Adi Arkiang SUCA 4, Anak Kos Yang Tinggal di Kosan Tak Berakreditasi

Penulis: Editor Kapanlagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Adi Arkiang SUCA 4, Anak Kos Yang Tinggal di Kosan Tak Berakreditasi
Vidio.com

Kapanlagi.com - Sudah jadi rahasia umum kalau stand up comedy nggak melulu soal lucu-lucuan, tapi juga sebuah pelampiasan resah yang positif. Bagaimana tidak, keresahan yang diolah jadi lawakan tentu lebih baik dibanding jadi amarah dan nestapa bukan?


Begitupun dengan para peserta Stand Up Comedy Academy (SUCA) 4. Masing-masing miliki keresahan tersendiri, tak terkecuali Adi Arkiang. Yup, lelaki asal Alor ini lama tinggal di Jawa Barat dan miliki seabreg cerita di kota kembang itu, apa saja kira-kira?

1. jadi Anak Pesantren

Vidio.com

Keresahan sebagai orang Alor yang harus masuk pesantren di Bandung salah satunya. Adi yang terbiasa dengan makanan khas Nusa Tenggara Timur (NTT) itu harus beradaptasi dengan makanan khas Bandung, salah satunya lalapan. "lalapan itu daun, daun dimakan, cupu. Saya di Alor, di NTT, kita tidak makan daun, (tapi) makan ranting. Keselek-keselek yang penting gereget!" tukasnya dalam penampilan di babak 40 besar.

Keresahan yang kedua yakni hidup sebagai anak kos. Adi menyebut kosnya sebagai kos yang tidak terakreditasi karena berfasilitas seadanya. Dinding toiletnya bahkan terbuat dari spanduk partai. "Ya Allah kita buang air tatap-tatapan dengan calon gubernur," ujar lelaki kelahiran Kalabahi, 08 Juli 1996 ini.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Dianggap Gaptek

Instagram/adi.arkiang

Nggak cuma itu, penampilannya dalam babak 20 besar pun nggak kalah kocak. Ia ceritakan resahnya dianggap gaptek hanya karena ia orang timur. Menampik stereoptyope itu, Adi bilang bahwa di NTT orang sudah mengerti teknologi ojek online.

Dalam babak tersebut Adi bawakan materi berkonsep pengandaian. Ia mengandaikan kalau saja di NTT ada perahu online, pasti kelengkapan untuk penumpangnya nggak cuma helm dan masker. "Pasti dikasih, alat selam, pelampung, oksigen, rumus kimia, dasadharma, wah banyak" ujarnya.

3. Harus Pulang

Vidio.com

Namun sayangnya, materi soal perahu online itu tidak menyelamatkannya dari eliminasi. Yup, babak 20 besar jadi babak terakhir anak didik Insman HS ini. Penampilannya memang tak seciamik biasanya, bahkan Radiya Dika menilai Adi nggak punya sense komedi yang tajam.

"Persoalan dari elu mulai keliatan kalau elu mungkin belum setajam itu secara sense komedi. Kalau buat gua, orang yang sense komedinya masih belum tajem itu harus banyak nulis," tukas Radit. Sayang, kesempatan lebih banyak menulis di SUCA 4 sudah nggak bisa lagi didapat Adi.

Rekomendasi
Trending