Inside Out 2 mengajak penonton menyelami emosi Riley yang kompleks di masa remaja.

Cerita Utama Inside Out 2: Emosi Riley di Masa Remaja
Cerita Utama Inside Out 2: Emosi Riley di Masa Remaja
Film Inside Out 2 (cr: Walt Disney Pictures)

Kapanlagi.com - Film INSIDE OUT 2 kembali hadir dengan kisah yang lebih mendalam tentang emosi Riley Andersen. Kali ini, penonton diajak untuk menyelami perjalanan emosional Riley yang kini beranjak remaja.

Riley, yang kini berusia 13 tahun, menghadapi berbagai tantangan baru saat memasuki sekolah menengah. Dalam pikirannya, emosi-emosi seperti Joy, Sadness, dan Anxiety berjuang untuk mengelola perubahan yang terjadi.

Film ini tidak hanya menampilkan karakter lama, tetapi juga memperkenalkan emosi baru yang relevan dengan kehidupan remaja. Mari kita lihat lebih dalam tentang cerita utama INSIDE OUT 2

1. Karakter dan Pengisi Suara

Film ini menampilkan berbagai karakter yang kembali dengan pengisi suara yang sama. Berikut adalah daftar karakter dan pengisi suaranya:

  • Joy: Amy Poehler
  • Anxiety: Maya Hawke
  • Riley: Kensington Tallman
  • Disgust: Liza Lapira
  • Fear: Tony Hale
  • Anger: Lewis Black
  • Sadness: Phyllis Smith
  • Envy: Ayo Edebiri
  • Ennui: Adele Exarchopoulos
  • Embarrassment: Paul Walter Hauser

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Latar Belakang dan Perkembangan Awal

Dua tahun setelah pindah ke San Francisco, Riley kini bersiap memasuki dunia SMA. Di dalam pikirannya, Joy dan kawan-kawan mengelola elemen baru bernama 'Sense of Self'.

Joy berusaha menjaga Riley tetap bahagia dengan mengumpulkan kenangan baik dan membuang memori buruk. Namun, tantangan baru mulai muncul seiring dengan pertumbuhan Riley.

3. Pemicu Konflik: Pubertas dan Emosi Baru

Konflik mulai muncul ketika Riley dan sahabatnya mengikuti kamp hoki es. Malam sebelum berangkat, alarm pubertas berbunyi di Headquarters emosi, mengubah cara Riley bereaksi.

Empat emosi baru muncul: Anxiety, Envy, Embarrassment, dan Ennui, yang membuat situasi semakin rumit. Anxiety mulai mengambil alih, memfokuskan perhatian Riley pada ambisi dan pertemanan baru.

4. Pergeseran Kendali dan Dampaknya pada Riley

Di bawah pengaruh Anxiety, Riley mulai menjauh dari sahabat lamanya dan mendekati pemain hoki populer. Joy dan emosi lama tersingkir, berjuang untuk kembali ke pusat kendali.

Riley menghadapi rasa ragu dan rendah diri ketika mengetahui dirinya dianggap belum siap untuk tim Fire Hawks. Hal ini menyebabkan performanya berantakan dan berujung pada serangan panik.

5. Resolusi dan Tema Utama

Di titik ini, Joy menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari menyingkirkan emosi buruk. Joy dan Anxiety akhirnya berdamai, menerima bahwa Riley tidak harus berubah demi masa depan yang lebih baik.

Dengan kerja sama sembilan emosi, Riley perlahan menemukan kembali kepercayaan diri dan memperbaiki hubungannya dengan sahabatnya. Film ini mengeksplorasi tema kecemasan remaja dan pentingnya menerima seluruh spektrum emosi untuk pertumbuhan pribadi.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/cvn/cvn/btg)

Rekomendasi
Trending