Sinopsis 'CAUGHT STEALING' - Austin Butler Jadi Mantan Atlet Yang Terseret ke Dunia Kriminal Brutal
Diterbitkan:

Film Caught Stealing (cr: Columbia Pictures)
Kapanlagi.com - Film CAUGHT STEALING siap tayang di bioskop pada 29 Oktober 2025 dan menjadi salah satu proyek paling ditunggu tahun ini. Disutradarai oleh Darren Aronofsky, film ini membawa penonton masuk ke dunia kelam New York pada akhir 1990-an, tempat kekerasan, keserakahan, dan kegilaan berbaur dalam satu napas.
Karya ini diadaptasi dari novel karya Charlie Huston, dan menjadi kolaborasi perdana Aronofsky dengan Austin Butler yang memerankan Hank Thompson, mantan pemain baseball berbakat yang hidupnya berubah total setelah cedera menghancurkan kariernya. Dari mantan atlet yang kehilangan arah, Hank berubah menjadi sosok putus asa yang terperangkap dalam jaringan kriminal berbahaya hanya karena menerima titipan seekor kucing dari tetangganya.
Film ini turut dibintangi Zoe Kravitz, Matt Smith, Regina King, Liev Schreiber, Vincent D'Onofrio, dan Bad Bunny. Dengan sentuhan khas Aronofsky yang kerap menggali sisi tergelap manusia, CAUGHT STEALING menghadirkan ketegangan, satire, dan drama psikologis yang mengaduk emosi.
Advertisement
Ikuti juga berita Austin Butler lainnya di Liputan6.com
Sudah baca berita ini?
Sinopsis Film 'THE CURSED' yang Dibintangi Moon Chae Won, Kutukan di Pasar Jual Beli Arwah
Sinopsis Film 'THE TOXIC AVENGER' - Peter Dinklage Perankan Pahlawan Mutan
Sinopsis Film 'THE WOMAN IN CABIN 10' - Keira Knightley Jadi Jurnalis Ambisius
20 Film Mancanegara Tayang 2026, Dari 'SPIDER-MAN: BRAND NEW DAY' Sampai 'AVENGERS: DOOMSDAY'
Film Horor 'MAMA: PESAN DARI NERAKA' Gala Premiere Hingga Nonton Bareng Disambut Meriah!
1. Sinopsis Film
Hank Thompson (Austin Butler) hidup dalam kesepian di Lower East Side, New York. Setelah cedera mematikan karier baseball-nya, ia bekerja sebagai bartender di bar kumuh untuk bertahan hidup. Hidupnya berjalan datar hingga tetangganya Russ (Matt Smith) menitipkan seekor kucing dan sebuah tas misterius sebelum pergi ke luar negeri.
Namun, sejak malam itu, dunia Hank berubah menjadi mimpi buruk. Rumahnya dibobol, ia diserang oleh gangster Rusia, dan dikejar oleh polisi korup yang semuanya mencari sesuatu yang tersembunyi di balik titipan Russ. Hank menemukan sebuah kunci rahasia yang menghubungkannya dengan kejahatan besar, konspirasi, dan jaringan kriminal berlapis yang memanfaatkan nyawanya sebagai umpan.
Ketika kekasihnya (Zoe Kravitz) terbunuh secara brutal, Hank kehilangan kendali atas dirinya. Ia harus bertarung melawan pembunuh bayaran, detektif palsu, hingga sindikat narkoba yang mengincarnya. Setiap langkah membawa Hank semakin dalam ke dunia yang penuh darah dan kebohongan, membuatnya berubah dari korban menjadi predator.
Dalam pelariannya, Hank mulai memahami bahwa semua kekacauan ini bukan kebetulan. Ia hanyalah pion dalam permainan besar yang dikendalikan oleh orang-orang berkuasa di balik layar, termasuk mereka yang dulu ia percayai. Dari sini, film memuncak dalam rentetan adegan brutal dan menegangkan, khas gaya visual Aronofsky yang padat, gelap, dan emosional.
(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)
2. Chaos Satire Ala Darren Aronofsky
Darren Aronofsky kembali mengeksplorasi tema favoritnya tentang kehancuran moral dan ambisi manusia. Jika Black Swan menggambarkan obsesi yang melahap jiwa, maka film ini menyoroti bagaimana keputusasaan bisa mengubah orang biasa menjadi monster.
New York yang ditampilkan bukan hanya sebagai latar, melainkan karakter hidup yang menelan siapa pun di dalamnya. Gaya sinematografi Matthew Libatique menampilkan kota dengan cahaya redup, lorong basah, dan neon yang muram, menciptakan suasana urban noir yang intens.
Aronofsky juga memadukan kekerasan ekstrem dengan humor gelap. Beberapa adegan bahkan menampilkan absurditas yang kontras dengan kekejaman yang terjadi, seolah menegaskan bahwa kehidupan Hank adalah parodi dari impian Amerika. Di satu sisi film ini berdarah-darah dan brutal, namun di sisi lain menyoroti kenyataan pahit tentang harga ambisi, keserakahan, dan rasa bersalah.
Austin Butler tampil luar biasa dengan transformasi fisik dan emosional yang ekstrem. Ia menggambarkan Hank bukan sebagai pahlawan, melainkan manusia yang tersesat dan mencoba bertahan di tengah kekacauan moral. Aktingnya dikombinasikan dengan ritme visual Aronofsky yang cepat dan penuh simbolisme menjadikan film ini tidak sekadar thriller kriminal, tetapi juga refleksi eksistensial tentang kegilaan manusia modern.
Dengan struktur naratif yang padat dan atmosfer yang mencekam, CAUGHT STEALING disebut sebagai salah satu karya paling berani Aronofsky setelah REQUIEM FOR A DREAM. Film ini membuktikan bahwa di balik setiap tindakan nekat selalu ada ketakutan, dan di balik setiap darah yang tumpah selalu ada ambisi yang gagal dikendalikan.
(Amanda Manopo resmi menikah, ini curhatan pertamanya setelah jadi istri Kenny Austin.)
Advertisement
-
Fashion Selebriti Indonesia 9 Potret Aaliyah Massaid Pamer Gaya Busana Batik yang Anggun, Pesonanya Bikin Terpana