1. Lahir dari Keresahan

"Film ini lahir dari keresahan pribadi atas fenomena anak-anak yang merasa diri mereka lebih superior terhadap yang lainnya," ucap Anggy Umbara saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).

2. Sebuah Pengingat

Baginya, film ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah pengingat agar tragedi serupa tidak pernah terulang lagi di negeri ini.

"Sebuah cermin untuk mengingatkan kita bahwa Bullying dan Power Abuse tidak boleh terulang kembali di negeri ini," tegasnya.

3. Kehilangan Kabar

Produser Bounty Umbara menambahkan, ide untuk mengangkat kisah ini muncul saat ia merasa kehilangan kabar kelanjutan dari kasus David Ozora setelah sempat viral. Ia ingin mengetahui lebih dalam bagaimana perjuangan sang ayah dari sudut pandang korban.

"Gimana kalau bully? Sebenarnya itu. Sebenarnya gue sangat menentang bully, jadi ini udah terjadi gitu kan," ujar Bounty.

4. Melawan Sistem

Film OZORA akan fokus pada perjuangan Jonathan Latumahina, ayah David, dalam mencari keadilan untuk putranya. Film ini akan menyoroti bagaimana seorang orang kecil berani melawan sistem yang timpang dan korup.

5. Perankan Jonathan

Aktor Chicco Jerikho dipercaya untuk memerankan karakter Jonathan, sementara aktor muda berbakat Muzakki Ramdhan akan berperan sebagai David Ozora.

6. Memantik Kesadaran Publik

Anggy Umbara berharap, film ini tidak hanya menjadi sebuah drama yang menguras emosi, tetapi juga dapat memantik kesadaran publik tentang bahaya perundungan dan arogansi kekuasaan.

7. Karya Sinematik

Kini, publik pun menantikan bagaimana Anggy akan meramu kisah nyata yang penuh emosi ini menjadi sebuah karya sinematik yang menggugah.

8. Q & A Seputar OZORA

Kapan film OZORA direncanakan tayang di bioskop?
Film OZORA direncanakan akan tayang di bioskop pada 4 Desember 2025.

Apa pesan utama yang ingin disampaikan Anggy Umbara melalui film OZORA?
Pesan utama yang ingin disampaikan Anggy Umbara adalah untuk mengingatkan masyarakat bahwa bullying dan penyalahgunaan kekuasaan tidak boleh terulang kembali. Film ini juga diharapkan menjadi pengingat kolektif bahwa kejahatan berat tidak boleh dilupakan, terutama ketika melibatkan pelaku dari kalangan elite yang memiliki akses kekuasaan.