Kapanlagi.com - Anak-anak di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam meskipun hidup dalam kondisi dan suasana yang belum normal pasca bencana gempa bumi dan gelombang tsunami namun tetap menunjukkan keceriaan dan kegembiraannya. Kondisi itulah yang membuat penyanyi dunia jebolan American Idol 2003, Clay Aiken mengagumi anak-anak di wilayah tersebut setelah selama tiga hari mengunjungi Banda Aceh dan Meulaboh.

"Anak-anak di Aceh masih bisa menyanyi, menari bahkan pergi ke sekolah," kata lelaki berkacamata itu menceritakan hasil kunjungannya ke Aceh sebagai Duta Nasional Unicef untuk AS di Jakarta, Kamis (17/3).

Selama di Banda Aceh dan Meulaboh penyanyi kelahiran North Calorina 30 November 1978 itu bertemu dengan anak-anak dan menghibur mereka dengan bakat menyanyinya.

Dengan mengenakan kaos lengan panjang hijau serta celana pendek coklat pemuda yang murah senyum itu mengakui saat diminta untuk menyanyikan salah satu lagu berbahasa Indonesia yakni 'Di Sini Senang Di Sana Senang' sempat mengalami kesulitan.

"Saya susah sekali mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia," ujar pemilik rambut jabrik itu sambil tertawa.

Dia menambahkan bahwa dirinya belajar lagu anak-anak tersebut dari artis sinetron dan film Fery Salim yang juga sebagai Duta Nasional Unicef untuk Indonesia.

Pemilik album'"Measure of Man' itu mengungkapkan dia mengetahui bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di Aceh melalui media televisi dan surat kabar di negaranya.

Namun dia tak menduga apa yang disaksikannya di lapangan ternyata lebih parah daripada yang ditayangkan televisi ataupun diberitakan media cetak di AS.

"Bahkan yang terjadi di Aceh ternyata lebih parah daripada bencana alam tornado yang pernah terjadi di kampung saya," kata peraih penghargaan The Best Selling Single of 2003 dalam Billboard Music Award itu.

Melihat keceriaan anak-anak Aceh, Clay berjanji sekembali dari Indonesia ke negaranya akan menceritakan semua yang disaksikannya selama mengunjungi Aceh kepada masyarakat AS serta negara pendonor. "Saya akan menceritakan masih ada harapan di Banda Aceh dan Meulaboh, terutama pada anak-anak yang masih memiliki kebahagiaan," kata sarjana pendidikan yang baru lulus dua tahun lalu itu.