Kapanlagi.com - Istora Senayan Jakarta, Jumat (29/4) malam, sebelum semua personel Incognito naik ke atas panggung, Jean Paul 'Bluey' Maunick menyapa ramah, "Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, it's happy to see your smiling face again." Sang gitaris 'Bluey' juga mengaku senang bisa diundang kembali ke Indonesia dan dapat tampil kembali untuk kesekian kalinya setelah tampil di event-event Jazz yang lalu.
Setelah sempat dihibur oleh Lala Suages dan Barry Likumahuwa Project sebagai pembuka konser malam itu, Incognito menyuguhkan Roots sebagai lagu pembuka dilanjutkan dengan Labour Of Love sebagai lagu kedua membuat para pecinta jazzy berteriak dan menggoyangkan badan. Sebelum masuk lagu ketiga 1975, Bluey curhat bahwa pada tahun tersebut adalah masa keemasan untuk musik, dimana bisa mengkreasikan ide dengan adanya batasan elektronik. Pada tahun tersebut dia membeli kaset Stevie Wonder dan menyaksikan Earth Wind and Fire.
Band yang beranggotakan Jean Paul Bluey Maunick (gitaris / vokalis), Matt Cooper (keyboard), Fransesco Mendolia (drum), Julian Crampton (bass), Jamie Anderson (saxophone), Sid Gauld (trumpet), Alistair White (trombone) dan para vokalis Vanessa Haines, Lorraine Cato juga Chris Ballin melanjutkan dengan tembang-tembang seperti Always There, Parisienne Girl, Good Love dan Lowdown.
Sebelum masuk lagu Talking Loud, Bluey memperkenalkan seorang penyanyi jazz asal Bandung sebagai kejutan untuk penonton. Dira J Sugandi dengan gaun berwarna merah menunjukkan kualitas suaranya yang tidak diragukan lagi di lagu tersebut. Setelah bernyanyi dan berteriak pada Talking Loud, Dira membawakan sebuah lagu yang tenang berjudul Hand On Your Heart dengan iringan Piano Matt Cooper.
Sempat beristirahat di belakang panggung saat Dira tampil, para personel Incognito kembali muncul dengan lagu Colibri yang enerjik dan membuat penonton kembali bergoyang. Konser Incognito malam itu juga mempunyai misi kemanusiaan dengan mendonasikan 10% dari penjualan tiket yang akan diberikan kepada Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI) bagi anak-anak pengidap kanker.
Sebelum membawakan lagu Don't You Worry 'Bout A Thing pada konser malam itu, Bluey menuturkan bahwa lagu tersebut adalah lagu kemanusiaan, "Saya bermain musik pada awalnya untuk mencari uang, namun setelah saya keliling dunia, saya ingin membuat damai semua penonton yang mendengar lagu saya. Sebelum kami ke Indonesia, kami dari Jepang dan melihat banyak korban di negara itu. Mudah-mudahan dengan lagu ini, kita bisa menghilangkan segala kesedihan yang ada di dunia."
Sebelum beranjak dari panggung, Incognito memainkan lagu yang sangat ditunggu oleh penonton di Istora Senayan yang kebanyakan berusia di atas 25 tahun tersebut. Still A Friend Of Mind menjadi lagu penutup yang manis di konser Band Acid Jazz yang berasal dari Inggris dengan tata panggung dan pencahayaan yang canggih malam itu.    

Berita Foto

+30

Incognito Gelar Konser di Istora Senayan Jakarta