Curi Perhatian, Tiga Film Lintas Genre Tayang 2026 Diumumkan di JAFF Market 2025
Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Heart Pictures resmi mengumumkan tiga film terbarunya yang akan dirilis mulai 2026 dalam acara Media Visit di JAFF Market 2025 yang berlangsung pada 29 November hingga 1 Desember 2025.
Selama tiga hari penyelenggaraan JAFF Market, Heart Pictures menghadirkan rangkaian kegiatan mulai dari Media Visit, Creative Writing Lab bersama sutradara BLACK COFFEE Jeremias Nyangoen, hingga Sharing Session bersama Jeremias Nyangoen dan aktris Asmara Abigail pada hari pertama.
Pada hari kedua, Heart Pictures mengumumkan special announcement jadwal tayang film DOWA JUSEYO, yakni 29 Januari 2026, yang merupakan kolaborasi dengan Sinemaku Pictures sebagai distribution partner.
Advertisement
Tiga film yang diperkenalkan hadir dari genre berbeda: drama romantis (BLACK COFFEE), horor psikologis (DOWA JUSEYO), dan musikal keluarga (SAHABAT ANAK).
Meski berbeda genre, ketiganya lahir dari visi yang sama: menghadirkan karya yang dekat dengan realitas manusia, menghormati budaya, serta memperluas ruang representasi di sinema Indonesia.
Baca juga berita lainnya di Liputan6.com
1. BLACK COFFEE
Sutradara Jeremias Nyangoen mengungkapkan bahwa BLACK COFFEE telah menyelesaikan syuting dan kini memasuki tahap akhir pascaproduksi. Film ini mengangkat kisah pasangan tunanetra asal Gayo, Ceh Onot dan Rabiah, yang diperankan Reza Rahadian dan Sha Ine Febriyanti.
"Kisah BLACK COFFEE mengangkat cinta, kehilangan, dan keberanian untuk bertahan. Saya ingin penonton merasakan keheningan, ruang kosong, dan kekuatan cinta yang tetap hidup meski dalam keterbatasan," ujar Jeremias.
Film ini menempatkan penonton dalam perspektif karakter yang tidak melihat, namun merasakan dunia melalui bahasa batin, suara, sentuhan, dan diam yang bermakna. Lokasi syuting dilakukan di Takengon, Aceh, dan perkebunan kopi Gayo. Tempat tersebut bukan hanya latar visual, tetapi bagian dari karakter film.
Sejumlah aktor lokal seperti Kabri Wali dan Hafidz Al Mukthariza turut dilibatkan untuk memastikan representasi budaya Aceh yang autentik dan penuh hormat.
BLACK COFFEE dijadwalkan menjajaki festival film internasional pada pertengahan 2026 sebelum tayang di jaringan bioskop nasional dan global serta platform digital.
2. DOWA JUSEYO
Film kedua, DOWA JUSEYO, menjadi langkah Heart Pictures memasuki genre horor psikologis. Executive Producer Herty Purba menjelaskan bahwa film ini menggabungkan elemen investigasi emosional, budaya Korea Selatan, dan isu sosial sensitif.
Film ini berkisah tentang Tania, mahasiswi Indonesia yang mengikuti program pertukaran pelajar di Korea Selatan. Ia terhubung dengan roh Min Yong, korban kekerasan seksual yang meninggal tanpa keadilan.
"Hubungan mereka memicu rangkaian peristiwa supranatural yang memaksa Tania menghadapi pertanyaan: apakah balas dendam dapat menjadi bentuk keadilan?" jelas Herty.
Disutradarai oleh Nur Muhammad Taufik dan Sjahfasyat Bianca, film ini mengusung pendekatan visual modern dengan naskah berlapis psikologi karakter. Proses syuting dilakukan di Busan, menghadirkan perpaduan estetika urban, tradisi, dan ruang spiritual Korea Selatan.
Dalam hal promosi dan distribusi, sebuah rumah produksi ternama resmi bergabung sebagai mitra. Sinemaku Pictures pun menyatakan dukungannya.
"Kami sangat berbahagia mendukung DOWA JUSEYO. Pesan film ini selaras dengan visi kami," ujar Vontian Suwandi, Business Development Sinemaku Pictures, saat ditemui di Booth Heart Pictures, JAFF Market, JEC. Film ini dijadwalkan tayang 29 Januari 2026.
3. SAHABAT ANAK
Film ketiga, SAHABAT ANAK, menjadi warna tersendiri dalam portofolio Heart Pictures. Terinspirasi dari perjalanan dan dedikasi Kak Seto dalam memperjuangkan hak-hak anak, film ini dirancang sebagai tontonan keluarga dengan sentuhan musikal.
Disutradarai Irham Acho Bahtiar, SAHABAT ANAK memadukan unsur drama, musikal, dan fondasi psikologi anak. Lagu-lagu di film ini berfungsi sebagai jembatan emosional yang ringan didengar, tetapi kuat di hati.
Film ini dibintangi Ajil Ditto sebagai Kak Seto muda, Lutesha sebagai Dela, serta deretan aktor cilik seperti Afsheena Zerina, Jabez Imannuel, Revan Hadi, dan Rasya AT.
Kak Seto menyebut film ini relevan dengan tantangan generasi muda saat ini yang menghadapi tekanan sosial, isolasi digital, serta dinamika keluarga modern.
"Sahabat Anak bukan hanya hiburan, tetapi ajakan untuk mendengar suara anak dan merayakan keberadaan mereka," ujarnya penuh semangat. Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 2026.
(Rumah Orangtua Wardanita Mawa Kebanjiran di Sumatera Utara, Foto Nikah Jadi Sorotan.)
(kpl/ums)
Advertisement