Winky: Film Komedi Itu Susah!
Kapanlagi.com - Main di film komedi bagi Winky Wiryawan dianggap yang paling susah. Bagi Winky, yang pernah membintangi MENGEJAR MATAHARI dan BADAI PASTI BERLALU, hal ini merupakan tantangan. Dalam film drama yang berat sekalipun yang sampai nangis-nangis, aktor yang pernah meraih MTV Indonesia Movie Award 2006 ini tidak terlalu mengalami kesulitan karena bisa belajar melalui beberapa tahapan. Tapi kalau di komedi, Winky harus punya sifat kocak dalam dirinya sendiri."Aku nerima film ini juga karena skrip dan karakter yang sangat kuat. Karakter Ahmad (yang dimainkan Winky) orangnya sangat enjoy meski kadang nggak dianggap oleh teman-temannya. Gayanya Brit-pop abis. Anak bola yang ngerti musik. Dia bisa tertawa dalam berbagai keadaan," kata Winky saat Preskon film GARA-GARA BOLA di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/10).Film yang diproduseri Nia Dinata dan bakal dirilis di bioskop pada 23 Oktober mendatang ini, jelas Winky, sebenarnya bukan film serius. Pesan yang disampaikan pun dibuat seringan mungkin. Menurutnya, film yang baik itu jika sutradara, pemain, dan penikmat film bisa menikmati dan senang dengan karya film tersebut. "Itulah orgasme seorang aktor," ujar pria kelahiran 9 Desember 1978 ini yang juga sudah siap menerima segala kritikan yang bakal menerpanya.Selain cerita film, Winky ternyata punya alasan lain mengambil film komedi. Bukan karena bosan main di film serius, tapi ia memang ingin menciptakan oportunitas sendiri. "Mungkin aku bukan orang teater, tapi aku suka di dunia akting ini. Tapi habis ini pengennya nggak ngambil komedi lagi, soalnya aku senang variasi. Tapi misalkan ada tawaran, kenapa nggak aku ambil," tukasnya.Selain hanya menjadi aktor, suami penyiar radio Asmara Siswandari atau populer dengan nama Kenes itu, juga punya keinginan untuk beraksi di belakang layar. Winky ingin membuat film yang bercerita tentang kehidupan malam. Bukan tentang DJ, yang merupakan profesi lain yang dianut Winky, tapi lebih kepada gambaran dunia malam Jakarta."Tapi untuk sekarang masih angan-angan. Belum direalisasikan. Kita kan nggak bisa memungkiri Jakarta itu kota metropolis. Banyak orang stres di sini. Makanya banyak yang datang ke klub malam untuk sekedar refreshing dan itu kita harus bisa melihat dari sisi positifnya. Terlalu naif kalau dunia malam dicap dengan drugs atau cewek malam. Meski gue juga nggak nyangkal kalau itu memang ada," pungkasnya.Â
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(kpl/ant/boo)
Advertisement
