Misbach Tak Rela Sinematek Hancur

Kapanlagi.com - Sinematek Indonesia, sebuah lembaga pengarsipan dan dokumentasi perfilman Indonesia, terancam gulung tikar, jika pemerintah dan masyarakat tak mengulurkan tangan membantu dana opersional.Keadaan Sinematek yang memprihatinkan ini membuat pendiri Sinematek Indonesia, Misbach Jusa Biran tidak tinggal diam. Ia tidak rela jika seluruh arsip perfilman Indonesia hancur."Harus segera dibentuk sebuah society yang peduli terhadap perfilman Indonesia dan sinematek. Mereka yang mau memikirkan Sinematek dan bagaimana mengembangkannya," katanya, di Jakarta, Sabtu (31/03), setelah menghadiri Malam Puncak Bulan Film Nasional 2007 yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta.Misbach tidak ingin membiarkan Sinematek yang telah dianggapnya sebagai "anak" ini terpuruk. Ia menyayangkan masih banyak orang yang tidak memahami pentingnya sebuah wadah untuk mengarsipkan dan mendokumentasikan film yang juga menjadi bagian dari sejarah.Sinematek Indonesia berdiri pada tahun 1975. Selama perjalanannya, lembaga ini telah melakukan perawatan terhadap ribuan koleksi film. Namun biaya perawatan ini tidaklah kecil. Menurut Direktur Sinematek Indonesia, Adi Pranajaya, dana yang didapatkan Sinematek setiap bulannya kurang dari Rp5 juta."Idealnya Rp10 juta setiap bulan. Saat ini sumber pendanaan hanya melalui Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI)," katanya.Keterbatasan dana yang ada membuat proses perawatan film-film yang ada tidak maksimal. Banyak kaleng-kaleng film yang berkarat dan kualitasnya pun telah menurun.Dalam acara yang dihadiri sejumlah insan perfilman seperti Slamet Rahardjo, Riri Riza, Mira Lesmana, dan Nani Wijaya ini, juga diserahkan bantuan dana untuk Sinematek Indonesia yang digalang selama kurang lebih satu bulan dengan menjual kaos bergambar poster-poster film Indonesia.Namun aksi penggalangan dana ini hanya mampu mengobati sedikit "luka" yang diderita Sinematek. Membangun kembali Sinematek tidak hanya menjadi pekerjaan rumah sebagian kecil orang yang peduli terhadap film Indonesia melainkan juga tugas pemerintah.Selain penggalangan dana, acara yang dilaksanakan di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki ini juga menayangkan perdana film dokumenter tentang perjalanan seorang Misbach dalam mendirikan Sinematek Indonesia. Film berdurasi sekitar 30 menit ini dibuat dengan memanfaatkan koleksi Sinematek. Dalam film tersebut Misbach bercerita tentang awal mula terbentuknya Sinematek dan pandangannya terhadap pentingnya film Indonesia bagi masyarakat."Sinematek sudah saya anggap sebagai anak sendiri, apa yang terjadi kepadanya menjadi problem buat saya," demikian kata suami aktris senior Nani Wijaya ini. 

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kl/rit)

Rekomendasi
Trending