1. Pesan Tulus dari Jurnalis Choi Jung Ah

Garo Sero Research Institute

Jurnalis yang menulis surat tersebut, Choi Jung Ah, menyampaikan permintaan maafnya atas segala ketidaksengajaan dalam pemberitaan yang mungkin telah menyakiti Kim Sae Ron. Ia menyesali bagaimana media terkadang lupa melihat sosok manusia di balik sorotan berita yang mereka buat.

"Halo, ini Choi Jung Ah.

Saya tidak ingin membuat Anda merasa tidak nyaman dengan menghubungi secara langsung, jadi saya memutuskan untuk meninggalkan catatan ini.

Saya tidak sengaja datang ke sini, tetapi saat sedang menghitung sesuatu, saya kebetulan melihat nama Anda dan merasa perlu meninggalkan pesan.

Terkait bagian tentang "informasi yang salah," saya merasakan sedikit ketidakadilan, meskipun hanya sebagian kecil. Ini bukan permintaan wawancara atau liputan. Saya tidak akan membicarakan hal ini di tempat lain. Namun, saya hanya ingin menyampaikan permintaan maaf saya atas penyebaran informasi yang keliru tentang Anda, sebagai seseorang yang sama-sama berkecimpung di industri ini.

Saat Anda kembali, saya harap kita bisa bertemu dan tertawa dalam sebuah wawancara. Baik itu untuk siaran atau artikel, saya akan mendukung Anda dengan sepenuh hati. Anda begitu cantik saat bertemu langsung, dan saya menantikan kesempatan untuk bertemu lagi di proyek mendatang.

2023.4.6"

2. Kenangan yang Hidup Melalui Surat

Meski telah tiada, Kim Sae Ron masih dikenang melalui surat-surat yang pernah diterimanya saat bekerja di sebuah kafe. Keluarga yang ditinggalkan masih menyimpan surat-surat tersebut sebagai bagian dari kenangan berharga tentang dirinya.