Idol Kpop yang Dianggap Tak Pantas Jadi Center oleh Knetz, Setuju Nggak?

Penulis: Khalishah Sahirah

Diterbitkan:

Idol Kpop yang Dianggap Tak Pantas Jadi Center oleh Knetz, Setuju Nggak?
Ilustrasi Idol Kpop (Image by @illit_official and @hearts2hearts on Instagram)

Kapanlagi.com - Menjadi center dalam grup Kpop bukan sekadar soal posisi di tengah panggung. Posisi ini memegang peranan penting karena mewakili citra dan identitas grup di mata publik.

Sosok center biasanya dituntut memiliki visual menonjol, kharisma panggung yang kuat, serta kemampuan menampilkan performa yang stabil dan memikat. Tak heran jika pemilihan center sering menjadi sorotan, terutama dari para penggemar dan netizen Korea atau Knetz.

Namun, tidak semua keputusan agensi soal siapa yang ditunjuk menjadi center dapat diterima begitu saja. Beberapa idol justru menuai kritik karena dianggap belum pantas mengisi posisi tersebut, baik karena ekspresi panggung yang dinilai kurang meyakinkan, gaya tampil yang dianggap berlebihan, hingga kontroversi personal yang memengaruhi citra publik.

Komentar dari Knetz pun kerap memicu perdebatan di kalangan penggemar Kpop. Berikut ini adalah deretan idol Kpop yang sempat dianggap tidak layak menjadi center oleh Knetz. Terlepas dari pro dan kontra yang ada, kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya posisi center dalam menentukan arah dan reputasi sebuah grup Kpop.

1. Ian Hearts2Hearts Dinilai Belum Tampilkan Kharisma Sebagai Center

Ian dari grup Hearts2Hearts menjadi bahan perbincangan setelah penampilannya di atas panggung dinilai kurang menggugah. Meski memiliki visual yang menawan, banyak yang merasa bahwa ekspresi dan gerakan panggungnya belum cukup kuat untuk mewakili grup sebagai center.

Sorotan terhadap Ian juga semakin meningkat karena munculnya kembali isu lama terkait dugaan bullying yang sempat menimpanya. Kombinasi antara ekspresi yang dianggap datar dan kontroversi masa lalu membuat posisinya sebagai pusat perhatian menjadi perdebatan di kalangan publik dan penggemar.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Posisi Wonhee ILLIT Tuai Pro-Kontra di Kalangan Penggemar

Sebagai center dari grup ILLIT, Wonhee menuai beragam respons. Beberapa netizen menganggap pemilihannya sebagai bentuk obsesi agensi terhadap idol dengan karakteristik tertentu.

Meskipun memiliki daya tarik tersendiri, Wonhee dianggap belum mampu bersaing dengan member lain dalam hal aura dan panggung. Nama Yunah, salah satu rekan setimnya, sering disebut sebagai sosok yang lebih cocok untuk posisi tersebut karena dianggap memiliki penampilan lebih mencolok dan kesan profesional yang lebih kuat.

3. Ahyeon BABYMONSTER Disebut Terlalu Mendominasi di Panggung

Ahyeon dari BABYMONSTER menjadi pusat perhatian sejak sebelum debut, namun saat ia resmi tampil sebagai center, banyak Knetz yang merasa performanya terlalu berlebihan. Gaya panggungnya dinilai mendominasi secara tidak proporsional, sehingga mengganggu keseimbangan visual dan performa antar member.

Beberapa penggemar bahkan lebih mendukung nama lain seperti Chiquita yang dinilai tampil lebih konsisten dan mampu menyeimbangkan ekspresi serta gerakan saat tampil bersama grup. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian tentang kesesuaian seseorang sebagai center sangat subjektif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

4. Visual Saja Tidak Cukup untuk Menjadi Center

Kritik terhadap beberapa idol yang menjadi center menunjukkan bahwa penampilan fisik bukanlah satu-satunya faktor penentu. Dalam kasus Ian, visual yang kuat tetap tidak mampu menutupi kekurangan dalam hal kharisma panggung.

Publik kini semakin selektif, menginginkan seorang center yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga mampu menghidupkan suasana panggung dengan ekspresi, energi, dan kemampuan tampil secara menyeluruh. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi agensi dalam memilih center yang tepat.

5. Pemilihan Center yang Dinilai Terlalu Berbasis Strategi Agensi

Sejumlah keputusan agensi dalam memilih center dipertanyakan oleh publik karena dianggap terlalu berpihak pada strategi visual atau branding tertentu, bukan berdasarkan kelayakan performa. Hal ini tampak dalam kasus Wonhee, di mana banyak penggemar merasa bahwa penunjukan center tidak mencerminkan kemampuan aktual di atas panggung.

Kritik seperti ini memperlihatkan betapa fans kini lebih kritis dan peduli terhadap kualitas daripada sekadar tampilan luar. Mereka menginginkan idol yang tidak hanya memiliki visual, tetapi juga mampu memberikan performa yang memukau dan mengesankan.

(kpl/khs)

Reporter:

Khalishah Sahirah

Rekomendasi
Trending