Ade Fitrie Kirana Sebut Peringatan Hari Perempuan Internasional Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Ade Fitrie Kirana Sebut Peringatan Hari Perempuan Internasional Harus Jadi Perhatian Pemerintah
Ade Fitrie Kirana (Credit: Istimewa)

Kapanlagi.com - Ade Fitrie Kirana menilai peringatan Hari Perempuan Internasional menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan hak-hak perempuan. Ketua Umum Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPPA) ini menegaskan, hak perempuan harus dijaga tanpa memandang perbedaan seperti kebangsaan, etnis, bahasa, budaya, ekonomi, maupun politik.

"Peringatan Hari Perempuan Internasional tentu dapat menjadi titik momentum bagi pemerintah dan kita semua untuk bersolidaritas membangun dukungan bagi hak-hak perempuan, khususnya di bidang politik dan ekonomi," ujarnya.

Ade Fitrie Kirana menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik. Menurutnya, partisipasi wanita dalam pengambilan keputusan publik akan memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

1. Dianggap Minoritas

"Peran wanita di politik sangat penting karena melibatkan partisipasi mereka dalam pembuatan keputusan publik yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan," ucapnya.

Meski perempuan telah lama berkiprah di dunia politik, kehadiran mereka masih dianggap sebagai minoritas di banyak negara. Ade Fitrie Kirana menyebut, hal ini tak lepas dari adanya stereotipe gender yang menganggap perempuan kurang cocok atau kurang mampu untuk memimpin.

"Selain itu, wanita juga sering menghadapi diskriminasi dan kekerasan politik yang bertujuan untuk mengintimidasi dan mengekang partisipasi politik mereka," katanya.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

2. Hapus Diskriminasi

Hapus Diskriminasi

Indonesia sendiri telah meratifikasi The Convention on Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW), yang ditetapkan dalam sidang umum PBB pada 18 Desember 1979 dan berlaku sejak 3 September 1981.

"Konvensi ini mendefinisikan prinsip, norma, dan standar untuk menghapus segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, yang wajib dipenuhi negara yang meratifikasinya, termasuk Indonesia," jelas Ade Fitrie Kirana.

Ia menambahkan, kehadiran perempuan dalam politik sangat penting karena mereka memiliki pengalaman dan kepentingan yang berbeda dari laki-laki. Menurutnya, perempuan lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dalam pengambilan keputusan.

3. Peran Krusial

"Dalam mengambil keputusan politik, wanita cenderung lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, dan bukan hanya pada kepentingan individu atau kelompok tertentu," tuturnya.

Sebagai penutup, Ade Fitrie Kirana berharap Hari Perempuan Internasional bisa menjadi pengingat bahwa perempuan memiliki peran krusial dalam dunia politik.

"Jadi, tentu peringatan Hari Perempuan Internasional ini menjadi momentum bersama kembali mengingatkan pentingnya peran perempuan dalam pengambilan keputusan politik yang berdampak secara langsung di masyarakat," katanya.

(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)

Rekomendasi
Trending