Pengepungan di Bukit Duri langsung membuka cerita dengan atmosfer tegang ala film dystopian Indonesia, apalagi dibintangi Morgan Oey, Endy Arfian, Omara Esteghlal, Hana Malasan, Satine Zaneta, hingga Fatih Unru yang bikin daftar pemainnya makin menarik buat KLovers.

Film garapan Joko Anwar ini membawa kita ke tahun 2027, tepat di tengah Jakarta yang sedang memanas oleh kerusuhan anti-Tionghoa. Di momen genting inilah kita diajak mengikuti kisah Edwin, seorang guru pengganti di Thorn High, sebuah pusat pembinaan remaja yang lebih mirip penjara daripada sekolah biasa.

Di balik tugas rutinnya, Edwin sebenarnya sedang menyimpan misi pribadi: mencari keponakannya yang hilang. Kecurigaan mulai muncul ketika ia bertemu Khristo, salah satu murid dengan bakat menggambar yang luar biasa, sebuah kemampuan yang sangat identik dengan garis keluarga Edwin.

Selagi keduanya perlahan membangun hubungan, sekolah justru berubah menjadi medan perang ketika kerusuhan pecah dan kekacauan merembet sampai ke dalam gedung.

Edwin dan Khristo pun terjebak bersama, mencoba bertahan hidup di tengah serangan brutal dari sekelompok siswa liar yang sudah tak terkendali. Situasinya makin rumit saat terungkap bahwa pemimpin geng paling kejam di sana tidak lain adalah Jefri, keponakan Edwin yang sebenarnya.

Ketegangan meningkat ketika konflik keluarga, insting bertahan hidup, dan kekacauan sosial bertabrakan jadi satu, mengubah Thorn High menjadi arena pertarungan mematikan yang tak memberi ruang untuk kelemahan sedikit pun.