Diboikot di Bioskop Malah Nomor 1 di Netflix, Ini Fakta Menarik Film 'A BUSINESS PROPOSAL' yang Gak Banyak Orang Tahu
Diterbitkan:

Diboikot di Bioskop Malah Nomor 1 di Netflix, Ini Fakta Menarik Film Business Proposal (credit: imdb
Kapanlagi.com - Beberapa bulan lalu, film A BUSINESS PROPOSAL versi Indonesia sempat mencuri perhatian bukan karena ceritanya, tetapi karena kontroversi yang membuntuti salah satu aktor utamanya. Pernyataan Abidzar Al-Ghifari yang mengaku tidak menonton versi Korea-nya memicu reaksi keras dari pencinta K-Drama, hingga memunculkan gerakan boikot saat film ini tayang di bioskop pada 9 Februari 2025.
Namun pada pertengahan Juni 2025, situasi berubah drastis. Film A BUSINESS PROPOSAL kembali hadir, kali ini di platform Netflix. Publik yang sempat enggan kini justru penasaran, dan film garapan Rako Prijanto ini berhasil menempati posisi pertama dalam daftar Top 10 Movies in Indonesia.
Film ini bahkan mengalahkan judul-judul besar seperti MISSION IMPOSSIBLE: DEAD RECKONING, PENGANTIN IBLIS, hingga TITAN. Film ini juga memiliki sederet fakta-fakta yang belum diketahui banyak orang. Yuk simak fakta-fakta menarik dari film A BUSINESS PROPOSAL versi Indonesia berikut ini.
Advertisement
1. Awal Kontroversi dari Pernyataan Abidzar
Diboikot di Bioskop Malah Nomor 1 di Netflix, Ini Fakta Menarik Film Business Proposal yang Gak Banyak Orang Tahu (credit: imdb)
Polemik bermula ketika Abidzar Al-Ghifari mengaku tidak menyelesaikan versi Korea dari A BUSINESS PROPOSAL, karena ingin menciptakan pendekatannya sendiri terhadap karakter Utama. Pernyataan itu dinilai kurang menghormati karya aslinya, sehingga memicu respons negatif, terutama dari komunitas pencinta drama Korea yang dikenal sangat loyal.
Masalah semakin membesar setelah Abidzar menyebut komunitas pencinta budaya Korea sebagai “fan fanatik” dalam sebuah wawancara. Banyak penonton merasa pernyataan tersebut arogan, terutama karena datang dari aktor yang memerankan karakter penting dalam adaptasi dari IP Korea populer.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Respon dari Falcon Pictures dan Klarifikasi Abidzar
Menanggapi kritik yang membanjiri media sosial, rumah produksi Falcon Pictures segera mengeluarkan pernyataan resmi untuk meluruskan situasi. Dalam pernyataannya, Falcon menyatakan bahwa adaptasi ini merupakan wujud kecintaan terhadap kisah asli A BUSINESS PROPOSAL, baik dalam format webtoon maupun serial.
Mereka juga menegaskan bahwa keputusan Abidzar tidak menonton serial aslinya bukan karena kesombongan, melainkan pendekatan artistik yang sah menurut sudut pandang seni peran. Abidzar juga memposting permintaan maaf secara terbuka di Instagram, menyampaikan penyesalan atas kata-kata yang menyakiti publik dan komunitas tertentu.
Advertisement
3. Jalan Cerita yang Dibuat Lebih Padat
Diboikot di Bioskop Malah Nomor 1 di Netflix, Ini Fakta Menarik Film Business Proposal yang Gak Banyak Orang Tahu (credit: imdb)
Versi film dari A BUSINESS PROPOSAL tetap mempertahankan premis romansa antara CEO dan pegawai, yang menjadi kekuatan utama cerita ini. Karakter Sari (Ariel Tatum), seorang analis makanan yang sedang kesulitan finansial, menggantikan sahabatnya dalam kencan buta yang ternyata mempertemukannya dengan Utama (Abidzar).
Awalnya sekadar lelucon, hubungan palsu antara Sari dan Utama justru berkembang menjadi intrik yang menyentuh dan rumit, terutama karena tekanan keluarga. Film ini mengemas cerita dengan lebih padat dibanding versi serialnya yang berdurasi 16 episode, menjadikannya tontonan ringan namun tetap sarat emosi.
4. Elemen Lokal Jadi Nilai Tambah Cerita
Alih-alih menyalin total cerita aslinya, versi Indonesia dari A BUSINESS PROPOSAL justru menyisipkan elemen lokal yang kuat. Penggunaan bahasa sehari-hari, eksplorasi nilai sosial dan budaya Indonesia, serta sentuhan komedi khas lokal membuat film ini terasa lebih dekat dengan penonton Tanah Air.
Pendekatan ini tidak hanya menciptakan identitas sendiri, tetapi juga menjawab kritik bahwa film ini sekadar “copy-paste” dari versi Korea. Nuansa khas Indonesia terasa dari berbagai aspek, mulai dari budaya tradisional hingga persoalan sosial yang lebih membumi.
5. Deretan Pemeran dari Aktor Muda hingga Legendaris
Diboikot di Bioskop Malah Nomor 1 di Netflix, Ini Fakta Menarik Film Business Proposal yang Gak Banyak Orang Tahu (credit: imdb)
A BUSINESS PROPOSAL versi Indonesia dibintangi oleh sejumlah aktor papan atas lintas generasi yang memperkuat narasi dan daya tarik film. Abidzar Al-Ghifari memerankan karakter CEO galak, Ariel Tatum sebagai Sari, Caitlin Halderman sebagai Yasmin, dan Ardhito Pramono sebagai sahabat CEO.
Tak hanya nama-nama muda, film ini juga melibatkan aktor senior seperti Slamet Rahardjo, Indro Warkop, hingga Indy Barends. Kolaborasi lintas usia ini membuat film terasa segar namun tetap berbobot, menggabungkan pengalaman dan energi baru.
6. Pertanyaan Seputar 'A BUSINESS PROPOSAL' Indonesia
Q: Apakah A BUSINESS PROPOSAL Indonesia sama dengan versi Korea?
A: Secara garis besar, ceritanya sama, yaitu tentang cinta antara CEO dan pegawainya, tapi versi Indonesia menyisipkan banyak elemen lokal yang membuatnya berbeda.
Q: Kenapa A BUSINESS PROPOSAL sempat diboikot di Indonesia?
A: Karena pernyataan aktor utamanya, Abidzar, yang dianggap tidak menghargai versi asli dan komunitas fans K-Drama, hingga memicu gerakan boikot.
Q: Apa perbedaan versi film dan serial A BUSINESS PROPOSAL?
A: Versi film lebih padat dan ringkas dibanding versi serial yang terdiri dari 16 episode, namun tetap mempertahankan inti cerita.
Q: Siapa saja pemeran utama di film A BUSINESS PROPOSAL versi Indonesia?
A: Abidzar Al-Ghifari, Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Ardhito Pramono, Slamet Rahardjo, Indro Warkop, dan Indy Barends.
Mau baca update terbaru lainnya? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca juga:
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
Berita Foto
(kpl/sjn)
Advertisement