Banyak Di-Judge, Ayana Moon Ceritakan Tantangan Terbesar Jadi Seorang Muslim di Korea Selatan

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Banyak Di-Judge, Ayana Moon Ceritakan Tantangan Terbesar Jadi Seorang Muslim di Korea Selatan
Ayana Moon (credit: Kapanlagi.com)

Kapanlagi.com - Sosok Ayana Moon jadi perbincangan hangat di Tanah Air. Selain karena kecantikannya, Ayana dinilai sangat menginspirasi karena keputusannya memeluk agama Islam meski harus jadi minoritas di Korea Selatan.

Ayana menyebut dirinya mulai belajar Islam saat berusia 7 tahun. Kala itu ia mengenal Islam dari sang kakek yang ternyata masih keturunan Iraq.

"Ketika saya masih umur 7 tahun, saya tahu Islam dari kakek saya, Kakek saya turunan Iraq, jadi saya belajar dari internet, saya belajar dari situ," ceritanya saat hadir di event KapanLagi Korean Festival.

1. Belajar Banyak

Pemilik nama Ayana Jihye Moon ini mengaku dirinya belajar banyak hal setelah masuk Islam. Kepercayaan yang dianutnya kini itu juga membuatnya jadi pribadi yang lebih baik.

"Sebelum saya masuk Islam, actually saya jadi keluarga yang bagus yang oke, dan keluarga saya berpendidikan. Tapi saya tidak pernah mengapresiasi itu. Karena saya berasal dari keluarga berada, saya jadi lebih arogan. Tapi sejak saya masuk Islam, saya belajar banyak," katanya.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

2. Di-Judge

Ayana Moon (credit: Kapanlagi.com)

Jadi Muslim di Korea Selatan, tentu membuat Ayana Moon sempat mengalami beberapa tantangan. Meksi begitu ia bisa melaluinya dan sekarang sudah bisa lebih bahagia.

"Jadi di Korea awal saya menjadi seorang muslim, saya banyak di-judge. Tapi setelah itu saya banyak belajar, dan alhamdulillah saya di Indonesia juga banyak teman. Jadi, saya di sini sekarang sangat bahagia," ucap perempuan 24 tahun itu.

3. Makanan Halal

Tinggal di Korea Selatan sebagai seorang Muslim, tentu saja Ayana Moon juga harus mempertimbangkan soal kehalalan makanan yang akan ia konsumsi. Saat ini ia pun lebih memilih untuk makan di daerah Itaewon yang dekat dengan masjid.

"Saat ini di korea sedang sesi Sambok, yaitu hari-hari terpanas. Jadi harus makan yang sehat untuk jaga kesehatan. Makanya sekarang saya ke Itaewon untuk mencari makanan halal di restoran dekat masjid.," tuturnya.

"Sayang sekali di Korea masih jarang sekali makanan halal. Tapi di sana banyak turis-turis yang datang dari Indonesia, Malaysia, jadi mulai ada yang mulai mengerti tentang Islam (makanan halal)," imbuhnya.

Rekomendasi
Trending