Profil Ustaz Zakir Hussain, Sang Maestro Tabla dengan Lima Penghargaan Grammy
Diperbarui: Diterbitkan:

Zakir Hussain (Credit: Instagram @zakirhq9)
Kapanlagi.com - Zakir Hussain, sosok yang tak asing lagi di pentas musik internasional, terutama bagi para penggemar musik klasik India, adalah maestro tabla yang telah menginspirasi banyak generasi. Dengan sentuhan inovatifnya, Zakir berhasil membawa tradisi musik India ke panggung dunia, menciptakan karya-karya yang memukau dan menyentuh jiwa. Perjalanan kariernya yang penuh warna tidak hanya memikat hati penonton, tetapi juga membangun jembatan antara budaya Timur dan Barat.
Lahir di Mumbai pada 9 Maret 1951, Zakir dibesarkan dalam lingkungan yang sangat akrab dengan musik. Ayahnya, Ustad Alla Rakha, adalah seorang legenda pemain tabla yang menjadi guru dan mentor utama bagi Zakir. Bakat luar biasa Zakir sudah terlihat sejak kecil, di mana ia berhasil menggelar konser pertamanya pada usia 12 tahun. Selain prestasi musiknya yang gemilang, Zakir juga meraih kesuksesan akademis dengan gelar doktor musik dari University of Washington.
Namun, dunia harus merelakan kepergian sosok besar ini pada 15 Desember 2024. Zakir Hussain meninggal dunia di usia 73 tahun akibat komplikasi fibrosis paru idiopatik. Kehilangannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, penggemar, dan komunitas musik global. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan hidup Zakir Hussain, dari awal yang sederhana hingga warisan abadi yang ia tinggalkan bagi dunia musik.
Advertisement
1. Awal Kehidupan dan Pendidikan
Zakir Hussain, lahir pada 9 Maret 1951 di Mumbai dengan nama lengkap Zakir Hussain Allarakha Qureshi, adalah sosok yang tak hanya dikenal sebagai maestro tabla, tetapi juga sebagai buah dari atmosfer musik yang kental dalam keluarganya, berkat sang ayah, Ustad Alla Rakha, yang menjadi guru pertamanya.
Sejak kecil, ia telah menyelami dunia nada dan irama, namun tidak melupakan pentingnya pendidikan formal; Zakir menimba ilmu di St. Michael's High School dan melanjutkan ke St. Xavier's College di Mumbai.
Meski telah meraih kesuksesan dalam karier musiknya yang cemerlang sejak usia muda, ia tetap berkomitmen untuk belajar, bahkan berhasil meraih gelar doktor dalam bidang musik dari University of Washington.
Dedikasinya yang tiada henti dalam menggabungkan pendidikan akademik dan bakat musiknya menciptakan sosok Zakir yang inspiratif dan berpengaruh dalam dunia seni.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Karier Musik dan Kolaborasi Internasional
Karier musik Zakir Hussain telah dimulai sejak ia masih belia, dan pada usia 12 tahun, ia sudah menjelajahi panggung internasional, menampilkan bakat luar biasanya sebagai seorang musisi muda.
Namanya mulai bersinar di tahun 1970-an ketika ia menggelar lebih dari 150 konser setahun di Amerika Serikat, memikat hati banyak penonton.
Kolaborasi internasional menjadi salah satu pilar kesuksesannya, termasuk momen gemilang saat bergabung dengan grup musik Shakti yang dipimpin oleh gitaris legendaris John McLaughlin dan pemain biola L. Shankar.
Tak hanya itu, Zakir juga pernah berkolaborasi dengan Mickey Hart, yang menghasilkan album fenomenal Planet Drum, meraih penghargaan Grammy Award pada tahun 1992.
Advertisement
3. Prestasi dan Penghargaan
Zakir Hussain, maestro perkusi yang tak tertandingi, telah mengukir namanya dalam sejarah musik dengan serangkaian penghargaan bergengsi yang mengagumkan.
Di usia muda 37 tahun, ia meraih Padma Shri, gelar kehormatan dari Pemerintah India, menjadikannya sebagai pemain perkusi termuda yang pernah menerima penghargaan tersebut.
Tak berhenti di situ, pada tahun 2002, ia dianugerahi Padma Bhushan, dan pada 2023, prestasinya semakin gemilang dengan penghargaan Padma Vibhushan, yang merupakan gelar sipil tertinggi kedua di India.
Di panggung internasional, Zakir juga mencetak sejarah dengan meraih lima Grammy Awards, termasuk tiga penghargaan dalam satu malam di Grammy Awards Tahunan ke-66 pada Februari 2024, menjadikannya musisi India pertama yang mencapai pencapaian luar biasa ini.
Di antara penghargaan yang diraihnya adalah Best Global Music Performance, Best Contemporary Instrumental Album, dan Best Instrumental Composition, menegaskan posisinya sebagai ikon musik dunia.
4. Inovasi dalam Musik Tradisional
Zakir Hussain, seorang inovator handal yang tak melupakan akar tradisinya, percaya bahwa untuk maju, kita harus tetap terhubung dengan warisan budaya sembari terbuka terhadap pengaruh dunia.
"Anda harus tetap dekat dengan tradisi, namun Anda juga harus mampu menyerap apa yang dunia tawarkan," ujarnya, seperti yang dilansir dari arts.gov.
Filosofi ini terpancar dalam setiap karyanya, di mana ia dengan brilian menggabungkan keindahan tabla tradisional dengan nuansa musik modern.
Pada tahun 2015, ia membuat gebrakan dengan menciptakan concerto tabla pertama yang dimainkan oleh orkestra, membawa instrumen klasik ini ke panggung yang lebih luas.
Karya-karyanya tidak hanya merayakan keindahan musik India, tetapi juga membuka jalan untuk dialog budaya yang lebih mendalam dan saling memahami.
5. Warisan dan Kepergian Zakir Hussain
Zakir Hussain, maestro tabla yang menggetarkan hati, menghembuskan napas terakhirnya pada 15 Desember 2024 di sebuah rumah sakit di San Francisco, akibat komplikasi fibrosis paru idiopatik yang menggerogoti paru-parunya.
Kehilangannya menciptakan gelombang duka yang mendalam di kalangan musisi dan penggemar di seluruh dunia, seolah menghapus satu bintang terang dari langit musik.
Namun, warisan yang ditinggalkannya tak hanya terukir dalam deretan penghargaan dan pencapaian gemilang, melainkan juga dalam semangat yang ia tanamkan pada generasi muda.
Melalui berbagai workshop, konser, dan pengajaran, Zakir memastikan bahwa seni tabla yang ia cintai akan terus berdenyut dan berkembang, menjadi inspirasi abadi bagi banyak jiwa.
6. Siapakah Zakir Hussain?
Zakir Hussain, sang maestro tabla dari India, telah mencuri perhatian dunia dengan keahliannya yang tiada tara dalam musik klasik India serta kolaborasi epiknya bersama musisi internasional.
7. Apa penghargaan terbesar yang pernah diraih Zakir Hussain?
Pada tahun 2023, ia dengan bangga menerima penghargaan bergengsi Padma Vibhushan, dan tak berhenti di situ; pada Februari 2024, ia mencetak sejarah dengan meraih tiga Grammy Awards sekaligus dalam satu malam, sebuah prestasi yang mengguncang dunia musik.
8. Apa penyebab kematian Zakir Hussain?
Pada tanggal 15 Desember 2024, dunia berduka atas kepergian Zakir Hussain, yang meninggal akibat komplikasi fibrosis paru idiopatik.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement