Agensi PSY Ungkap Permintaan Maaf dan Klarifikasi Terkait Kepemilikan Dugaan Obat Psikotropika

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Agensi PSY Ungkap Permintaan Maaf dan Klarifikasi Terkait Kepemilikan Dugaan Obat Psikotropika
Agensi PSY ungkap permintaan maaf melibatkan kontroversi sang artis (credit: Instagram.com/42psy42/)

Kapanlagi.com - Dunia hiburan Korea Selatan kembali dihebohkan dengan kabar tak terduga. Agensi PSY ungkap permintaan maaf dan klarifikasi terkait kepemilikan dugaan obat psikotropika yang menyeret nama sang bintang.

P Nation, agensi yang menaungi PSY, secara resmi mengakui adanya kelalaian dalam proses pengambilan obat resep. Hal ini menyusul penyelidikan polisi terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang Layanan Medis.

Kontroversi ini mencuat pada akhir Agustus 2025 setelah polisi mulai mendalami kasus tersebut. Publik menantikan penjelasan lebih lanjut dari pihak agensi dan sang artis tentang kabar mengejutkan itu. Selengkapnya cek di sini KLovers.

Temukan berita lainnya tentang PSY di Liputan6.

1. Dugaan Pelanggaran Undang-Undang Layanan Medis

Melansir dari media Korea, Kepolisian Seodaemun di Seoul telah mengonfirmasi pemanggilan PSY dan seorang profesor rumah sakit universitas. Mereka diduga melanggar Undang-Undang Layanan Medis terkait resep obat.

Menurut laporan, PSY diduga menerima resep obat psikotropika jenis Xanax dan Stilnox sejak tahun 2022. Resep ini didapatkan dari sebuah rumah sakit umum di Seoul tanpa melalui konsultasi langsung. Selain itu, obat Xanax dan Stilnox merupakan obat psikotropika yang biasa digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan insomnia.

Di Korea Selatan, ditetapkan peraturan untuk tidak memberi resep jarak jauh sejak tahun 2021. Hal inilah yang memicu penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang Layanan Medis.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Kronologi Penyelidikan PSY

Kontroversi ini mulai terkuak pada 27 Agustus 2025, ketika Kepolisian Seodaemun mengumumkan pemanggilan terhadap PSY. Penyelidikan ini berfokus pada dugaan pengambilan obat resep tanpa prosedur yang semestinya.

Polisi telah melakukan pemeriksaan yang terlibat dalam kasus ini. Langkah tersebut diambil untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan dalam proses penyelidikan. P Nation, agensi PSY merespons dengan pernyataan resmi. Agensi tersebut mengakui adanya kelalaian dalam pengambilan obat, namun membantah klaim resep yang tidak sah.

"A diresepkan obat ini selama pandemi melalui pemeriksaan virtual. Sejak itu, mereka menerima resep tersebut melalui perantara karena jadwal yang padat." kata perwakilan agensi seperti dilansir dari laporan Allkpop.

3. Obat Diambil Oleh Pihak Ketiga

Pihak agensi mengakui bahwa terdapat kasus di mana obat tidur PSY diambil oleh pihak ketiga. Ini menjadi poin krusial dalam dugaan pelanggaran yang sedang diselidiki polisi.

Agensi tidak menyangkal bahwa menerima obat resep melalui perantara adalah kelalaian. Meski begitu, agensi mengungkapkan bahwa resep tersebut tidak atas nama orang lain dan konsumsi obat sesuai dosis wajar.

"Meminta pihak ketiga untuk mengambil obat hanya dengan resep adalah sebuah kesalahan. Kami minta maaf," kata agensi PSY.

"A tidak diresepkan obat atas nama orang lain, dan tidak pula mengonsumsi obat tersebut secara berlebihan atau menyalahgunakannya dalam bentuk apa pun." jelasnya.

4. Klarifikasi Agensi PSY

Menanggapi laporan yang beredar, P Nation, agensi manajemen PSY, mengeluarkan pernyataan lebih lanjut. Pernyataan tersebut secara terbuka mengakui adanya kesalahan dalam prosedur pengambilan obat. Agensi PSY ungkap permintaan maaf dan klarifikasi dugaan obat Psikotropika ini menjadi sorotan publik.

P Nation menjelaskan bahwa PSY telah lama menghadapi masalah kesehatan serius terkait tidurnya. Menurut agensi, penggunaan obat tidur oleh PSY selalu berada di bawah pengawasan medis yang ketat. Resep yang diberikan pun sesuai dengan dosis yang tepat dan telah melalui prosedur konsultasi.

"PSY didiagnosa mengalami gangguan kronis tidur dan mengonsumsi obat tidur secara medis sesuai dengan resep tim medis. Penggunaan obat tersebut di bawah supervisi dan sesuai dengan dosis yang diberikan di resep," katanya.

5. Kini Dalam Proses Penyelidikan

Hingga kini, pihak kepolisian masih melanjutkan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran Undang-Undang Layanan Medis. Baik PSY maupun dokter yang terlibat masih dalam proses pemeriksaan. Profesional medis yang meresepkan obat-obatan tersebut juga sedang diselidiki. Meskipun ia dikatakan menyangkal tuduhan dan mengklaim bahwa perawatan dilakukan dari jarak jauh, polisi terus mendalami kasus ini.

"Dalam prosesnya, ada pihak ketiga yang mewakili untuk mengambil obatnya dan polisi sedang melakukan investigasi. Kami minta maaf karena membuat khawatir," sambung pihak agensi.

6. QnA

1. Apa dugaan pelanggaran yang melibatkan PSY?

PSY diduga melanggar Undang-Undang Layanan Medis terkait pengambilan obat tidur psikotropika jenis Xanax dan Stilnox oleh pihak ketiga tanpa konsultasi langsung sejak tahun 2022.

2. Mengapa PSY mengonsumsi obat tidur?

Menurut agensinya, P Nation, PSY telah didiagnosis menderita gangguan tidur kronis dan mengonsumsi obat tidur sesuai dengan resep serta pengawasan medis dari tim dokternya.

3. Apakah agensi PSY mengakui kesalahan?

Ya, P Nation telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengakui adanya kelalaian dalam proses pengambilan obat oleh pihak ketiga, namun membantah adanya resep palsu atau tanpa konsultasi.

4. Bagaimana status penyelidikan saat ini?

Penyelidikan polisi masih berlanjut terhadap PSY dan dokter yang terlibat, dengan pihak berwenang.

Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Rekomendasi
Trending