Cholidi Asadil Alam Introspeksi Diri Karena Azzam

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Pemeran utama pria film KETIKA CINTA BERTASBIH, Cholidi Asadil Alam, mengaku perlu melakukan introspeksi diri dalam hal beribadah setelah memerankan karakter Azzam."Setelah memerankan tokoh Azzam, terus terang saya harus introspeksi diri dalam soal beribadah, meskipun saya selama ini pernah mendalami agama di Pondok Pesantren Darul Islah Pasuruan Jawa Timur," katanya di Jakarta, Selasa, (2/6).Tokoh Azzam sebagai mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo Mesir terpaksa kuliah sambil berjualan tempe dan bakso guna membiayai dirinya sendiri, plus ibu dan tiga adiknya di Indonesia, karena ayah mereka telah meninggal. Dia pun berjuang menemukan jodohnya dengan tetap berpedoman kepada ajaran Islam.Cholidi mengemukakan, karakter Azzam memotivasi dirinya agar belajar lebih baik, sekaligus mendalami kandungan ayat-ayat suci Al-quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.Dia mengaku beruntung memerankan tokoh Azzam, karena secara tidak langsung memberi pelajaran berharga bagi dirinya, soal arti kehidupan."Saya sudah berusaha mempraktekkan ajaran Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW dengan baik. Tetapi, dengan memerankan karakter Azzam, saya lebih termotivasi lagi untuk belajar dan meningkatkan kualitas ibadah," kata Cholidi.Cholidi yang lolos sebagai pemeran utama bersama Alice Norin (Eliana), Oki Setiana Dewi (Anna), Andi Arsyil Rahman (Furqon) dan Meyda Sefira (Husna) dalam film KETIKA CINTA BERTASBIH harus juga praktek membuat tempe di Pasuruan Jawa Timur."Saya praktek di tempat pembuatan tempe dan bakso di Pasuruan agar memahami tokoh Azzam," ujar Cholidi yang juga menjadi distributor salah satu produk sarung di Jawa Timur.Peran Azzam ini diperoleh Cholidi bersama empat pemeran utama lainnya melalui seleksi ketat dengan menyisihkan sekitar 6.000-an peserta.Sebelumnya, penulis novel KETIKA CINTA BERTASBIH, Habiburrahman El Shirazy, mengatakan, film itu dimaksudkan untuk memotivasi generasi muda agar hidup mandiri. "Kami ingin generasi muda jangan hanya siap terima jatah dari orang tua, tapi banyak peluang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan uang agar hidup mandiri," katanya.Film berdurasi 124 menit itu disutradarai Chaerul Umam dan penulis skenario Imam Tantowi, dan dijadwalkan ditayangkan pada bioskop - bioskop di Indonesia 11 Juni nanti.    

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/dar)

Rekomendasi
Trending