Deretan Group Korea yang Sengaja Ubah Nama Fandom, Alasannya Macam-Macam
Diterbitkan:

Deretan group korea yang sengaja ubah nama fandom (Image by on illit_official Instagram)
Kapanlagi.com - Dalam industri K-pop, nama fandom menjadi bagian penting dari identitas sebuah grup dan ikatan dengan para penggemar. Namun, beberapa grup Korea memutuskan untuk mengganti nama fandom mereka karena alasan yang beragam.
Mulai dari kemiripan nama dengan fandom lain hingga konotasi negatif yang muncul. Hal ini dilakukan untuk menjaga citra positif dan kenyamanan para penggemar.
Berikut KapanLagi.com rangkum dari berbagai sumber tentang deretan grup Korea yang sengaja mengubah nama fandom mereka, lengkap dengan alasannya. Simak informasi selengkapnya di bawah ini, Senin (26/5/2025)!
Advertisement
1. RIIZE: Dari SUNZ ke Briize – Menghindari Konotasi 'Sunrise'
Kpop group RIIZE (Image by riize_official on Instagram)
RIIZE, boy grup yang debut pada 2023 di bawah SM Entertainment, awalnya memperkenalkan nama fandom SUNZ. Namun, nama ini diganti menjadi Briize karena kata 'sunrise' dalam budaya Korea sering dikaitkan dengan 'masa kelam' atau tragedi.
Akhirnya, demi menghindari kesalahpahaman dan menjaga citra positif, RIIZE memilih nama fandom yang baru. Nama Briize melambangkan angin sepoi-sepoi, menciptakan suasana dukungan yang lembut namun konsisten dari penggemar.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Cignature: Ciluv Dirubah Jadi Signfan Demi Hindari Kesamaan
Kpop group Cignature (Image by cignature_j9 on Instagram)
Cignature adalah girl grup berbakat yang memulai debutnya pada 2020. Mereka awalnya menamai fandom mereka Ciluv, namun pelafalan 'Ciluv' dalam huruf Korea ternyata sangat mirip dengan kata 'syrup,' yang sudah digunakan sebagai nama fandom G-Reyish.
Untuk menghindari kebingungan, Cignature akhirnya mengganti nama fandom mereka menjadi Signfan. Perubahan ini menunjukkan betapa pentingnya pemilihan nama yang unik dan mudah diingat oleh penggemar.
Advertisement
3. Illit: Lilly Jadi GLLIT Akibat Protes Penggemar
Kpop group Illit (Image by illit_official on Instagram)
Illit merupakan girl grup pendatang baru yang debut pada 2024 dan langsung mencuri perhatian. Nama fandom awal mereka, Lilly, memicu protes karena mirip dengan nama fandom milik Lisa BLACKPINK, yaitu Lily.
Tak hanya itu, nama tersebut juga mirip dengan beberapa fandom grup lain. Untuk menghindari kontroversi, Illit memutuskan mengganti nama fandom menjadi GLLIT, yang diharapkan dapat menciptakan identitas baru yang lebih kuat.
4. TXT: Young Ones Diganti MOA Karena Kemiripan dengan Fandom SNSD
Kpop group TXT (Image by txt_bighit on Instagram)
TXT (Tomorrow X Together), boy grup besutan BigHit Music, awalnya mengumumkan nama fandom mereka sebagai Young Ones. Namun, nama ini terlalu mirip dengan fandom milik Tiffany Young dari SNSD, yang juga dikenal sebagai Young One.
Demi menghindari konflik dan kebingungan di antara fandom, TXT kemudian mengubah nama fandom mereka menjadi MOA. Nama baru ini diharapkan dapat memberikan identitas yang lebih jelas bagi penggemar.
5. Alasan Beragam di Balik Pergantian Nama Fandom
Masing-masing grup memiliki alasan yang berbeda ketika memutuskan mengganti nama fandom. Misalnya, RIIZE ingin menghindari kesan negatif dari kata 'sunrise', Cignature merasa nama fandomnya tumpang tindih dengan grup lain, dan Illit mendengarkan protes fans.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ini mulai dari kemiripan dengan nama fandom lain, konotasi negatif dalam bahasa tertentu, dan masalah hak cipta atau merek dagang. Hal ini menunjukkan pentingnya pemilihan nama fandom yang tepat dan sensitif terhadap makna budaya.
6. Kontroversi dan Reaksi Fans: Seberapa Besar Pengaruhnya?
Pergantian nama fandom bukan hanya soal branding, tapi juga memicu reaksi besar dari para fans. Misalnya, protes keras yang dilontarkan fans Illit saat nama fandom mereka mirip dengan Lisa BLACKPINK.
Keputusan pergantian nama fandom ini kerap menjadi perdebatan di kalangan penggemar K-pop, menegaskan pentingnya identitas unik bagi tiap fandom. Reaksi fans sering kali menjadi indikator seberapa besar pengaruh nama fandom terhadap hubungan mereka dengan grup.
7. Tren Pergantian Nama Fandom di K-pop: Fenomena yang Semakin Umum
Perubahan nama fandom ternyata bukan hal asing di dunia K-pop. Mulai dari TXT, RIIZE, Cignature, hingga Illit, tren ini semakin umum terjadi.
Nama fandom yang kuat dan unik memang menjadi nilai tambah, apalagi di era globalisasi K-pop yang menuntut identitas lebih spesifik. Hal ini menunjukkan bahwa grup K-pop semakin menyadari pentingnya branding yang tepat.
8. Pentingnya Memilih Nama Fandom yang Tepat: Perspektif Branding
Nama fandom bukan hanya identitas fans, tapi juga bagian dari strategi branding sebuah grup. Nama yang tepat akan membantu membangun citra positif, menjaga hubungan baik dengan fans, dan menghindari kesalahpahaman yang bisa merugikan.
Seperti yang sudah dibuktikan oleh RIIZE dan Cignature, nama fandom yang baru justru semakin memperkuat branding mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan nama yang tepat dapat memberikan dampak positif bagi karier grup di industri K-pop.
(kpl/sfa)
Salsabila Febriana Nur Afandi
Advertisement