pleiades agar bisa kembali ke planet asalnya.

Subaru bergabung, menggunakan tongkat sihir untuk terbang dan berubah menjadi gadis penyihir, menghadapi misteri serta belajar tentang persahabatan dan kerja sama.

7. Kolaborasi Unik dengan Produsen Mobil Subaru

Fakta menarik dari anime ini adalah kolaborasinya dengan produsen mobil Jepang, Subaru. Konsep awal Wish Upon the Pleiades pertama kali muncul sebagai serial animasi web pendek pada tahun 2011.

Proyek ini memang sengaja diproduksi untuk mempromosikan merek Subaru, menggabungkan elemen fiksi ilmiah dengan pemasaran yang cerdas.

8. Transformasi dari ONA Menjadi Serial TV Populer

Setelah sukses sebagai Original Net Animation (ONA), proyek Wish Upon the Pleiades kemudian diadaptasi menjadi serial televisi penuh. Serial TV ini tayang pada tahun 2015, menawarkan alur cerita yang lebih panjang dan beberapa perubahan skrip.

Transisi ini menunjukkan potensi dan daya tarik cerita yang berhasil memikat penonton dari format web ke layar televisi.

9. Genre Mahō Shōjo dengan Sentuhan Fiksi Ilmiah

Anime ini masuk dalam genre gadis penyihir (mahō shōjo), namun dengan sentuhan fiksi ilmiah yang sangat kuat. Ceritanya berpusat pada eksplorasi luar angkasa dan elemen-elemen astronomi yang menarik.

Kombinasi unik ini memberikan perspektif baru pada genre mahō shōjo, menjadikannya berbeda dari kebanyakan anime sejenis.

10. FAQ Tentang Gainax

Q : Kapan Studio Gainax resmi dibubarkan?
A : Studio Gainax, studio anime legendaris, resmi dibubarkan pada 11 Desember 2025, mengakhiri 42 tahun sejarahnya di industri.

Q : Apa penyebab utama pembubaran Gainax?
A : Pembubaran Gainax disebabkan oleh akumulasi masalah keuangan yang parah, salah urus manajemen, dan serangkaian skandal, termasuk utang besar dan penangkapan mantan presidennya.

Q : Apa judul anime terakhir yang diproduksi oleh Gainax?
A : Anime terakhir yang diproduksi langsung oleh Studio Gainax sebelum pembubarannya adalah serial animasi web dan televisi berjudul *Wish Upon the Pleiades* (Houkago no Pleiades).

Q : Dengan siapa Gainax berkolaborasi untuk anime *Wish Upon the Pleiades*?
A : Gainax berkolaborasi dengan produsen mobil Jepang, Subaru, untuk proyek *Wish Upon the Pleiades*, yang awalnya dirilis sebagai animasi web promosi.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/jpg)

Rekomendasi
Trending